PROLOG

2.5K 212 15
                                    

"mooomm!! Please! I dont want to stay in Indonesia. Aku tinggal disini aja"

"Gak bisa sayang, ini keputusan papa kamu"

"Pahh!!"

"Jangan ngerengek ke papa. Papa gak suka" ketus Eric dan menatap tajam anak cowoknya itu.

Cowok itu memanyunkan bibirnya. Tak lama Jean melihat Jevana yang dengan riangnya berkemas.

"Jeva mau di Indonesia?"

"Asal sama papa mama, Jeva mau aja"

"Huft-"

"Jeje, dengerin mama.... Tinggal di Indonesia gak seburuk yang kamu fikirkan. Disana kamu pasti dapat lebih banyak teman daripada disini"

"Tapi mom, aku udah nyaman disini dan lagi tempat ini banyak kenangannya"

"Kamu kan belum ngerasain tinggal disana. Pasti kamu suka"

Jean menghela nafasnya kesal. Besok hari terakhirnya di amerika. Ia pun harus berpamitan dengan teman temannya disini.

***

Pesawat pun take off di bandara Soekarno Hatta. Mereka pun keluar dan segera mengambil koper mereka.

"Kita makan dulu sayang" ujar Eric dan merangkul pinggang Karin.

Jean hanya menatap papanya kesal. Papanya benar benar gak peduli ambekannya.

"Jeje masih marah?" Tanya Karin saat makanan mereka telah sampai.

"Diemin aja" sahut Eric.

Jean pun segera bangkit dari duduknya namun segara ditahan dengan Karin.

"Jeje tunggu, oke.... Mama minta maaf ya sayang, papa juga gak niat jutekin kamu. Tapi ini tempat kelahiran kamu sayang, dan bukannya mama gak mau dengerin keluhan kamu tapi mama sendiri juga kangen tinggal di negara mama" jelas Karin.

Jean menatap wajah Karin, ia pun mengangguk pelan dan kembali duduk.

"Gini deh papa kasih challenge"

"Apa?"

"Sebulan kamu rasain tinggal disini. Kalau kamu masih ngotot mau tinggal di Amerika yaudah kita kembali. Gimana? Deal?"

"Oke, Jean pastiin kalau disini tuh gak asik" tantang Jean.

Eric mengangkat satu ujung bibirnya.

FelicityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang