Kantin itu ramai setelah ada seorang perempuan yang menyatakan perasaannya pada seorang laki laki.
"Dih kok ada ya cewe berani nyatain perasaan ke cowo?" Tanya Jungwon melihat aneh ke arah perempuan tadi yang masih berdiri didepan laki laki.
"Tauk" balas Zoa begidik ngeri.
"Nik, lo ga denger gue?" Tanya Jungwon menoleh ke Niki.
"Lo ga liat gue lagi maen game?" Tanya balik Niki dengan ekspresi datar.
Zoa tertawa. Dia tau persis tabiat Niki.
"Ya terus?"
"Maksud Niki dia ga mau diganggu won" ucap Zoa menjelaskan.
"Dih kok lo jadi kek kakak adek gini sih?"
"Sumpah won lo bacot banget. Gue sumpel pake tisu lama lama." protes Jihan.
Mendadak suasana kantin jadi rame banget. Perempuan tadi ditolak si laki laki. Ya gimana ga ditolak? Orang yang laki lakinya salah satu anggota geng terkenal disekolah. Harga diri lebih penting cuy.
"Itulah kenapa gue ga suka liat adegan drama dijedor pas rame rame" celetuk Jihan yang diangguki Zoa.
"Kenapa emang?" Tanya Jungwon. Maklum dia ga suka nonton drama romance.
"Kalo misalnya diterima kan mendingan, lah kalo ditolak? Malu maluin diri sendiri aja."
"Emang siapa sih yang dijedor?" Tanya Niki setelah meminum es teh punya Zoa.
"Bang Sunghoon. Ya jelas lah ditolak ngapain juga macarin kulkas."
Niki kesedak. "Anjir bang Sunghoon?" Kaget Niki. Jungwon malah ketawa.
"Emang kenapa nik?" Tanya Zoa.
"Kita kan anak geng mereka juga" balas Jungwon bangga.
"Demi apa?! Cowok beleran kek lo berdua ikutan geng itu?!" Kaget Jihan.
"Ndasmu beleran!" Balas Jungwon menjitak kepala Jihan. Jihan ngelus elus kepalanya.
"Oh gue tau lo pasti masi calon calon anak geng mereka ya? Makanya ga nongkrong bareng mereka" ucap Zoa menunjuk Jungwon dan Niki bergantian.
"Enak aja! Kita udah akrab sama mereka kok" balas Jungwon sinis.
"Trus ngapain nongkrong bareng kita berdua."
"Kasian aja."
"Hai girls pangeran datang" ucap Sunoo duduk disamping Jihan.
"Zo balik kelas aja yuk" ucap Niki menarik Zoa pergi.
"Dih apaan ga asik gue dateng lo pergi!" Protes Sunoo.
"Sorry" balas Niki tertawa.
"Mau ngapain ke kelas?" Tanya Zoa membuntuti Niki. Meski sama sama punya kaki yang panjang dan langkah yang besar, Zoa tetep gabisa nyamain langkahnya Niki.
"Mau nyontek pr yang semalem lo bikin" balas Niki menoleh ke belakang sekilas.
"Kenapa ga dari semalem aja? Kan bisa gue fotoin maemunah" balas Zoa membuka tas nya dan mengambil buku tulis mtk nya.
Niki duduk manis di sebelah Zoa, menunggu Zoa menunjukkan pr nya.
"Semalem gue maen."
"Ngegame?"
"Enggak, gue nongkrong bareng yang laen."
"Lo serius temenan sama mereka?"
"Hmm."
Niki masih sibuk nyalin ulang pr Zoa. Sementara Zoa cuma ngeliatin.
"Nik."
"Apaan?"
"Kenalin gue ke cowok dong."
-
Zoa
Niki
-A.