[XXV] RUMAH BARU?

3K 404 46
                                    

Eung...
Ha-halo...
Masih ada yang stay kah?

Eung... pertama...
Mau minta maaf dulu. MINTA MAAF BANYAK-BANYAK *bow
Maaf karena setelah lewat tiga purnama baru kembali lagi. Maaf karena gak bisa membagi waktu untuk real life dan dunia orange. Maaf yang sebesar-besarnya.

Tahu kalian marah, kesal, dan pengen cepat-cepat ketemu adek dan abang"nya lagi disini. Jadi dengan setulus hati, aku bilang "Ini gak akan putus disini. Belum. Belum waktunya."

Aku berharap cerita ini semakin dikenal kedepannya.

Sampai mana akhirnya? Targetku sampai chap 50-an. Berhenti disana karena aku bakal jadiin ini e-book dengan 12 chapter tambahan yang akan ada di e-book saja. Masih jauh? Iya memang. Tapi untuk chap tambahan yg pasti manis-manis. Udah aku mulai dari sekarang.

Jadi, happy reading untuk chap 25. Love u💜

*

“Rraaang—ngerrr Airrrronmen berrraaaksii…! Wush… wush…” suara lightsaber mainan yang diayunkan dan rintihan yang jelas terdengar dibuat-buat memenuhi ruang tamu. Karpet sudah tidak jelas bentuknya, bantal sofa sudah bermigrasi entah kemana – berpencar. Kekacauan terjadi seakan-akan perang benar-banar berlangsung disana.
Pertarungan sengit antara Ranger Iron Man dengan Monster Kim Namjoon dan saudaranya Jung Hoseok.

Ini pertarungan perdana semenjak Jungkook – Si Ranger Iron Man – bisa mengucapkan huruf ‘R’ dengan jelas dan lancar.

Oh, tolong ucapkan terima kasih yang banyak serta apresiasi sebesar-besarnya pada guru privat Jungkook yang luar biasa, Kim Namjoon. Setelah cukup lama bersabar dengan pelafalan huruf ‘R’ yang sebenarnya cukup imut itu. Namjoon bertransformasi menjadi tutor tegas pada Jungkook – katanya itu hal yang penting untuk keselamatan dunia.

Jadilah selama seminggu penuh, Jungkook dilatih dengan giat. Meski masih ada kata-kata yang sering kali terucap terbalik atau bahkan kehilangan makna, Jungkook berhasil melewati satu rintangan bernama huruf ‘R’ dalam hidupnya. Selamat!

Kembali ke pertarungan sengit pihak pahlawan dan monster. Tentu saja seperti cerita heroik kebanyakan, pertarungan dimenangkan oleh pahlawan mungil yang kini berdiri diatas punggung monster yang tumbang secara bertumpuk – Namjoon berada paling bawah ditimpa tubuh Hoseok yang pura-pura pingsan – Jungkook mengangkat pedangnya tinggi-tinggi dengan satu tangan sementara tangan lainnya berada di pinggang. Khas pose pahlawan seperti di televisi.

Selebrasi kemenangan Jungkook ditutup dengan diangkatnya Jungkook dari atas punggung Hoseok – lebih tepatnya digendong – oleh Min Yoongi, dan dibawa ke meja makan untuk makan siang yang telah disiapkan Kim Seokjin setelah lightsaber-nya diamankan.

Jungkook duduk dengan tenang dikursi bayinya sambil menertawai Namjoon dan Hoseok yang diomeli Seokjin untuk merapikan ruang tamu seperti sedia kala sebelum Seokjin kembali ke rumah sakit untuk memnuhi kewajibannya.

“Bahagia sekali melihat para hyung diomeli Seokjin Hyung, ya?” Yoongi mengacak rambut Jungkook sambil meletakkan piring ke hadapan Jungkook.

Jungkook menggeleng tanda tidak setuju, “Bukan kok Hyung. Namjoon Hyung dan Seokie Hyung telinganya turun kalau sudah kena omel Seokjin Hyung. Jadinya mirip puppy, hihihi…” jawab Jungkook.

Yoongi hanya menggeleng tidak percaya dengan isi pikiran Jungkook, walau dipikir-pikir memang mirip. Keduanya jadi menahan tawa bersama.

Namjoon dan Hoseok bergabung sepuluh menit kemudian, duduk bersama dua lainnya dan mulai melahap hidangan yang tersaji. Jangan tanya kemana Taehyung dan Jimin, keduanya punya kewajiban di kampus dan menitipkan Jungkook pada tiga orang yang terlihat seperti pengangguran – tapi jangan tanya dengan isi rekeningnya.

Boy Meets BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang