PROLOG

159 14 0
                                    

--- Senin, 03 Maret 2014 ---

Blogging menemukan Genatha dengan seorang teman pena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blogging menemukan Genatha dengan seorang teman pena. Agak jadul sih di era internet berkembang pesat, Genatha masih merasa lebih asyik berteman dengan seorang anonim. Bahkan, namanya saja disamarkan, tetapi tau lebih banyak cerita dibanding orang lain, termasuk keluarga. Kenapa? Aneh bukan?! Dia bukan hanya pencerita yang baik. Tetapi juga pendengar. Itulah Rain yang sudah menjadi diary-nya.

"Genatha!!!!!" teriak Manda dari lantai bawah.

"Iya ma. Otw turun," segera Genatha klik shutdown dan menutup layar laptopnya.

Suara Manda sudah membuat gaduh pagi itu. Mama yang sedari tadi memotong buah dan juga menumis beberapa daging yang mulai tercium bau hampir gosong. Manda tidak pandai memasak, entah berapa kali mama mencoba. Apalagi memuji masakannya sendiri.

"Ma, udah sama Genatha aja ya."

Manda langsung menepis uluran tangan Genatha, kasar. "Hush! udah sana, kalau nggak enak kasian adik kamu. Cepat! umpung papa satu rute sama sekolah barumu."

"Iya ma, Genatha pamit ya. Assalamualaikum..."

"Walaikumsalam," ucap Manda yang matanya masih berfokus pada masakannya.

Hendi sudah menunggu di luar. Papanya itu tampak tenang meskipun Genatha tau kalau sebenarnya dia tak bisa menunggu lebih lama lagi. Apalagi bos barunya memang tidak toleran dengan keterlambatan.

"Maaf pa, ayo!!!" Genatha menenteng satu pasang sepatu ke mobil. Sembari membenarkan satu pasang lagi yang setengah terpakai.

Perkara mengirim pesan dengan teman penanya itu. Sekarang Genatha khawatir kalau papanya akan terlibat masalah di kantor. Buru-buru Genatha masuk ke mobil Hendi itu. Disusul Hendi dengan siaga.

Dalam perjalanan, Hendi melirik Genatha. "Nath, kamu tau kan, kita memulai awal hidup yang baru. Kasihan adik kamu, kalau nggak ada urusan di sekolah, mulai sekarang cepat pulang ya!" lembut juga tegas.

"Iya pa. Papa sama mama udah sering bilang itu ke Genatha."

Bernama lengkap Genathaniel dan saat ini berumur 16 tahun. Genatha dan keluarga pindah ke lingkungan baru. Dimana mereka tidak ingin ada yang mengenali identitas mereka dalam kutip identitas sebenarnya.

Inilah awal Genatha menjadi siswa baru SMA Gantara Jakarta.

Kepindahannya cukup direncanakan. Sempat masuk SMA 3 bulan. Lalu home schooling 6 bulan. Baru beberapa minggu kemudian pindah ke SMA Gantara Jakarta. Ada yang bilang dekat, karena masih satu Jakarta juga. Tetapi tidak bisa dikatakan dekat juga. Papa dan mama sudah memastikan lokasi baru akan aman.

"Genatha kamu tau kan. Papa bukannya nggak suka kamu ikut kompetisi seperti dulu. Cuman melihat keadaannya sekarang, lebih baik kamu hanya jadi penonton saja ya. Papa juga nggak terlalu suka kamu belajar terlalu keras. Kamu juga tau kan karakter mama bagaimana?!"

Kalau ada yang bilang menjadi siswa genius itu kebanggaan. Genatha harus menutupi itu. Sampai kapan? Sampai mama puas.

Orang tua gila mana yang menginginkan itu? Manda, mama tercinta. Juga Hendi si sibuk kerja yang selalu menuruti istrinya. Begitupun Della, dengan jawaban diam, seolah setuju.

Genatha tak menyalahkan siapapun. Hanya memprotes sekali lalu menurut. Genatha selalu diingatkan untuk berperilaku dewasa. Dewasa dalam artian, keinginan sendiri adalah nomor terakhir.

"Iya pa, aku paham. Genatha masuk dulu ya. Assalamualaikum," Genatha mengulurkan tangannya untuk mencium tangan papanya.

Diusap kepala putrinya dengan lembut "Walaikum salam."

Di SMA Gantara Jakarta ini, Genatha bertekad menjadi karakter baru. Tidak boleh ada yang mengenalinya dan keluarganya. Atau pupus harapannya bisa kembali bersekolah. Bersembunyi di tempat yang mungkin lebih asing.

Genatha muncul sebagai siswa baru SMA Gantara Jakarta. Merubah karakternya berkebalikan dengan dirinya sesungguhnya. Genatha yang sekarang, tak peduli soal sekolah dan pembuat onar.



- - - Genathaniel - - -

Si kecil yang terluka dalam tubuh orang dewasa



TRAILER CONCEPT AND WRITING (ORIGINAL)

PLEASE DONT PLAGIARISM. THANKS




Tolong tinggalkan vote dan komentarnya, apabila kalian menyukai ceritaku disini :)

Sesungguhnya dukungan kalian yang membuat penulis semangat menyelesaikan ceritanya!

Kalian juga bisa terhubung denganku di instagram.
Ig: advertisement.shineraiz
Ig: shintyaanikasari

GANTARA COMPETITION (On-going/ Novel Fiksi Remaja)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang