Sore itu aku menjemput Serly Di rumahnya. Terlihat wajahnya sudah terlalu masam, selama perjalanan dia hanya diam, dan sesampainya di salah satu resto tempat kita ingin berbuka puasa, dia langsung menanyakan hal yang membuatku tercengang seperti ada sengatan listrik menyetrumku
“Mending kamu jujur aja deh”
“Jujur masalah apa?”
“jujur atas semua kebohongan yang belum kamu bilang sama aku”
Aku sudah bisa menebak sepanjang perjalanan tadi, pasti ini karena hal itu
“Masalah Nindy?”
“Jadi bener, yaudah kita putus ! makasih udah bikin aku kecewa sama kamu. Munafik ya kamu Dit !”
Aaahhhhh tidak ingin kehilangan Serly, terlalu menyayanginya. Aku tau ini kebodohan terbesarku. Yaa, kesalahan dimasalalu yang sepertinya ini sudah menjadi kebiasaanku. Aku tetap mencari- cari alasan bagaimana supaya aku bisa tetap terlihat benar dan bukan aku yang memulai kesalahanku ini depan Serly. Agar aku tetap bisa memiliki Serly dan tetap bisa bersamanya. Maaf Nin, mau tidak mau aku harus memutar balikan fakta ini.
“Gue cuma berhubungan biasa gak lebih, Ser. Iya gue memang salah, gue tau ini fatal. Gue cuma mau lo maafin gue Ser, gue sayang sama lo! Tapi kalo memang ini keputusan udah gak bisa di ganggu gugat, gue terima kok.”
“Gue gak mau denger apa-apa lagi Dit. Gue mau balik!”
“Jangan pulang dulu. Biar aku yang anter kamu pulang, tapi aku mohon nanti dulu ya pulangnya. Aku masih mau disini sama kamu”
Aku tau, dia memang sebenarnya masih menyayangiku juga, tapi disini aku sedang berusaha mengkontrol emosinya, supaya dia abisa memaafkan aku dan menarik kata-katanya lagi. Dan Binggo ! Usahaku berhasil dengan sedikit gengsi dia mulai menurunkan emosinya dan mungkin dia luluh dengan wajahku yang sedari taditerus menatapnya dengan penuh harap.
“Gue tuh sayang sama lo, kenapa sih lo selalu menghadirkan dia di hidup lo? Lo belum bisa lupain dari dia? Terus kenapa lo jalanin hubungan sama gue Dit?”
Sempat terlihat air matanya yang sudah tertampung diujung mata indahnya yang hanya tinggal hitungan detik menetes dan membasahi pipinya.
“Iya, gue minta maaf. Cuma lo yang ada dihati gue sekarang, Ser. Gue gak bermaksud menghadirkan orang lain dihidup kita kok. Maafin gue ya. Mau kan baik-baik lagi sama gue?”
“Dengan satu syarat jangan pernah datengin dia lagi dihidup lo!”
“Iya, gue janji. Makasih ya ser"
*********
Sejak saat itu aku mulai memperbaiki segala sifat-sifatku. Sebenernya Serly banyak membawa pengaruh positf di hidupku, tapi ada resiko disetiap perbuatan. Maksudnya, aku mulai merasa dia overprotect sama hidupku. Aku mengerti maksudnya, dia hanya tidak ingin ada orang lain yang sekiranya akan merusak hubungan ini.
Beberapa bulan berlalu, dan akhirnya tepatnya tanggal 9 oktober aniversarry aku dan Serly di tahun yang pertama. Dengan semua kejadian yang ada, untuk kejadian yang aku terjadi, aku semakin percaya bahwa aku memang tidak salah dalam memilih. Untuk kejadian yang aku ketahui, aku akan terus belajar untuk menjadi yang lebih baik. Dan untuk hal yang tidak aku ketahui, aku cuma berharap dia sadar bahwa memang hanya aku yang terbaik....
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm And My Lady(s)
RomanceAku hanya satu dari jutaan orang yang ingin di dengar. Aku satu dari ribuan nama yang memiliki kisah yang sama. Aku hanya aku yang ingin berbagi dan bercerita dengan orang-orang disekelilingku. Andai aku boleh memillih aku tidak ingin terjebak seper...