Aneh...

4.4K 185 7
                                    

Maaf ya readers baru sempet buka laptop lagi buat ngelanjutin cerita ini. Oiya, lagi butuh saran dan kritikannya nih. so comment in the end yaa, tengkiuu~

***

Sebenarnya tidak ada yang berbeda pada hari-hariku, hanya saja kini ada yang lebih sering mengingatkan aku makan dan cukup istirahat. rasanya cukup ganjil, entah karena aku sudah terlalu lama sendiri sehingga aku merasa lama-lama hati ini seperti menolak.

Siang itu Dinda menyusulku ke kantor, dia menungguku hingga aku menyelesaikan pekerjaanku, "Masih lama ya?", tanyanya dengan raut wajah bosan yang tergambar jelas di mukanya. "Iya, sabar ya. masih setengah jam lagi" jawabku menenangkannya.

Setelah aku menyelesaikan segala pekerjaanku, aku langsung menghampirinya yang sedang duduk manis memainkan gadgetnya.

"sayang, aku sudah selesai. Kita mau kemana?" tanyaku sambil menyomot cemilan yang ada di depan Dinda.

"Emmm... kemana ya? karokean yuk, aku yang traktir."

"Berdua aja? Gak mau ngajak yang lain?"

"Gak ah, aku maunya berdua aja sama kamu"

Segeralah aku membayar bill Dinda dan mengambil Si Ganteng dan meluncur ke sebuah KTV yang dekat dengan rumahnya.

****

Lagu yang selalu Dinda pilih adalah lagu-lagu yang mungkin mewakilkan perasaannya terhadapku, aku sangat menikmati suara indahnya. Dan tak berapa lama, Handphonenya berbunyi, sebuah panggilan dari seorang yang sudah tidak asing lagi untukku. Sean, mantannya yang aku tau sekali masih sering menghubunginya

"Angkatlah telfonnnya, siapa tau penting", suruhku

"Gak ah, ngapain? Aku males ngeladenin dia", jawabnya sambil mereject telfon dari Sean

"Udah angkat aja, jangan kayak gitu. Apa mau aku yang angkat?"

"Iya-iya aku angkat, sebentar ya"

Entah apa yang merasukiku, sebelumnya aku pasti langsung terbakar cemburu jika ada mantannya pacarku yang menghubungi kekasihku, tapi ini, dengan senang hati aku menyuruhnya untuk mengangkat telfon dari sean. apakah aku belum benar-benar mencintai Dinda? Atau aku mulai bisa bersikap dewasa dan tidak ingin sama sekali beributkan hal-hal sepele. Entah kali ini aku sangat merasa tidak ingin memusingkan urusan percintaan. (authornya muak dan kenyang sama cinta... hahahaha)

***

kalian tau readers? sebenernya sih gue udah males nerusin cerita ini, karna menurut gue, hidup gue datar banget apalagi urusan cinta... hadewhhh~

Someone said "kalo dari awal hubungan udah gak nyaman dan sudah terlalu banyak konflik, gak perlu lah diterusin. apalagi kalo udah banyak masalah dari pihak kedua, mending putusin ! secinta apapun lo sama dia, mau lo bilang cinta mati juga gak akan ngaruh, karna bakal selamanya kayak gitu. percaya gak percaya. hidup udah ada yang ngatur, gak perlu lah muluk-muluk, jodoh gak akan kemana kok"

I'm And My Lady(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang