Dia sudah mulai berubah, dia bukan lagi seperti wanita yang pertama aku kenal. sudah banyak perbedaan yang begitu mencolok darinya. Dia menjadi lebih acuh dan kurang memperhatikanku. Aku tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Aku tidak melakukan hal apapun yang membuatnya seperti itu. Dan aku juga tidak pernah bersikap dan berkata yang membuatnya merasa kesal denganku. Sampai akhirnya aku tahu sendiri dari mulutnya.
Sore itu, hari sabtu terakhir dipenghujung tahun. Aku tidak menyangka, bahwa itu menjadi malam hari terakhir aku dengannya
"Kalo kita temenan aja gimana?" pertanyaannya memecah lamunanku
"Kenapa? Kok tiba-tiba ngomong begitu?" ketakutan seolah membuat luka dihatiku
"Aku sayang kamu, tapi aku gak bisa kalo kamu terlalu mengatur hidupku Dit" Jelasnya. Dan itu cukup membuatku berfikir ini gak masuk akal. Jika hanya masalah Protective, bukannya dia lebih dulu memperlakukan aku seperti itu? Lalu, mengapa sekarang dia mempersalahkannya? Aku hanya diam membisu, tidak bisa menjawab pertanyaannya
"Aku mau kita temenan aja, tapi temenannya kayak gini ya. Selama aku belum bisa lepas dari kamu pokoknya kamu gak boleh deket sama yang lain. Dan kalo aku memang bener-bener gak bisa lupain, kamu harus mau jadi pacar aku lagi"
Pernyataannya barusan cukup membuatku merasa aneh. Ternyata dia seegois itu. Selama ini dia anggap aku apa? Kenapa dia menaik turunkan perasaanku dan aku diam saja? Aku memang menghindari perdebatan antara aku dan Serly. tapi ini sudah keterlaluan. Dia sudah melewati batas.
"Aku memang sayang sama kamu, Ser. Tapi aku gak bisa kalo kamu kayak gini. Aku juga punya perasaan" hanya kata-kata itu yang mampu aku utarakan. Aku ingin marah, aku ingin berteriak sekencang-kencangnya
"Yaudah, aku terima keputusan kamu. Kita temenan aja" Aku sudah tidak tahu harus apa. Semua tidak jelas. Aku hanya ingin pulang dan cepat tertidur berharap aku bisa lupa akan kejadian ini besok
Tapi setelah jawabanku tadi, dia tidak marah, melainkan sikapnya jauh lebih manis kepadaku. Dalam hatiku bertanya-tanya "Kenapa sih Ser, kenapa kamu kayak gini setelah kita udah gak sama-sama lagi. Kamu bikin aku berat untuk ngelupain kamu. Ya Tuhan, Maafkan Aku, Aku terlalu mencintai dia". Dan hari itu berlalu begitu saja
********
Hari-hariku sudah berubah. Sudah tidak ada lagi Serly yang menemaniku, sudah tidak ada lagi Nindy yang masuk di hidupku. Kini aku merasa hampa. Merasa seperti Serly pergi membawa semuanya, hatiku, cintaku, kepercayaanku, bahkan hidupku. Aku seperti raga tanpa jiwa. Entah harus dibawa kemana lagi. Serly sudah menghancurkan segalanya. Aku lelah mencari, Aku lelah mengawali hidupku yang baru dengan orang baru.
Aku ingin sendiri, mencoba sendiri. Tidak tahu sampai kapan, yang jelas selagi aku mampu sendiri, aku hanya ingin sendiri, hatiku mati tak tersisa, harapanku hilang tak berwujud. Tapi aku harus tetap menjalani hidupku, aku hanya butuh istirahat tidak benar-benar berhenti...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm And My Lady(s)
RomanceAku hanya satu dari jutaan orang yang ingin di dengar. Aku satu dari ribuan nama yang memiliki kisah yang sama. Aku hanya aku yang ingin berbagi dan bercerita dengan orang-orang disekelilingku. Andai aku boleh memillih aku tidak ingin terjebak seper...