Ada yang Hilang

5.8K 214 3
                                    

Hey readers, maaf nih baru sempet ngelanjut lagi. Tetep setia dengerin curhatan gue ya hahaha, thank you guys ;) :*

________________________________

dreettt.. dreettt

        Getar hp ku membangunkan ku dari tidur ku, rasanya baru terlelap. Tapi saat aku melihat ke arah jam dinding di kamarku, ternyata sudah pukul 11 siang.  Ternyata Indri mengirimku pesan singkat

Masdit, kamu putus sama Serly?

        Aku fikir ada penting apa dia menghubungiku. Dengan malas aku hanya membalas

Iya dan tanya kenapa, karna aku malas bahasnya

drreeett.. dreettt Indri membalas pesankku dengan cepat, seolah dia memang ingin tahu sekali tentang penyebab aku dan Serly putus

ahhhh, aku kepo mas, pokoknya kamu wajib cerita ! Aku ke rumahmu siang ini

Aku tidak membalas pesannya karena jika dia sudah penasaran dia pasti tetap bertanya, jadi ku biarkan saja dia bertanya-tanya dalam hatinya sendiri.

                                *********

        Aku sudah 5 tahun bersahabat dengan Indri, dia memang anak yang sangat ceria dan begitu perhatian dengan sahabatnya termasuk aku, sampai-sampai dia di beri julukan "Ibu Peri" karena memang dia hampir tidak pernah marah, sekalipun dia marah dengan pacarnya atau sahabatnya yang lain, dia tetap menyembunyikan itu semua

        2 jam kemudian Hpku berbunyi panggilan masuk dari Indri

"Maaaaasssssku, aku sampai stasiun, jemput aku yah ! Gak pake lama hehehe" Suara manja Indri diseberang sana

"Iya iya, tunggu situ ya"

        Aku segera memacu si Ganteng (sebutan untuk motor kesayanganku) menjemput Indri di stasiun, sesampainya di sana, Indri langsung menghampiriku. Dan aku sengaja mengodanya karna takut membuat dia lama menunggu

"Ayo neng, mau dianter kemana?"

"Apa sih mas wooo. Kita ke mini market dulu ya aku mau beli cemilan, kan nanti bakal dengerin kamu curhat" Kata Indri menggodaku

"Siapa yang mau curhat? Kamu aja yang pengen tau banget tentang aku haha"

        Indri hanya cemberut mendengar perkataanku, lalu aku menyalakan motorku dan mengabulkan permintaan Indri untuk pergi ke mini market dulu. Sesampainya di rumah, Indri yang memang kenal akrab dengan mama, langsung menghampiri mama yang sedang bersantai di ruang tengah

"Tante, apa kabar? Kangen sama aku gak?" tanya Indri percaya diri

"Geer bener, kemana aja kamu? Kok baru ke rumah lagi?"

"Ah tanteee... Biasa tante wanita karir dan mahasiswi teladan jadi sibuk kerja sama kuliah"

"Tante kira kamu lupa sama tante" Goda mamaku

"Gak lah tanteku yang cantik. Kan buktinya aku deteng" jawab Indri manja

        Aku yang baru keluar dari kamar mandi langsung mengajak Indri ke kamar, dan Tepat dugaanku, baru saja menutup pintu belum sempat duduk Indri dengan antusiasnya menghujaniku dengan banyak pertanyaan

"Masdit, ayoo ceritaa ! Kapan dan kenapa kamu bisa putus sama Serly? Perasaan kalian anteng-anteng aja. Kamu pasti selingkuh ya? Apa dia yang selingkuh? Atau dia udah bosen sama kamu? Kamu sih jelek mas haha"

"hem" jawabku kesal

"aaahh maskuuuu, cerita kek"

        Akhirnya mau tidak mau aku mengingat masalah itu lagi. Padahal selama ini aku terlalu malas bercerita tentang kejadian pisahku dengan Serly. Sudah 3 bulan semenjak putusnya hibungan kami, kami tidak saling sapa, jauh berbeda dengan apa yang pernah Serly bilang dulu. padahal aku masih berteman di segala media sosial, tapi seperti orang tidak kenal. Rasa rindu seketika datang ketika aku mengingat kejadian manis aku bersamanya. Tapi apa daya? Malang tak dapet di tolak, Untung tak dapat diraih. Serly hanya bagian dari masalaluku. Tapi untuk pertama kalinya aku susah sekali berkenalan dengan orang baru, aku seperti kehilangan rasa untuk mencintai orang lain. Seolah kepercayaanku sudah hilang bersama serly. Aku terlalu segan untuk memulai pendekatan dengan orang lain.

"Ah masnyaaa, jadi sedih. Yang sabar ya masku. Orang kayak dia gak pantes kamu pikirin lagi. Mending kamu lupain aja semuanya, aku yakin kamu bisa dapetin yang lebih baik dari Serly kok. Aku juga gak nyangka Serly sejahat itu sama kamu" Indri menyemangatiku dan sesekali menepuk pundakku

"Iya-iya, udah biasa aja kok sama dia juga. Terus kamu sama Mika gimana?"

"Entah mas hehe, sepertinya aku mulai bosan sama dia"

"Lho? Kenapa bosen? Kebiasaan deh, sayang tau hubungannya. Aku aja pengen banget bisa awet pacaran. Jangan gitu, kasian mika, jangan egois ah!" Jawabku menasehati Indri, tapi nampaknya Indri mengacuhkanku dan sibuk mengunyah cemilannya sambil menonton tv. Aku yang sedikit kesal langsung merebut cemilan di tangannya

"Ih nih anak diajak ngobrol malah asik sendiri"

"Hahaha, abis mas bawel. Mending Masdit cari pacar sana biar gak bawel"

"Hhhhhh" aku sedikit menghela nafas. Mencari-cari korek dan membakar rokokku, entah aku mampu atau tidak membuka hatiku lagi. Rasanya lelah, tapi apa salahnya berteman dengan orang baru, siapa tahu saja aku bisa belajar mencintai lagi ...

I'm And My Lady(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang