04 : Teman baru

49 3 14
                                    

"Ampun Ken lain kali aku nggak ulangi lagi." lirih gadis itu.

"Dasar manusia gak tau diri!" bengis Kensia menendang gadis malang didepannya.

"Ampun ken! Ampun! hiks." isak Misha menahan sakit.

"Kasih dia pelajaran!"

"Jangan kasih dia ampun ken!"

Masih banyak lagi omong kosong dan perlakuan geng mereka yang membuat Reyna tak tahan. Sedangkan semua siswa didalam kelas hanya bungkam seolah tak terjadi apa-apa didepan sana.

Apa yang ada dalam fikiran mereka semua? Dimana tanggung jawab ketua osis itu? batin Reyna bertanya-tanya.

Reyna tak mau berdiam diri saja. Tapi tidak. Ia tak akan membuat masalah secepat ini bukan? Ia tidak mau lagi dikeluarkan dari sekolah.

Tangannya meraba tas mengeluarkan sebuah ponsel dan mulai merekam kejadian itu tanpa seorang pun yang menyadari hal itu.

"Gue gak bakal lolosin lu brengsek, ini baru tahap pertama." gumam Reyna menampilkan smirknya.

Kayaknya memang pantas..

....

Kringgg... Kringgg...

Waktunya istirahat, semua siswa berlarian keluar dan meninggalkan kelas membosankan itu.

"Kantin kuy?" ajak seseorang pada Reyna.

Reyna menoleh kesumber suara tersebut memandang sekilas wanita itu untuk memastikan apakah ia benar-benar manusia atau bukan.

"Cuss."

"Kayaknya muka lo familiar, mungkin kita pernah ketemu." ucap Reyna.

"Teman sebangku aja belagu lo." ungkap wanita itu tanpa menatap kearah Reyna.

"Pantesan aja." cetusnya.

Keduanya sampai dikantin mulai memesan makanan lalu membawanya ke meja masing-masing.

"Lo anak baru juga?" tanya Reyna sambil menyeruput mie bakso dihadapannya.

"Gak, kenapa emang?" tanya balik dan melakukan hal yang sama dengan Reyna.

"Lo gak punya temen gitu." kias Reyna.

"Noh temen gue semua." menunjuk segerombolan cowok yang baru saja datang.

Ia hanya mengangguk tak percaya. "Nama gue Reyna."

"Gue Clarissa. Btw lo ada masalah apa sama sodara gue?" tanya Clarissa.

"Emang gue tau sodara lo yg mana." jawab Reyna meminum es teh digenggamannya.

"Devanno." jawab Clarissa singkat membuat Reyna tersedak.

"Itu sodara lo?" tanya Reyna dan diangguki oleh Clarissa.

"Gue gak punya masalah sama dia. Dia kali yang punya masalah sama gue." ungkap Reyna dengan senyum licik khasnya.

"Maksud lo?" tanya Clarissa menatap Reyna.

"Lupain aja. Oh yah gue boleh temenan dong sama lo." celotehnya menatap Clarissa sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Bocah edan." gerutu Clarissa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pov Reyna.

Hai, dia Clarissa!

Hai, dia Clarissa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Through the skyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang