01 : Tough girl

57 3 13
                                    

Menurut para pelajar, hari senin merupakan hari yang paling mengerikan selain hari kiamat. Bagaimana tidak, mereka harus bangun lebih cepat dari biasanya apalagi kalau harus melaksanakan upacara ditengah teriknya matahari.

Pantulan sinar matahari pagi berhasil membuat wanita cantik itu terbangun dari tidurnya.

"Argh gue lambat!!!" Ia tersingkap dari tempat tidurnya dan lari tergopoh-gopoh menuju kamar mandi.

....

Ada beberapa siswa yang terjemur ditengah lapangan, siapa lagi kalau bukan mereka yang bolos dan terlambat saat upacara dilaksanakan, termasuk wanita itu.

"Shit, baju gue basah goblok!" geram Reyna sambil mengibaskan bajunya yang terkena minuman.

"Gue gak salah ya, lo yang salah anak HARAM jalan gak pake etika depan CLARA JAVELINNE PUTRI HUANG JAVELINNE PEMILIK SEKOLAH INI!" angkuh seniornya itu mendorong Reyna hingga tersungkur, bahkan tak sedikit siswa yang menertawakannya.

Reyna memilih pergi ke wc mengeringkan pakaiannya yang basah dari pada harus meladeni wanita lengit sepertinya. Bukan takut, tapi seperti yang ia katakan Clara Javelline adalah Putri dari pemilik sekolah yang ia tapaki sekarang, jika ada yang berani menyentuhnya orang itu akan berhadapan langsung dengan Huang Javelline.

Kring... Kring...

Bagai suara terompet kemenangan siswa dari penjajahan guru dan pelajaran. Waktunya istirahat, semua siswa berpencar keseluruh penjuru sekolah.

"Gue gak sengaja." ucap wanita itu datar.

Clara sangat emosi karena makanan yang akan ia makan jatuh ulah orang yang ia benci.

PLAKKK!

BRUKKK!

Semua siswa berlarian menuju kearah sumber suara itu dan kaget melihat apa yang terjadi didepan matanya.

"Cihhh." Wanita itu meludahi Clara yang sudah pingsan akibat pukulannya dan berlalu pergi meninggalkan kantin.

....

"Reyna ikut saya." ucap wali kelas keluar dari kelas dan diikuti Reyna dibelakangnya.

Wanita itu menapaki ruangan Huang Javelline dengan tubuh yang setengah menegang.

"Reyna Elvaretta." ucap pemilik sekolah, "kau tau apa yang sudah kau lakukan dengan putriku?" lanjutnya dengan menjentikkan jarinya.

Gadis itu bungkam.

"Menjadi seorang pahlawan harus punya tanggung jawab. Lalu kau ini apa pahlawan kesiangan?" tawa miris pria itu.

Sekali lagi Reyna bungkam.

"Kau tidak takut terluka gadis kecil?" kias Huang Javelline berdiri dari kursinya dan mendekati gadis itu.

Bitching om-om sang*. fikir Reyna.

"Kau bahkan tidak tau siapa ibuku." ungkap Reyna senyum licik dengan nada menantang.

"Haha apa perluku tau ibumu gadis kecil. Jika melihatmu terluka karenaku dia pasti akan menangis dan berlutut padaku." tukas Huang Javelline.

bisik samar Reyna sedikit mendekatkan mulutnya ketelinga pria itu. "Ibuku adalah seorang Dokter."

dan berlalu pergi meninggalkan ruangan.

"Anak sialan. KELUARKAN DIA DARI SEKOLAH INI!" perintah Huang Javelline dan diangguki pengurus siswa.

"REYNA ELVARETTA DIKELUARKAN DARI SEKOLAH. KARENA TELAH MEMBUAT PUTRI HUANG JAVELLINE TERLUKA TIDAK SADARKAN DIRI DAN MASUK RUMAH SAKIT!"

Through the skyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang