Narrator: Mahesa Ebenezer Renjana🐻
'Wah ngaco nii'
'Aduh aku harus ngajak siapa'
'Fix tidur di dorm seharian'
Hall Utama mulai bising karena pengumuman Sadie Hawkins. Iya, pesta dansa yang mewajibkan cewe untuk ngajak cowo ke pesta dansa dan dilakukan cuma setiap lima tahun. Bersyukur gak harus bikin promposal kayak tahun lalu :0.
"Oi, langsung kantin aja yuk, laper gue," ucap gue ke dua temen gue.
Kenalin, gue Mahesa Ebenezer Renjana, panggil Hesa aja. Sekarang kelas 11 IPS 2 dan ekstra gue adalah Fotografi plus Renang.
"Makanannya gak bakal kemana-mana Sa, tunggu sepi dikit, males gue keluar sempit-sempitan," jawab Rangga.
Gue, Rangga dan Edgar. Keluarga kita temenan dari sebelum kita terlahir ke dunia, alhasil kita udah temenan dari orok. Kenapa bisa keluarga kita temenan? Karena hubungan bisnis dan lainnya. Biasanya hubungan kaya gini gak menyenangkan, tapi gue seneng bisa kenal sama dua manusia ini.
Edgar dari keluarga yang cukup menyenangkan dan fleksibel, melahirkan Edgar yang supel, ramah, pokoknya magnet di lingkungannya. Ada Rangga yang flawless, gak punya kejelekkan rasanya, cuma agak cuek.
Gue? Ganteng sih tapi rasanya gue bener-bener terkekang. Lulus akademi ini, gue bakal dilempar sama ayah gue ke universitas ternama di luar negeri dengan spesifikasi Bisnis Management, kemudian pulang dan mendapatkan kerjaan serta jabatan di perusahaan.
Gak ada kebebasan untuk ngambil kuliah yang gue mau, urusan jodoh pasti juga udah disiapin kalau gue belum nemuin yang pantes. Tapi kalau udah bagus menurut standar keluarga gue, kayaknya enggak dijodohin.
Itu satu-satunya hal yang keluarga gue beri kepada seorang Hesa.
Sekarang gue punya pacar, namanya Valen, Valentina Giovanni. Model yang sekarang lumayan melesat karirnya.
Apakah gue suka sama dia? Suka, ngapain juga kalau gue gak suka tapi gue ajak jadi pacaran. Tapi Valen mau sama gue cuma karena gue punya duit, gue ganteng, gue bisa ngasih apapun yang dia mau.
Sebenernya model cantik itu selingkuh sama anak pegawai di kantor ayah yang juga sekolah di Resonance dan laki-laki itu adalah pacar dari Nerissa Kartana. Jujur gue gak tau siapa dia, yang gue tau adalah keluarga dia adalah pemegang saham terbesar kedua di perusahaan ayah gue.
Nerissa sekarang sedang berpacaran dengan Dion, kemudian dia bermain di belakang dengan Valen yang orang-orang kenal sebagai pacar gue.
Pas baru keluar pintu hall dan ambil pamflet dari panitia Sadie Hawkins, ada bunyi keras diarah Rangga.
"Aduh sakitt," meringis seorang cewe yang tergeletak di lantai.
Rangga cuma ngeliatin dengan mata dinginnya, "Liat-liat kalau jalan, gue juga sakit nih, kayak ditabrak badak,"
"Rangga, ini cewe loh, lo bantu dulu kek. Aduh maaf ya Rangga emang gitu anaknya, cuek, maaf ya," kata Edgar sambil bantu cewe itu berdiri.
"I-iya, sorry banget gak keliatan.." jawab cewek itu sambil nunduk ketakutan.
"Eh sorry bangett, Audrey nabrak lo gara-gara gue," kata cewe yang kayaknya temennya si yang jatuh itu.
Rangga berdecak, "Ya ya, hati-hati ya lain kali, ini punggung gue juga sakit, itu kepala apa kepala," dan dia bergegas pergi.
Edgar dan gue cuma menggelengkan kepala karena perilaku temen gue itu.
Super dingin, super cuek dan paket sempurnanya adalah super pedes perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Not A Prom!
Fiksi RemajaResonance Academy Salah satu sekolah favorit di lingkungannya. Tak hanya karena prasarana yang baik, guru yang diatas standar, teta[i sekolah ini telah lama ada dan tradisi sekolah yang berbeda dengan sekolah lain. Contohnya: Sadie Hawkins. Acara li...