Chapter XVII

181 13 0
                                    

"Kenapa sama [Name]?" tanya Kenma yang mendadak ikut menimbrung.

"Aku tidak yakin akan perasaanku. Terutama tentang [Name]. Banyak yang bilang kalau dia menyukaiku, tapi kita berdua sama sekali tidak mengatakan apapun tentang itu," curhat Tsukishima.

"Sebenarnya apa yang dia resahkan sih?ಠ_ಠ " bisik Kuroo pada Kenma.

Kenma : ┐( ˘_˘)┌




"Kalau mau menyatakan perasaan, nyatakan saja,"  kata Kenma.

Jleb.
Benar juga sih.

"Kuroo!!! Kenmaa!!!" seru [Name] yang mendadak masuk ke ruangan, "ada tambahan piring untuk kalian cuci!! Ehehehe"

"Kuroo!!! Kenmaa!!!" seru [Name] yang mendadak masuk ke ruangan, "ada tambahan piring untuk kalian cuci!! Ehehehe"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kumohon, jauhkan piring dariku... APAPUN ASALKAN JANGAN PIRING!!!"

*hiksss
Kuroo dan Kenma menangis di latar belakang

"Eh? T-tsuki? K-kau kenapa ada disini?" tanya [Name]

"Eh? Etto... Hanya membantu mereka," ujar Tsukishima sambil mengalihkan pandangan.

"Rachel, memberitahumu tentang 'itu' ya?" kata [Name] merujuk pada pernyataan cinta. Pipi Tsukishima memerah. Ia mencoba terlihat keren dan hanya berdeham sebagai jawaban.

"G-gomen! K-kalau kau mau, kau bisa lupakan saja!! A-aku tidak ingin pertemanan kita jadi rumit karena pernyataan itu. A-ahahah?" [Name] tertawa paksa. Ia lalu pergi keluar, meninggalkan mereka melongo ditemani piring yang menumpuk.

"Dasar idiot," ujar Kuroo, "Kejar dia, ada hal yang mau kau sampaikan, bukan?"




Tsukishima mengangguk. Ia berlari mengejar [Name].
"[Name] -chan!!!" seru Tsukishima.

"Eeehh?? I-iya?!?" [Name] menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke sumber suara.

"[N-name]!!! Ada hal yang hrus aku sampaikan padamu!!!




*Bluuuuussshhhhh
"A-a-apa???"

"Tali sepatumu lepas sejak tadi. Aku takut kamu akan terjatuh," kata Tsukishima.

"Eh?! O-oh!! I-iya, terimakasih." [Name] langsung membenarkan tali sepatunya dengan kikuk.







Kuroo : dia bodoh ya?
Kenma : V●ᴥ●V
Percy : Yeah, setuju ◉‿◉
Annabeth : Sama sepertimu, otak ganggang! ಠ_ಠ
Will : Aku ingin menjitak kepalanya dengan gitar
Nico : Dipersilahkan.

"A-ada hal lain yang ingin kau sampaikan?" tanya [Name] setelah selesai mengikat sepatunya

"Aku mencintaimu"
[Name] membalasnya dengan senyuman. Sungguh cerita yang sangat aneh dan tidak jelas. Setidaknya, untuk sekarang dapat kita tutup dengan

-THE END-

Author's Note :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's Note :

HAI SEMUA, MAKASI BANYAK SUDAH MAU BACA THE CAMP (TSUKISHIMA X READER)

Disini author mau minta maaf karena jarang bgt update. Maaf juga karena cerita ini byk plot hole nya, banyak ga jelasnya, banyak oot nya, alurnya juga kaga jelas, wkwkw, banyak banget kurangnya. Tapi makasi banyak uda mau sejauh ini baca kerandomanku dari 2019 ಥ‿ಥ

Aku sayang kalian semua❤️
Sampai jumpa kapan2 lagii✨✨

The Camp (Tsukishima Kei X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang