Kekuatan Kenma berlipat ganda. Ia bertarung melawan Tsukishima dengan membabi buta. Selagi pertarungan antara demigod Athena dan demigod Nike, Kuroo hanya terdiam tak berkutik. Ia merasa hampa. Bukan ini yang dia inginkan. Ia hanya ingin [Name] mencintainya.
"Hey, kau," panggil Nico di Angelo, "sudah cukup menyesali dan mengutuki diri. Jika kau memang mencintai [Name] bantu kami mengalahkan putra dewi Nike."
Kuroo terdiam sejenak. Ia tampak berpikir, "Bagaimana kita bisa mengalahkan putra dewi kemenangan? Itu mustahil!! Terutama dengan Kenma yang mendapat seluruh kekuatan [Name], kita tidak mungkin menghentikannya."
Nico juga terdiam. Dia tampak memikirkan cara. "Tidak mungkin Tsukishima bisa menghentikan Kenma seorang diri. Lihat dia, sangat lusuh, terpontang-panting kesana-kemari, sepertinya seluruh tulangnya remuk. Oke-oke, baik, jangan banyak berpikir dan hanya melihat. Aku harus ikut membantunya." Batin Nico. Dengan segera, lelaki itu berlari dan ikut membantu Tsukishima. Will Solace pun segera membantu juga. Mereka berdua berusaha memberikan Tsukishima waktu untuk bernapas dan memikirkan cara untuk menghentikan Kenma.
Tsukishima terpelanting ke belakang. Will dan Nico segera menyerbu Kenma. Mereka mengalihkan perhatian Kenma dari Tsukishima.
Kuroo berlari menuju Tsukishima sambil membawa nectar dan ambrosia. Tsukishima menelan semuanya dan membaik."Kita harus apa?" Tanya Kuroo resah.
Tsukishima mencoba mengingat-ingat dan berpikir."mohon maaf putra Nemesis, aku mencari bola ini hingga menyebrangi 7 samudra bukan untuk dihancurkan dengan sia-sia." Ujar Kenma.
"Ah!! Begitu rupanya. Kita harus menghancurkan bola cahaya itu," kata Tsukishima.
"Kau gila! Kita mungkin bisa merencanakannya, tapi apa kita mampu untuk melakukannya? Melawan anak dewi kemenangan?!" Seru Kuroo.Tsukishima berdiri pelan. Ia mencoba menopang tubuhnya yang penuh luka.
"Ada yang pernah bilang padaku, kemenangan atau kejayaan adalah hasil dari proses. Selama kita kita menyerah, selama kita berjuang dan gigih berusaha, semua akan dapat kita capai." Mata Tsukishima membara. Kuroo mendengar itu akhirnya ikut berdiri di samping Tsukishima. Mereka berdua siap untuk berjuang.Mendadak, sekitar tampak gelap bagi mereka berdua. Berdirilah dua Dewa dan seorang dewi dihadapan mereka.
"Kalian berdua memiliki tekad yang besar. Aku dapat merasakannya," ujar salah satu dewa."Aku jadi ingin memberi mereka bantuan," dewi yang berdiri di sebelahnya tersenyum.
"K-kalian siapa?" tanya Tsukishima heran. Kuroo langsung menyikut iga Tsukishima, "jaga ucapanmu. Mereka dewa-dewi!!"
"Ishh, mana aku tahu mereka dewa-dewi! Aku saja belum pernah melihat mereka" bisi Tsukishima.
"Kratos, Bia, dan Zelos. Kratos melambangkan kekuatan, Bia melambangkan tenaga, serta Zelos melambangkan kegigihan dan semangat. Mereka bertiga adalah saudara dewi Nike," terang Kuroo, "Apa yang kalian inginkan dari kami?"
"Kegigihan kalian. Usaha kalian. Kerahkan segalanya. Aku yakin kalian bisa mengalahkan mereka," kata Zelos. Setelah mengatakan hal itu, ketiga dewa dewi lenyap. Tsukishima dan Kuroo kembali ke medan perang. Tubuh keduanya tampak lebih ringan dan kuat. Nico dan Will yang tampak babak belur melihat mereka sambil tercengang.
"R-restu Zelos, Kratos, dan Bia!""Bagaimana mereka bisa mendapatkannya?"
"Entahlah."
Tertempuran berlangsung sengit. Kuroo melawan Kenma dengan segenap tenaga, begitu pula dengan Tsukishima yang terus mencari kesempatan untuk menghancurkan bola cahaya.
Nico memahami alur pertempuran mereka. Dengan tenang, dia merebahkan diri.
"Kau tidak berniat membantu mereka?" tanya Will yang terbaring juga disebelahnya."Tidak, kurasa mereka bisa mengatasi ini. Mungkin sudah saatnya aku pensiun mencampuri urusan orang."
"Sama"
Ctaasss!!!!
Kuroo berhasil mengalihkan Kenma sepersekian detik. Hal ini tidak disia-siakan oleh Tsukishima. Ia segera melesatkan pisau yang diberikan Annabeth ke arah kalungnya.Praaanngggkkk!!!
Tepat sasaran. Bola itu akhirnya pecah hingga berkeping-keping.Semua kembali normal. [Name] tersadar dan kekuatannya kembali. Seluruh visi dan ramalan juga kembali sebagaimana mestinya. Kenma telah kalah, Kuroo juga sudah berubah. Banyak yang hancur. Tetapi semua baik-baik saja. Nyaris tak ada korban jiwa dalam pertempuran sebelumnya.
Para demigod semua kembali ke CHB untuk memutuskan langkah apa yang harus dilakukan.
***
Para demigod memeluk [Name] sewaktu dia datang ke CHB dengan kondisi jauh lebih baik dari sebelumnya. Mereka menceritakan setiap hal yang terjadi pada [Name]. Semua tanpa terkecuali, tentang Kuroo bahkan tentang Kenma.
Mendadak, [Name] menjadi orang tersibuk di Camp Half Blood.Tsukishima pun tak dapat menemuinya. Alhasil dia pun mencari Kuroo dan Kenma yang diberi hukuman tahanan rumah oleh Pak D selama seminggu penuh.
"Yo!" sapa Tsukishima pada Kuroo yang dipaksa mencuci tumpukan piring."Hah? Kau bosan? Jadi menemuiku?"
"Yeah, apa kau tak merasa hukumanmu terlalu ringan?" tanya Tsukishima, "maksudku hanya tahanan rumah selama seminggu?"
"APA MAKSUDMU TERLALU RINGAN?!? APA KAU MAU MERASAKAN BETAPA MENYIKSANYA HUKUMAN INI?!" ujar Kuroo sambil menangis di pojok ruangan, "lebih baik bagiku bila hukumannya adalah melaksanakan misi pencarian demigod baru selama setahun penuh daripada ini ಥ╭╮ಥ LIHAT KENMA SAJA SAMPE PINGSAN PADAHAL BARU SETENGAH HARI!!!"
Tsukishima : (・o・) waw, aku tidak tahu hukuman mencuci piring bisa membuat demigod merasa diambang kematian.
"Jadi, apa yang membuatmu kemari?" Tanya Kuroo, "Kau tidak kemari hanya untuk menyapa, kan?"
Tsukishima menghela napas, "aku bingung, aku harus bagaimana dengan [Name]"
Meanwhile Nico dan Will yang sejak tadi menguntit Tsukishima dan Kuroo :
Lah anjir, malah jadi bestie[]
KAMU SEDANG MEMBACA
The Camp (Tsukishima Kei X Reader)
Fanfiction"You're the child of Athena," kata lelaki bermata sehijau lautan. Siapa yang tahu petualangan baru akan dimulai setelah latihan voli akhir semester Tsukishima Kei? "Well, i think you can be the best," seru [Name] sambil tersenyum Warning!! OOC, Gaje...