Chapter XI

470 47 3
                                    

"Tsukishima, [Name] bukanlah seorang demigod"
















"Lihat death boy, kau tidak pandai memilih kata-kata. Sekarang Tsukishima tidak lagi menunjukkan raut wajah percaya padamu."

"Setidaknya itu lebih baik daripada kau yang berbelit-belit, Solace"

"Aku tidak akan menyangkalnya."

"Kalian berdua- apakah kalian tidak bisa berhenti bermain-main? Apa maksud pernyataan itu?" Tsukishima merana. Ia tidak mengerti apapun.

"Aku tidak bermain-main, Mata empat. [Name] bukan seorang demigod biasa. Demigod pada umumnya merupakan anak dewa dengan manusia. Tapi [Name] berbeda," jelas Nico.

"[Name] merupakan anak dari dewa dengan seorang demigod," tambah Will.

"Itu artinya, kekuatannya jauh melebihi para demigod pada umumnya. Dan tentunya bau khas milik [Name] sangat kuat sehingga mudah untuk ditemukan oleh para monster."

"Bagaimana itu bisa terjadi?" tanya Tsukishima frustasi.

"Seperti yang aku bilang, tsunami besar. Ibu [Name] adalah seorang demigod Zeus di masa lampau. Para dewa mengira bahwa ibu [Name] sudah mati akibat tsunami besar. Tetapi nyatanya, beliau bertahan hidup dan terdampar di Jepang."

"Selama itu, ibu [Name] hidup lebih normal dan jauh dari dewa-dewi. Setidaknya hingga Apollo jatuh cinta pada ibu [Name]."

"Apollo dan ibu [Name] tidak tahu identitas masing-masing. Dan ketika mereka berdua mengetahuinya, [Name] telah lahir."

"Bisa kau bayangkan kengerian yang terjadi selanjutnya. Ketika kabar bahwa seorang demigod yang memiliki kekuatan lebih besar daripada umumnya sampai ke telinga Zeus. Marahlah dewa itu."

"Zeus dan beberapa dewa Olympus panik. Anak Apollo itu bisa saja menggulingkan Olympus."

"Yang benar saja. Tolonglah! [Name] tidak akan pernah melakukan hal itu," sela Tsukishima.

"Tapi para dewa tidak berpikir demikian. Zeus dan para dewa memutuskan untuk menghukum ibu [Name] karena membuat Apollo jatuh cinta padanya sehingga [Name] lahir."

"Apa-apaan hal itu?" gerutu Tsukishima pelan, "itu tidak adil!"

"Tentu saja adil bagi para dewa. Ibu [Name] dikirim ke wilayah kekusaan Hades untuk disiksa di padang hukuman karena kesalahannya."

"Dan [Name] hampir saja dibunuh jika Apollo tidak menghentikan keputusan Zeus. Pada akhirnya, Zeus memutuskan [Name] harus berada di Olympus selama 5 tahun pertamanya. Dia mendapat pengawasan intensif dari para dewa."

"Setelah itu, di usia 6 tahunnya, [Name] dilepas seorang diri di rumah ibunya. Ia hidup sendirian dan bertemu denganmu."

"Kita tentunya tidak perlu membahas hal ini karena kau sendiri yang paling tahu kejadiannya."

Tsukishima mengangguk.
"Kalau tidak salah, [Name] menghilang sewaktu menginjak usia 10 tahun. Aku tidak tahu alasannya."

"Begini, para dewa sempat khawatir kau (yang merupakan putra Athena) dan [Name] menjadi cikal bakal kehancuran Olympus. Jadi- Zeus menyuruh bangsa cyclops bawahan Poseidon untuk menculik [Name] dan membawa gadis itu ke Perkemahan Blasteran. Disana, dia bertemu dengan Kuroo dan demigod lainnya. Ia bersahabat dengan Kuroo selama bertahun-tahun. Kisahnya panjang jika diceritakan semua dan beruntungnya aku mager mau cerita. Oke, skip aja."

"Intinya banyak yang terjadi. [Name] mendapat perhatian para dewa-dewi karena kebaikan, kecantikan, dan kekuatannya yang dahsyat. Ia mendapatkan kepercayaan Apollo untuk menjaga oracle, sempat naik ke Olympus beberapa kali untuk mendapat tugas khusus, dan lainnya. Oke cerita nya tamat. Waktunya kau beristirahat. Besok pertandinganmu kan?"

"Haaaa? Cotto matte!? Kau belum menyelesaikan ceritamu!"


"Bagian apa? Kau sudah tahu sisa ceritanya di kehidupanmu selama berada di perkemahan blasteran."

"T-tapi-"


"Tapi apa, Tsuki?"

"Ada ketimpangan dalam kisah yang kalian jabarkan padaku"

"Huh?"






Aku harus memastikannya lagi. Ini demi menyelamatkan semuanya.




[ ]

The Camp (Tsukishima Kei X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang