(18+) HYPER SERIES 2
Adult Romance Story
📌BUKAN FANFICTION FELIX SKZ!
Penantian Felix Lee untuk menunggu Violetta Dandelion pulang ternyata salah. Sahabat kecilnya itu justru kembali dengan status 'sudah memiliki pacar'. Hal tersebut membuat Felix...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Azura berlari keluar dari cafe itu. Karena dia melangkahkan kaki sambil menunduk, tanpa sadar dia menabrak orang.
Brakk!
"Ehh sorry." Azura memijat keningnya yang terbentur dada bidang orang yang dia tabrak.
"Azura?" tanya pria yang ditabrak oleh Azura.
"E-Ehh. Max?"
"Oalahh, kamu ternyata. Kalo jalan jangan nunduk Ra. Kamu mau kemana?" tanya pria yang bernama Max itu sambil terkekeh.
"Aku mau pulang," jawab Azura singkat sambil menggaruk tengkuknya.
"Udah makan malem?" tanya Max lagi.
"Belum," kata Azura menggelengkan kepalanya.
"Mau makan malem bareng gak?" tawar Max.
"Eumm, aku lagi gak selera makan sih."
"Ayolah Ra. Kita udah lama gak ketemu kan? Terakhir waktu bareng Kinan. Aku mau ngobrol-ngobrol dulu." Max memohon kepada Azura dengan tampang memelas.
"Yaudah, ke bar aja yuk."
"Bar? Wahh, ternyata kamu mulai nakal ya? Yaudah, yukk." Max terkekeh kemudian merangkul bahu Azura, membawa wanita itu ke mobilnya.
***
Max adalah teman lama Azura. Meskipun tidak terlalu dekat, tapi mereka pernah saling curhat satu sama lain.
Seperti saat ini, Azura meneguk bir berkali-kali tanpa henti membuat Max menyadari bahwa perempuan ini sedang mempunyai masalah.
"Kamu kenapa sih Ra? Kaya nya lagi ada pikiran," Max menatap Azura prihatin.
"Ya, cintaku bertepuk sebelah tangan!" kesal Azura sambil menghabiskan satu gelas bir langsung. Ini adalah gelas ke-5.
Max tersenyum miring menatap Azura yang mulai pusing dan sempoyongan. Wanita itu mulai mabuk.
***
Di sisi lain, Felix terus-terusan menghubungi Azura tapi panggilannya tidak pernah di jawab. Dia masih berada di ruang VIP restoran tadi.
Setelah Azura pergi meninggalkannya tadi, hatinya mulai merasa bersalah. Dia sadar. Dia tidak seharusnya berkata seperti itu.
