(18+) HYPER SERIES 2
Adult Romance Story
📌BUKAN FANFICTION FELIX SKZ!
Penantian Felix Lee untuk menunggu Violetta Dandelion pulang ternyata salah. Sahabat kecilnya itu justru kembali dengan status 'sudah memiliki pacar'. Hal tersebut membuat Felix...
Ciee yang udah oleng wkwkk! Mau tau dong, siapa nih yang masih setia jadi tim Azura?
Jefri Nichol as Kinan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix dan Letta duduk bersebelahan di taman belakang. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Begitu banyak kejutan yang mereka dapatkan hari ini.
Felix tidak menyangka bahwa Azura bisa setega itu hanya karena rasa iri dan dendamnya kepada Alex juga Letta.
Sementara Letta, dia masih shock. Alex. Dia tidak menyangka kalau ayahnya itu telah melakukan dosa besar.
"Ternyata Papa bener-bener frustasi 25 tahun yang lalu.." Letta buka suara setelah lengang beberapa saat.
"Yeah. Kecerobohan Ayah sampe ngehamilin Bunda Violetta, berdampak besar. Karna kecorobohan itu, aku, kamu, dan Azura terlahir ke dunia ini.."
Letta terkekeh. "Kalo didenger-denger lagi, lucu juga ya?"
"Ya gitu.. Tapi suatu saat, aku mau kita bertiga akur. Aku, kamu, dan Azura. Kita bertiga itu sama.. Anak yang gak pernah diharapkan kehadirannya," kata Felix sambil tersenyum tipis.
"Aku gak bisa janji untuk akur sama Azura. Biar gimanapun, dia ada sangkut pautnya sama Kinan. Dia hamil anak Kinan. Itu cukup sakit untukku Lix..."
"Kamu masih ada rasa sama Kinan?" tanya Felix dengan hati-hati, ada perasaan cemas ketika menunggu jawaban Letta.
"Gak tau.. Kamu sendiri gimana? Maksud aku, gimana perasaan kamu sekarang? Setelah semuanya terbongkar, aku yakin ada sesuatu di hati kamu," kata Letta sambil menyilangkan tangannya di dada.
"Sakit hati dan kecewa. Aku sakit hati karna Azura cuma memanfaatkan hartaku. Dan aku kecewa karna Azura udah bohong.. Tindakannya itu, jelas salah. Gak seharusnya dia balas dendam. Semua bisa dibicarakan dengan baik-baik.." Felix mengedikkan bahunya.
