'- Iɾɾҽɠυʅαɾ -'

1.2K 189 33
                                    


╔═══━━━─── ───━━━═══╗
Tower of God ©SIU
•----------✧
Warn: many typo, OOC.
╚═══━━━─── ───━━━═══╝



Kau hanya berjalan lurus mengikuti cahaya redup yang menuntunmu. Setelah kau sampai, ini adalah lantai pengujian pertama.

"Apa yang dilakukan oleh high ranker disini?"

"Hanya melihat irregular yang membuatku tertarik."

"Yah.. kau memang sering seperti itu."

Tak lama datang seorang gadis bersurai kuning.

'sudah dimulai yah-' pikirmu.

"Apakah ia yang kau maksud nona [l/n]?"

"Bukan dia." Ucapmu sambil mendekatkan wajahmu pada gadis tersebut.

'dilihat dari dekat mengesalkan juga lama-lama.' Batinmu

"Baiklah- siapa namamu nona?" Tanya Headon.

Ia mengucapkan kata yang tak kau mengerti sama sekali.

"Beri dia pocket, Headon, ia tak mengerti bahasa yang akan ku ucapkan dan sebaliknya."

Ia memberikannya. "Sekarang apakah kau mengerti perkataanku?" Tanyamu.

Ia mengangguk dengan mata yang berbinar.

"Apakah kau ingin menaiki menara nona.. namamu?"

"Rachel, ya aku ingin menaiki menara!" Ucapnya senang.

"Kenapa kau terlihat begitu senang dengan menara ini?" Tanyamu.

"Bukannya menara ini akan mengabulkan semua keinginanmu jika sudah mencapai puncak?"

"Tentu nona Rachel." Jawab Headon.

"Dan kalian akan membantuku bukan?"

"Huh? Dari mana kau mendapat cerita seperti itu?" Tanyamu lagi.

"Aku tahu! Semuanya!"

"Dengar.. kau tak terpilih, kau hanya kebetulan berada di sini. Aku tak merasakan adanya kekuatan dari dirimu. Bahkan sekedar keberanian pun tak ada." Ucapmu dingin

"Kau pasti salah! Menara memilihku! Aku bermimpi aku bisa mencapai puncak dan melihat bintang-bintang!"

"Mimpi tak selalu menjadi kenyataan, kenyataan itu menyakitkan. Apakah kau masih mau menaiki menara?"

"Tentu saja!!!"

"Baiklah, jika nona Rachel ingin menaiki menara. Coba hancurkan bola disana." Jelas Headon.

Saat Rachel melihat belut yang cukup besar nyalinya langsung ciut.
"K-kau ingin membunuhku?!!"

"Tidak, jika kau tak bisa menghancurkannya kau tak pantas menaiki menara."

"Tidak mungkin! Aku telah dipilih oleh menara!!"

Kau hanya menatapnya tak minat. "Ada yang datang-" ucapmu disela-sela amarah Rachel.

Headon langsung membungkus Rachel dengan shinsunya. Datanglah Bam, tentu ia ditanyakan alasan menaiki menara. Ia juga di beri tahu tentang ketentuan ujiannya. Headon mengatakan jika merasa akan mati nantinya, lebih baik pulang.

Namun Bam langsung berlari ke jeruji besi tersebut. Headon menunjukan rasa tertariknya pada Bam. Kau hanya tersenyum menunggu scene yang ingin sekali kau lihat.

Ya, tendangan Yuri Zahard pada mukanya Baam.

"Apa yang kau lakukan bodoh?" Tanya Yuri.

"Nona Yuri, ia tak mengerti bahasamu." Ucapku santai.

"Kau? Bukannya kau [l/n]?"

"Putri Yuri masih ingat ternyata."

"Tentu saja, seorang ranker yang biasa ada di lantai 40 dan memiliki masakannya sungguh luar biasa. Mana mungkin aku lupa."

Kau terkekeh "Saya merasa terhormat dipuji oleh anda." Ucapmu dengan tangan di dada mu.

"Kau benar-benar seperti pelayan yah."

"Saya memang pelayan." Ucapmu lagi.

Bam yang sudah diberi pocket oleh Evan sang pemandu dari Yuri. Sempat mendengar percakapan kalian, seputar lantai 40 yang mungkin akan ia tanyakan padamu.

Pada akhirnya Yuri meminjamkan black march nya kepada Bam. Bam akan mengembalikannya jika ia sudah menghancurkan bolanya, Itu janjinya.

Setelah Bam memasuki jerujinya, sang belut yang menyadari kehadiran Bam. Langsung menerkamnya tanpa sisa, Yuri yang tak ingin tinggal diam, hendak membantu Baam.

"Ia akan gagal jika anda membantunya, Nona Yuri."

"Tenanglah Nona Yuri, perhitungan mu salah." Ucapmu.

"Apa maksudmu!? Ia akan mati!"

"kau tak suka bosan kan? Tontonan di depanmu ini saya jamin tak akan membuatmu bosan. Nona Yuri."

"Huh? Dia... Menusuknya.. dari dalam?"

"Tepat sekali."

"Bagaimana kau tahu?"

"Mudah saja, cara seperti itu lebih efektif dari pada menghadapinya dari luar."

Saat Bam ingin menghancurkannya dengan black march. Bola itu tak tergores sedikitpun. Disaat belut itu pulih kembali, Evan meneriaki Bam jika ia harus meminjam kekuatan dari black march.

Ajaibnya black march menuruti perintah Baam. Setelah bola itu hancur Bam langsung di teleport ke lantai selanjutnya. Setelah itu juga Yuri pergi untuk mengambil black marchnya kembali. Headon mengembalikan tempat pengujiannya seperti semula.

"Headon, biarkan aku ikut ujian lagi."

"Melihat irregular lagi? Sampai kapan kau melakukan ini?"

"Ini yang terakhir. Aku sudah menemukannya."

"Kalau begitu-"

"Hancurkan bolanya untuk ke lantai selanjutnya? Baiklah.."
Kau hanya menembakan 1 bang ke arah bola tersebut. Bola tersebut hancur begitu saja.

"Kekuatanmu selalu mengerikan nona [l/n]."

"Terimakasih."

FYI✧

➴[S/n]: slayer name. [Yah walau nanti kamu hanya pelayannya. Dipakai saat S2]

➴[Y/n]: yourname, nama aslimu [Dipakai saat menyamar jadi regular saat S1]

➴[l/n]: lastname, nama margamu [nama high ranker, walau tak banyak yang mengetahui jika kau itu high ranker. Lebih banyak yang mengetahui bahwa nama [l/n] itu adalah ranker.]

➴[F/n]: first name. [Nama paling pertama yang kamu miliki. Nama ini biasa dipanggil oleh Lucifer dan Alternativ Chara lainnya.

Dari informasi diatas aja udh banyak spoiler aokwowk. Silahkan berteori sayang-sayang kuwh muach.

-' աʀօռɢ ๑ αɳʂɯҽɾ '- ᵀᵒʷᵉʳ ᵒᶠ ᴳᵒᵈ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang