Ternyata yang pandai berbicara
belum tentu bisa memikat hati
-CTHBW-
HAPPY READING🌻
-Jangan lupa vote ya!
Tell me jika ada typing yang bersalahan. Terima kasih
___________________"Gue kok mual ya abis makan batagor tadi?" Ifa memegangi perut nya.
"Hamil lo? Mau muntah gak?" Arin bertanya dengan polos nya.
"Eh zul, cewe lo ini belum pernah nyoba tai ayam kan? Kasih gih" Ifa dengan geram nya berlalu dari arin kemudian menatap zulkar.
"Nih kertas, terus lo comot tai di sepatu ayma terus lo tempelin ke mulut cewe lo" Ifa kembali duduk setelah gulungan kertas itu di genggam zulkar.
Ayma yang mendengar hal itu langsung menatap kedua sepatu nya. Bersih -batin nya.
Kemudian ia beralih menatap ifa.
"Eh lo ngapa bawa-bawa nama gue?" Tanya ayma sembari memindah kan kursi duduk nya dekat zulkar.
"Zul, lo emang goblok atau kelewat pinter?" Tanya ayma.
"Hah?" Zulkar hanya plonga-plongo tak jelas. Sungguh kasihan karena ia tak paham keadaan. Sewaktu ia kembali dari kantin lalu hendak mendudukkan diri nya di samping arin, ia bingung kenapa tiba-tiba ada drama yang mengharuskan nya memegang kertas seperti ini.
Refleks zulkar pun membuang kertas nya ke bawah.
"Ehhhh ga ramah lingkungan lo ya?" Ucap arin yang sedari tadi diam saja akibat kesal pada ifa.
"Lo lupa rin? Dia kan ramah nya sama lo doang" Ucapan ifa berhasil membuat gelak tawa beberapa orang di kelas itu.
Benar saja, ini baru sehari mereka sekolah. Dikarenakan perkenalan diri bergilir tadi, kelas mereka telah menjalin ke akrab an, tak banyak yang canggung lagi. Bahkan sebagian sudah ada yang bertukar sosmed atau bersenda gurau.
"Diem lo fa. Lama-lama mulut lo yang perlu di tai-in" Balas arin tak senang.
"Tapi rin, disini gada tai" Ujar zulkar kemudian berjongkok dan mengambil kertas yang sempat ia buang tadi.
"Nih rin, gue emang ga ramah lingkungan" Lanjut zulkar sembari memberikan gulungan kertas itu pada arin lalu bergegas keluar.
"Eh, lo mau kemana?" Tanya ayma.
"Nyari tai buat mulut arin sama ifa, lo mau ikut atau mau tai nya aja?" Ucap zulkar ngasal sehingga riuh piuh gelak tawa kembali terdengar.
"Zulkaaaar! Eh ehhh gue ikut lah, bosen gue" Ucap ayma, ia berlari mengejar zulkar.
"Hoshhh hoshhh chee.. Cepet amat lo heh badak!" Ayma berhenti dengan napas yang tersenggal-senggal setelah mengejar zulkar.
"Badak pala lo! Ganteng gini di bilang badak. Lagian bukan gue yang kecepetan jalan, tapi lo nya aja yang punya kaki kecil jadi langkah nya ga lebar"
Mendengar ucapan zulkar, ayma pun menatap iba pada kaki nya.
"Gue kecil ya zul?" Tanya ayma polos.
"Sini lo" Zulkar menarik tangan ayma.
"Segini gue. Berarti lo kecil" Telapak tangan zulkar mengukur tinggi ayma yang sebatas dengan bahu nya itu.
"Pendek banget gue huaaaaaaa" Rengek ayma mencak-mencak.
"Ya gimana lagi ay? Takdir Tuhan berani lo tolak? Tapi tenang aja, lo tetep cantik" Ucap zulkar lalu memasuki perpustakaan.
Ayma tersenyum malu mendengar apa yang di bilang zulkar barusan. Namun tanpa di sadari ternyata ia sudah mengikuti langkah zulkar sampai ke tempat ini.
"Zul" Panggil ayma dari ambang pintu. Dan zulkar hanya mengayunkan tangan nya hendak menyuruh ayma masuk.
"Ngapain lo?" Tanya ayma sembari memelan kan suara nya.
"Yang pasti nya ga nyari tai"
Zulkar pun merentang kan kedua tangan nya. Lalu mengambil beberapa tumpukan buku kemudian hendak mengatur posisi ingin tidur.
"Eh eh bentar woy! Lo mau tidur?" Ayma menggoyang kan tubuh zulkar.
Bisa gawat jika zulkar tidur disini -batin nya.
"Lo liat gue mau apa? Nari ballet?"
"Hehehe tidur si zul, tau gue" Ayma terkekeh merutuki pertanyaan nya barusan.
"Zul, balik lah ayok. Masa lo tidur? Jadi gue mau ngapain?" Tanya ayma sembari mengedarkan pandangan nya.
Jujur, selama SMP saja ayma tak berniat masuk ke perpustakaan kecuali perintah dari guru.
"Zul bangun lahhhh" Ucap ayma saat melihat Zul hampir memasuki alam bawah sadar nya.
"Apasi ay, lo cantik banget kalo diem, sumpah gue. Tapi kalo lo nya banyak bacot gini.. Fiks! Gue mundur deh"
Mendengar ucapan zulkar, ayma senyum sumringah.
"Oh jadi lo suka gue? Pasti kena pandangan pertama lo kan sama gue? Cie si zoooollll" Ledek ayma dengan tingkat percaya diri yang sudah di ambang batas kewajaran.
"Lo goblok? Mundur maksud gue, ya gue yang mau munduran dikit duduk nya. Biar enakan nih tidur"
Benar saja, Zul memundurkan kursi nya lalu tidur di meja dengan kursi sebagai tameng untuk berjaga-jaga jika ia hendak jatuh ke lantai.
Melihat respons ayma yang di tekuk dan merengut, Zul pun terkekeh.
"Cantik lo ay, nah gitu aja muka lo cantik. Mending lo diem tunggu gue bangun" Saat zulkar hendak menutup mata, ayma pun berdiri.
"Gue balik lah. Gue lagi males temenan sama lu" Saat ayma keluar perpustakaan, ayma pastikan Zular akan mengikuti nya. Namun nihil.
Di sepanjang perjalanan menuju kelas ayma terus saja mengoceh tak jelas karena Zul.
Zul sangat menjengkelkan -batin nya.
Tring tring tring!!!!
Ayma berhenti sejenak, ia lihat semua siswa siswi keluar dari kelas nya.
Ah sudah jam pulang -batin ayma saat melihat jam navy yang bertengger manis di pergelangan tangan nya.
TO BE CONTINUE!
•Correct me, if im wrong.
Thanks:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold that has been warm [ON GOING]
Teen FictionKamu telah berhasil, tapi takdir lah pemenang nya. -Arbyan.