Sisca menghela napasnya selepas melihat kedua sejoli yang tengah ramai-ramainya diperbincangkan satu sekolah. Dimana Viola dan Jeno yang sekarang tidak terpisahkan selalu ditemukan berdua disetiap sudut sekolah. Kecuali, jam belajar. Jelas karna mereka berdua berada dikelas yang berbeda.
"Ini cuma perasaan gue apa semesta mendukung banget kegalauan gue, sih??" ucap Sisca pada dirinya sendiri.
"Ryl, tunggu." suara yang Sisca dengar membuatnya berbalik,
Nah, benar kan. Lagi - lagi Sisca melihat pasangan baru yang kali ini sih, sejujurnya paling Sisca benci dan menghindari. Haechan dan Seryl yang saat ini sedang berjalan dikoridor berlawanan arah dengannya.
Gue abis ini minta mandi kembang tujuh rupa ngga sih, buat ngelepasin sial. Batin Sisca.
Bukannya mempercepat jalannya Seryl justru memberhentikan langkahnya ketika menyadari keberadaan Sisca disana. Sebuah senyum kecil tercipta, Sisca dapat melihatnya.
"Ryl.. " panggil Haechan,
"Maaf, maaf. Kenapa, sayang?" ujar Seryl membuat kening Haechan mengkerut. Lantas pandangannya mengarah pada Sisca yang belum sempat melarikan diri darisana.
Ini kalo gue pergi keliatannya belum move on, ngga sih?! Walaupun iya. Tapi, kalo gue ngga pergi keliatannya juga menyedihkan. Sisca membatin, otaknya sedang berfikir untuk mengambil langkah.
"Sayang, maaf... aku tadi kesel sama kamu.. "
Belum selesai mendengar ucapan Seryl, Sisca sudah dibuat ingin muntah mendengarnya. Gila, mantannya ini kerasukan apa mutusin dia buat cewek begitu? Astaga, tahan Sisca.
Wah, kalau begini ceritanya sih, Sisca jelas harus pergi darisana. Bisa muntah beneran dia mendengar percakapan mereka sampai selesai nanti.
Kedua kakinya itu segera ia langkahkan pergi menjauh dari pasangan yang tidak hanya sedang dimabuk tapi mampu membuat orang disekitarnya ikut mabuk kepayang.
Kenapa sih, Haechan itu harus begini? Kalau dipikir-pikir Sisca sediri tidak mengetahui betul letak kesalahannya sampai hendak diputusin, walaupun akhirnya dia sendiri yang mutusin.
Sejujurnya, Sisca memang masih sayang sama Haechan. Tidak pernah terpikirkan akan berakhir putus dikelas 11 ini hubungan mereka yang sudah mencapai 1 tahun. Setelah mendapat predikat couple goals.
Menyedihkan sekali, sih.
Sisca sudah marah-marah digrup chat, perkara Letta yang tidak ada kabar ada dimana sekarang dan Viola yang mendadak bucin lupa temen. Padahal, dia sendiri begitu sewaktu pacaran dengan Haechan. Tidak sadar saja.
Bruk.
"Aduh!" pekiknya,
"Gimana sih, ca."
Kedua mata Sisca sontak melotot, jelas-jelas dia disini korban yang ditabrak. Kenapa dia yang disalahkan?
"Kurang ajar. Jelas-jelas lo yang nabrak gue." ujar Sisca sontak memukul orang tersebut yang ternyata Hyunjin.
"Anjing."
"Apaan sih, kok lo malah emosi?!" ujar Sisca tidak mengerti dengan sikap Hyunjin dan benar saja cowok itu kembali melangkah pergi entah kemana. Bukannya minta maaf, woo!
"Kenapa, ca?"
Sisca berjengit, terkejut mendapati Woojin yang lagi-lagi seperti hantu tiba-tiba hadir tidak diketahui cewek itu kapan dan darimana datangnya.
"Eh, kak woojin.. itu si hyunjin, ngga tau. Lupa minum obat sih, kayaknya. Dia yang nabrak dia yang emosi." ujar Sisca menjelaskan pada Woojin, untung badannya tidak ada yang lecet.
Dari arah lain ada yang memperhatikan, tadinya hendak menghampiri juga melihat keributan kecil antara Sisca dan Hyunjin. Namun, ditahan oleh cewek disebelahnya. Matanya kini sudah melotot dengan kepala yang menggeleng padanya.
"Ayo, pergi." ujarnya dengan menarik lengan cowok itu berjalan melewati Sisca dengan Woojin.
Sisca membuang wajahnya menghindari tatapan Haechan. Entah cuma perasaannya atau memang cowok itu menatapnya sejak tadi.
"Ca, minggu ini kamu kosong??"
Sisca kembali menatap Woojin ketika kakak kelasnya itu bertanya, "hah? minggu depan??"
Woojin mengangguk.
"Kosong, kak. Kenapa??"
"Jalan yuk?"
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Mantan (END)
Fanfictionft. Lee Haechan a trilogy universe #1 Ex isn't a bad thing, tho. Or maybe cz it's Haechan and Sisca are okay with that. [start: 26 Desember 2020] [end: 17 April 2023 ] © asasa_