"Tugas lo sekarang buat menu latihan. Gue ngga mau tau kayak gimana, pokoknya hasilnya harus lo kasih ke gue sepuluh menit lagi. Gue tunggu di lapangan."
Woojin berlalu begitu saja dari hadapan Haechan. Cowok itu sangat amat terkejut baru datang untuk latihan, sudah disuruh-suruh.
Haechan akhirnya pasrah sambil jalan ke tempat biasanya grup futsalnya duduk menaruh tasnya, sebelum pergi ke gudang untuk ambil bola, duduk, lalu memikirkan menu latihan.
Teman-temannya bingung, melihat Haechan tidak seperti biasanya.
"Ngapain lo?" tegur Jihoon.
Junkyu ikutan menyahut, "Tumbenan lo yang ngambil bola? Biasanya bang Woojin—ANJING, LO DICALONIN JADI KETUA FUTSAL?!?!"
Sanha sama Yangyang yang lagi minum (kebetulan barengan minumnya) langsung terkejut membuat mereka berdua tersedak, "Anjing, demi apa?!"
"ALLAHUAKBAR, pantesan pas gue nongkrong bareng bang Hyunsuk itu bocah seneng banget. Ternyata mau lengser tuh abang-abang." ujar Jihoon.
Haechan masih terdiam pusing memikirkan menu latihan.
Kepala Jihoon tiba-tiba ditoyor Hyunsuk, "Abang-abang gigi lu, dikata abang siomay kali gue."
Perkenalkan para tetua futsal yang sebentar lagi ingin lengser. Ada Hyunsuk, Hangyul. Nah, ini loh Hangyul, temen mainnya Viola. Lanjut ada Lucas, sama aja, sih dia temen mainnya Viola juga. Satu lagi, namanya Jihoon. Beda orang dengan Jihoon yang tadi teriak-teriak. Sama namanya beda orangnya, begitu.
"Widih, semangat bener ini calon ketua futsal kita," ledek Lucas cengar-cengir melihat Haechan.
"Lo ngapain, sih? Gue ledekin tumbenan amat diem," heran Lucas sambil duduk di sebelah Haechan.
Rada melongok terus mengerti, "Oh, lagi bikin menu latihan ya? Yaudah, sih lo atur aja pake menu latihannya Woojin tapi lo edit dikit."
Haechan langsung nengok ke arah Lucas terus memasang wajah melasnya, "Ya ampun, bang. Akhirnya lo berguna bagi bangsa dan negara."
"Sialan, kamu Haechan."
Akhirnya Haechan menulis menu latihan hari ini. Sama saja seperti yang Woojin punya, tapi lebih di bikin ekstra.
"Chan, hari ini kan Sisca mau dateng."
Lagi asik-asik menulis, kepalanya langsung muter menghadap Lucas, "Ngapain An mau dateng ke sini? Selain dia gak ada ekskul apapun, dia juga mager buat bangun pagi di hari Sabtu gini?"
"Si anjing, masih hapal aja lu. Noh, Seryl lu kemanain hah?"
"Nggak gue kemana-manain. Anaknya masih ada."
"Anjeng, maksud gue-- udahlah."
Lucas menatap Haechan, penasaran. "Tapi, bener lo udah putus juga sama seryl ini??" lanjutnya.
Belum dijawab, kehadiran seseorang langsung mengambil antensi mereka semua, termasuk Haechan yang lagi - lagi mengabaikan Lucas.
"HALO!!"
Sisca tiba-tiba datang melambaikan tangannya menyapa semua anak futsal disana. Kedua tangannya yang penuh menenteng makanan sengaja disiapkannya buat anak-anak futsal hari ini.
Renjun yang ditelfon Sisca pagi - pagi hanya untuk mengantar cewek itu memutar bola matanya malas. Jam segini, harusnya ia masih berada di kasurnya.
Anak-anak futsal full senyum semua, "Asiik, makasih sisca!!" ucap mereka serempak.
Sisca mengangguk.
"Sini, An. Duduk di sebelah aku," kata Haechan menepuk tempat kosong di sebelahnya.
Sisca bingung, hendak menjawab namun punggungnya lebih dulu didorong oleh Renjun ke arah Woojin.
Sing, sabar chan. :D
Sontak Haechan menatap Renjun tak suka, "Maksud lo apa?"
"Ya dia ke sini tujuannya ketemu Woojin, bukan lo," jawab Renjun santai.
"Hah? Biasanya sisca nemenin gue?" ujar Haechan sepertinya melupakan status mereka yang sudah mantan.
"Lah? Itu kan pas jadi pacar lo. Sekarang kan, bukan." balas Renjun.
Lucas hendak merangkul Haechan. Namun, melihat wajahnya yang menahan amarahnya sangat seram diurungkan niatnya.
Haechan yang duduk bersebrangan dengan Woojin itu beradu pandang.
Salah satu sudut bibir Woojin tertarik, menampilkan smirknya.
Sisca yang sudah duduk disebelah Woojin membukakan kotak bekal yang dibawakannya secara khusus untuk kakak kelasnya itu. "nih, kak." ucapnya dengan menunjukkan isi kotak bekalnya yang dihias dengan amat cantik.
Woojin tersenyum, lalu membuka mulutnya. "Aaa" meminta untuk disuapi langsung oleh Sisca.
Jujur, wajahnya yang sangar itu mendadak berubah menjadi lucu menurut Sisca. Tanpa sadar ia tertawa akan sikap kakak kelasnya itu, menampilkan deretan giginya yang rapih. Melihatnya membuat Haechan semakin kesal.
Sisca tidak masalah dengan permintaan Woojin itu menyuapi sandwich buatannya sendiri. Lagi - lagi dibuat tertawa oleh Woojin yang langsung menggigitnya dengan gigitan yang besar.
"Kak.. "
Woojin tersenyum disela mengunyahnya dengan mengangkat salah satu jempol untuk memuji sandwich buatan Sisca yang enak.
Nyesel, chan? Entah suara darimana yang jelas dirinya sangat kesal dan iri. Kedua matanya tidak lepas dari kedua orang yang tengah berbagi tawa disana. Sial, batinnya.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Mantan (END)
Fanficft. Lee Haechan a trilogy universe #1 Ex isn't a bad thing, tho. Or maybe cz it's Haechan and Sisca are okay with that. [start: 26 Desember 2020] [end: 17 April 2023 ] © asasa_