Love.11💕

174 19 14
                                    

Suara ketukan keyboard mengisi keheningan ruang kerja wanita cantik yg kini masih berkutat dengan berkas project nya yg sedang berjalan. sebuah project penting yg menjadi impian nya sejak dulu dalam bidang fashion retail. Junmyeon memang bukan seorang fashion designer atau model ternama, tapi kecintaan nya pada bidang fashion business membuatnya bermimpi memiliki sebuah brand sendiri suatu saat nanti. Ya, terlepas dari kegagalan masa lalu nya memimpin perusahaan sang ibu, namun hal itu merupakan pengalaman berharga baginya.

Sudah dua jam berlalu semenjak ia memilih fokus pada project nya. Memutuskan untuk rehat sejenak, ia memilih mengecek ponselnya terlebih dahulu, sembari meneguk jasmine tea nya.

Hanya ada pesan masuk dari Jongin dan Minseok. selebihnya hanyalah notifikasi dari marketplace favourite nya. Harapan nya pupus saat tak ada nama sang kekasih dalam jejeran pesan masuk yg diterima nya. Wajar, sejak kejadian tiga hari yg lalu di perayaan ulang tahun OH,Corp. hubungan keduanya menjadi renggang. Junmyeon mengakui ia salah, mungkin ia yg terlalu cemburu buta,atau...entahlah...kilas balik kejadian saat itu masih tersimpan dalam pikiran nya, seperti putaran film yg dimainkan berulang kali dalam otak nya...

flashback:

Junmyeon melangkah cepat meninggalkan ruang perayaan, tanpa menoleh ke arah Sehun yg sibuk memanggil nama nya berulang kali.

"Jagiya wait!"

Sehun terus berusaha mensejajarkan langkah nya dengan Junmyeon. Ia sadar, tak mudah menenangkan hati seorang wanita yg sedang salah paham. Tapi ia harus menjelaskan semuanya pada Junmyeon, sebelum segalanya menjadi lebih buruk.

Tapi sang wanita seolah tak terusik, mempercepat langkah nya, hendak memesan taxi pada petugas vallet. Sehun terpaksa berlari dan menarik paksa lengan Junmyeon. Semua staff menatap kedua nya. Sehun tak peduli, yg terpenting saat ini ia bisa meraih sang kekasih kembali.

"Joon listen to me!"

Oh, Sehun salah langkah...kedua manik wanita tercinta nya kini sudah berderai air mata.

"Jagiya...mianhe..."

Tubuh mungil itu kini bergetar dalam pelukan nya. Sehun menyesal telah membentak nya.

"Please,listen to me...Sejeong bukan siapa-siapa...ia hanya teman semasa kami kuliah di New York dulu..tidak lebih dari itu..percayalah...aku hanya mencintaimu Joon..."

Junmyeon terdiam, ia tak bisa berkata sepatah kata pun saat ini. Hati wanita mana yg tidak sakit saat melihat wanita lain tiba-tiba mencium pipi kekasihnya? Okay, mungkin Junmyeon terlalu kuno, tapi yg jelas ia tidak menyukai sikap Sejeong.

Pelukan kedua nya terlepas saat mendengar sahutan Woojin yg sudah melambaikan tangan ke arah kedua nya, dan...oh,Yuri turut berjalan bersama Woojin. Junmyeon buru-buru mengusap air matanya. Tak ingin membuat keadaan semakin runyam.

Disambutnya Woojin dengan pelukan hangat. Senyum manis terpaksa ia kembangkan, tak ingin melukai hati sang bocah yg tak tahu apa-apa.

"Aunty koq pergi? Aunty sudah mau pulang ya?"

"Ehh..uhh..ti..tidak sayang...Aunty sedang mencari udara segar sebentar.."

"Huh? udara segar? Aunty kenapa? tidak bisa bernafas? Aunty sakit?"

Oh,Junmyeon kebingungan,Woojin tentu sangat cerdas...tapi beruntung Yuri membantu nya.

"Aunty hanya ingin berdua dengan ayah mu sebentar sayang..."

Junmyeon tersenyum ke arah Yuri, dan mengusap pelan kepala Woojin.

"Kalau begitu Woojin masuk lagi ke dalam dengan Grammy yaaa..biar Aunty bisa berdua dengan Daddy..", kedua tangan mungil itu dengan polos menangkup wajah Junmyeon.

Let's LoveWhere stories live. Discover now