Hari kedua Gendis berada di Seoul, gadis itu masih memaksa untuk ikut ke XT bersama Mi Ra. Tentu saja Mi Ra meminta ijin terlebih dahulu pada Mi Sun unnie.
"Kau akan keluar bersama teman-temanmu kan besok?" tanya Mi Ra saat mereka sedang duduk di dalam bus.
Gendis melirik dengan tajam dan dengan tidak suka ke arah Mi Ra. "Apa kau keberatan jika aku ikut?" tanya Gendis.
Mi Ra menghela napas tidak percaya dengan pertanyaan yang baru saja dia dengar. Yang benar saja. "Tentu saja aku keberatan. Aku ini sedang bekerja. Memangnya kau anak umur lima tahun yang harus selalu ikut dengan Ibunya?"
Gendis mengepalkan tangan dan mengarahkannya ke Mi Ra. "Baru beberapa bulan kau di sini sepertinya kau sudah kehilangan sopan santunmu. Tunggu saja kalau mama sampai mendengar ini."
Mi Ra menghembuskan nafas dengan kasar. Entah berapa kali Gendis selalu menakut-nakutinya dengan menyeret nama bibi. Mi Ra sendiri sudah tidak peduli dengan pendapat orang tua Gendis. Selama ini juga dia tidak bisa dibilang diperlakukan dengan baik.
Jadi seperti kemarin, hari ini Mi Ra meninggalkan Gendis di lantai dasar berharap gadis itu tidak akan bosan. Setelah jam istirahat, Gendis menemaninya di ruangan administrasi. Gadis itu lebih banyak memainkan ponselnya dan sesekali berkeliling ke lantai 25.
*
Mi Ho tidak suka dengan situasi ini. Tadi dia melihat Mi Ra di ruangan dan sepupunya juga berada di sana bersamanya. Mi Ho geram kenapa Won Shik dan Mi Sun memperbolehkan dia di sana. Dia sangat merindukan Mi Ra dan sulit baginya untuk bisa mendekati Mi Ra saat ini. Gadis dengan nama yang cukup susah dia sebut itu suka sekali menempel padanya.
Kalau saja dia tidak memiliki hubungan keluarga dengan Mi Ra, Mi Ho tidak akan ragu mengeluarkan taringnya. Sayangnya, dia harus bisa menahan diri saat ini.
"Kau tidak sedang sibuk?"
Mi Ho menoleh dan mendapati Ye Jun sedang berjalan ke arahnya. Mi Ho sendiri hanya sedang memainkan ponselnya. Atau lebih tepatnya secara random mengetik nama Han Mi Ra di laman pencarian. Mi Ho sedikit kecewa gadis itu tidak menggunakan media sosial apapun. Hanya instagram yang dia gunakan untuk mengirimkan pesan padanya. Itu pun sekarang gadis itu tidak pernah lagi mengirimkan pesan seperti dulu.
Tapi Mi Ho tidak mengeluh. Selama Mi Ra bisa bersamanya, itu jauh lebih baik. "Hari ini tidak ada kegiatan di luar. Hanya latihan vokal nanti jam tiga," balas Mi Ho dengan malas. Namun tiba-tiba dia teringat akan berita yang melibatkan dirinya, Ye Jun, dan Areum.
Semenjak conference pressnya, Areum belum menghubunginya sama sekali. "Ya Ye Jun ... bagaimana denganmu? Apakah wartawan masih menyulitkanmu?"
Ye Jun tersenyum simpul. "Sehari setelah wawancaramu, beberapa wartawan menunggu di depan gedung apartemen. Tapi aku tidak sedang ingin mengklarifikasi apapun. Aku hanya berharap mereka segera bosan atau ada berita besar lain yang akan terjadi sehingga mereka melupakan masalah ini. Yang terpenting Mi Ra tahu aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Areum," kata Ye Jun.
KAMU SEDANG MEMBACA
a Fan, an Enemy, but Then a Lover [COMPLETED]
ChickLitHan Mi Ra memutuskan untuk bekerja di Seoul, Korea setelah menyelesaikan studinya di Singapura. Tidak ada keluarganya di Indonesia yang merasa berat hati akan kepergiannya. Ahh .... Mi Ra juga juga tidak bisa benar-benar memanggil mereka sebagai seb...