2

784 143 43
                                    

Lisa bersidekap dada saat dirinya berhadapan dengan Hanbin yang tengah menatapnya datar.

"Lo denger kan, kita sekelompok." Ujar Lisa. Gadis cantik berponi itu mengambil kertas dan menuliskan sesuatu.

"Ini materi yang harus Lo cari. Kalo udah dapet, jadiin power point terus kirim ke gue." Lisa menyodorkan kertas itu ke hadapan Hanbin.

"Kalo gue ga mau?"

Lisa menatap Hanbin tak percaya. Apa-apaan itu?!

"Ya, gue bakal kasih tau Park Ssaem kalo Lo ga ngerjain. Dan lo ga akan punya nilai." Lisa tersenyum menang saat melihat raut terkejut Hanbin.

Tapi, senyum kemenangan itu hilang seketika saat mendengar kata-kata yang Hanbin ucapkan.

"Jadi, mantan pacar Si Taehyung itu begini, ya. Tukang ngadu."

Tebak apa yang terjadi selanjutnya?








































Hanbin menatap tajam Lisa yang baru saja melemparkan kertas tadi tepat ke depan wajahnya.

"Maksud Lo apa, bawa-bawa Taehyung di sini?!" Seru Lisa yang seketika berdiri dan berkacak pinggang.

Membuat mereka otomatis jadi pusat perhatian satu kelas.

Hanbin ikut berdiri. Lelaki bangir itu kemudian mencondongkan tubuhnya ke arah Lisa, kemudian berbisik. "Lo gemesin tau kalo lagi marah."

Membuat semua murid heboh saat melihat pemandangan itu. Apalagi posisi Hanbin dan Lisa memang seperti sedang berciuman jika tak dilihat dari dekat.

"Sudah-sudah. Kembali ke posisi kalian masing-masing. Diskusikan lagi tentang tugasnya bersama teman satu kelompok." Intruksi Park ssaem yang mana membuat semua murid langsung bersikap normal lagi. Meski ada yang sempat curi dengar dan curi pandang pada Hanbin dan Lisa.

Lisa? Gadis itu menatap Hanbin tajam. "Gila!" Komentar Lisa sebelum ia sibuk dengan handphone nya.

Hanbin terkekeh. "Yaudah, nanti gue kerjain. Sini nomor Lo."

Lisa mengerutkan dahi. "Buat apa?" Tanyanya menyelidik.

Hanbin memutar bola matanya malas. "Ya kalo ga punya nomor Lo gimana nanti gue kirim power point nya?" Tanyanya yang seketika membuat Lisa merasa menjadi manusia terbodoh di muka bumi.

"N-nomor Lo aja sini. Nanti gue miscall." Lisa berujar kikuk. Harga dirinya sebagai siswi terpintar hancur sudah.

***

Saat jam istirahat, Lisa dan Rose berjalan keluar kelas menuju kantin. Perut mereka sudah berdemo untuk diisi.

Menu hari ini adalah ramyeon dengan pedas level 5. Sepasang sahabat itu memang pecinta makanan pedas.

Tapi, waktu istirahat yang seharusnya tentram seperti biasa, kali ini berbeda. Suara gemuruh terdengar dari luar kantin. Semakin lama semakin jelas saat seorang lelaki datang diikuti beberapa murid wanita yang memekik histeris.

Lisa meringis. Norak sekali! Mereka tak pernah melihat lelaki bad boy begitu, apa?

"Kim Hanbin itu. Baru hari pertama masuk sekolah udah punya banyak fans." Komentar Rose saat melihat Hanbin datang ke kantin. Rose meringis saat merasa telinganya berdenging. "Aish! Suara mereka itu cempreng, ga bisa apa memekik dengan pelan?!" Lanjutnya kesal.

Rose melihat Lisa yang malah dengan santainya memakan ramyeon nya. "Perasaan saat kak Sehun masih bersekolah di sini, cewek-cewek itu ga pernah berisik banget, kan?" Tanya Rose menyebut nama kakak kelasnya yang kini sudah jadi alumni. Waktu masih sekolah di sini, Sehun memang menjadi incaran para siswi karena wajah dan prestasinya.

BAD BOY - HANLIS / HANLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang