1>mutatioscholarum🌵

65 8 0
                                    

●oOo●
H A P P Y

R E A D I N G
●oOo●

Semua orang ngeliatnya emang baik baik aja, padahal aslinya capek banget--!!

-Clara Adinda Alexander

'Plak'

Suara tamparan terdengar begitu nyaring dan terlihat seorang gadis tengah memegangi pipi sebelah kanan nya, serta sesekali mengusap sudut bibirnya yang sedikit berdarah.

"Saya akan pindahkan sekolah kamu"Kata seorang pria paruh baya

"Kemana?"tanya gadis yang di tampar tadi

"SMAn DWI WIMA ALEXANDER"kata pria paruh baya tersebut

"GAK! ARA GAMAU SEKOLAH DISITU, ITU SATU SEKOLAHAN SAMA MANUSIA ULER ITU" teriak gadis itu tak terima, yang tak lain adalah Clara Adinda Alexander putri dari Tuan Dwi Bima Alexander dan Nyonya Pratiwi Alberta.

"Terus kamu mau sekolah dimana? Tidak ada yang mau menampung gadis nakal seperti mu" Kata Pria tersebut.

"Gausah sekolah,langsung kuliah aja, toh Ara udah pinter"

"Gausah belaga pinter kalo emang lo bodoh"Kata seorang lelaki bermuka datar namun tampan, yang tak lain adalah Devano Wiliam Alexander.

"Gue bodoh gue diem"

"Lo kalo di bilangin ngejawab mulu" Kata Seorang Pria di sebelah Devan, pria berwajah agak mirip dengan Ara sekilas,hanya sekilas saja karna mereka kembar tak identik, siapa lagi kalo bukan Renandra Ananda Alexander.

"Gue punya mulut ya gue jawab lah"

"Kamu tuh ya ngelawan terus" Kata wanita di samping Bima,wajahnya terlihat masih muda untuk umur diatas 40th,sambil menjambak rambut Ara

"lepasin"

"Hukuman buat kamu karna udah bikin malu keluarga ini"

"Ma Sakit" bukannya malah di lepas tapi malah nambah kenceng

"Gadis sialan, kenapa kamu harus lahir dalam rahim saya hah" katanya lalu menghempaskan tubuh Ara hingga jatuh ke lantai.

Kalau di tanya Ara apakah selemah itu?Tidak!Sebenarnya Ara tidak selemah itu

"Ini takdir ma, kenapa mama gabisa nerima Ara?Padahal dulu Mama sayang Ara"Kata gadis itu dengan Nada melemah

"Suasana saat ini beda!semua udah berubah karna ulah kamu" Kata Pratiwi

"Tapi itu bukan salah Ar-" belum sempat menyelesaikan ucapannya ia sudah dapat tamparan lagi

"Bukan salah kamu? mana ada pembunuh mau ngaku? yang ada penjara penuh!Masih untung saya tidak memenjarakan kamu" Kata Bima

"Kenapa ga di penjarain aja sekalian? kayanya hidup Ara lebih menderita disini" Kata Gadis itu dengan kekehan

"Karna-"

"sudah lah" Kata Ara lalu bangkit perlahan "Saya cape, mau istirahat" lanjutnya lalu pergi menuju lantai atas, kamarnya.

Saat tiba di kamarnya Ara mulai menangis, menumpahkan semua air mata nya.

"Kenapa kamu harus lahir dalam rahim saya"
Kalimat itu! Terngiang ngiang di otak Ara, kenapa mama nya tega sekali ngomong seperti itu, padahal dulu,sebelum kejadian 'itu'ia sangat di sayangi oleh mama nya, bukan hanya mama nya, tapi juga papa, dan kaka laki lakinya, karna ia anak perempuan satu satu nya di keluarga Alexander.

VulnuretusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang