9>patientes estote🌵

18 1 0
                                    

●o0o●
H A P P Y
R E A D I N G
●o0o●

Mau sejelas apapun, tetap saja masih banyak manusia yang tidak jelas.

---claraddlxar

Sudah tiga hari Ara berada di dalam apartemen ini dan tiga hari pula Ara tidak masuk sekolah.

Saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju rumahnya. Rumah yang penuh dengan luka di dalamnya.

Pak Satpam mulai membukakan gerbang rumah saat Ara memencet klakson mobilnya

"eh neng, kemana aja?" sapa pak satpam

"ada ko pak, nenangin diri aja kemarin-kemarin" jawab ara dengan senyuman di akhirnya

"ohh yaudah atuh neng, semangat terus ya"

"siap siap siap siappp" kata Ara dengan tertawa

Ara tidak melihat mobil papanya dan kaka laki-lakinya. Itu tandanya mereka sedang tidak ada di dalam.

Ara mulai memasuki rumahnya dengan santai, walaupun mungkin dalam hatinya dia sangat deg-degan.

"Anak sialan kenapa harus pulang?" tanya Tiwi yang berada di tangga atas

Ara tidak memperdulikan itu, ia mulai menaiki tangga untuk menuju kamarnya

"orang tua nanya itu harus di jawab, gak punya sopan santun kamu?" Kata Tiwi lalu menahan Ara di pertengahan tangga

"oh orang tua? Tapi sikapnya ga mencerminkan sebagai orang tua" kata Ara

"ya itu ke kamu, kalau ke anak saya mah ya beda lagi"

"oh aja" kata Ara lalu mulai menaiki anak tangga lagi

●o0o●

Hari mulai sore, Ara turun dari kamarnya untuk mengambil segelas susu dan sereal di dapur.

"ambilkan saya air" perintah Tiwi saat melihat Ara berjalan menuju dapur

"ogah" jawab Ara dan membuat Tiwi kesal

Saat Ara sudah mengambil segelas susu, Tiwi langsung mencegatnya dan mengambil susu itu.

"mau ngapain? Mama alergi susu putih"

"mau ngapain itu terserah saya"

"MAH" teriak Ara namun ternyata susu itu bukan untuk di minum Tiwi, tapi di tumpahkan ke berkas-berkas Bima.

"ASTAGAA" teriak Bima frustasi

"beri hukuman dia Pah" kata Tiwi

"hah? Kan mama yang tumpahin" kata Ara agak sewot

"Tapi itukan susu kamu" Kata Tiwi tak kalah sewot

"lah gajebo amat"

"ini berkas laporan keuangan dari tahun 2017 tau ga kamu?," kata Bima "berkas penting ini." lanjutnya

"ya terus?" tanya Ara

"kamu kerjain berkas ini semua, besok sore udah harus selesai," kata Bima

"harus sama seperti ini kalau tidak kamu akan diberi hukuman berat."lanjutnya

"lah itu ada, terus kenapa harus di kerjain"

"suka-suka saya lah"

"stress ya lo pada" Kata Ara lalu mengambil data keuangan yang belum di rekap jadi satu, lalu pergi

"kurangajar kamu" kata Tiwi dan membuat Ara menghentikan langkahnya lalu berbalik badan

"harus ada kesepakatan" kata Ara dan membuat kedua orangtuanya mengernyit heran

VulnuretusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang