keysia POV
ada apa dengan anak ku, dalam sekejap wajah cerianya lenyap begitu saja. baru kali ini aku melihat anak ku seperti ini. rasanya seperti ada sesuatu yang memukul dada ku keras.
ya tuhan apa yang harus aku lakukan supaya bidadari ku tidak menangis seperti ini, aku ingin melihat senyumnya. senyuman anak ku adalah kekuatan untuk ku, semangat hidup ku yang membuat ku bertahan hingga sekarang.
"olyn sayang, kamu kenapa sayang? cerita sama bunda", pinta ku sambil tersenyum. aku tidak mau anak ku melihat ku menanggis.
olyn langsung memeluk ku erat, dia terisak di dalam pelukan ku.
"nggak bunda, olyn ga apa-apa" jawab olyn sesegukan.
"yakin sayang kamu ga apa-apa?"
"tadi olyn iri melihat anak-anak memilih mainan di temani mama dan papa mereka" jawaban olyn langsung menusuk hati ku. "olyn kenapa ga panggil bunda pasti nanti bunda temani" aku melepaskan pelukan olyn, menatap wajahnya yang memerah sendu.
maafkan bunda olyn, seharusnya bunda lebih memperhatikan kamu. seharusnya bunda menemani kamu memilih mainan bukan malah menunggu mu dari jauh. aku tidak dapat membendung air mata ku lagi.
"bunda, bunda jangan menangis" olyn mengusap air mata ku dengan tangan mungilnya, tapi itu bukan membuat ku berhenti menangis malah air mata ku turun semakin deras.
"bunda, maafin olyn sudah buat bunda nangis", olyn kembali memeluk ku "olyn ga mau bunda nangis" aku memeluknya erat, anak sekecil ini sudah peduli dengan perasaan ku tapi aku malah tidak mengerti perasaan anak ku.
"iya sayang, bunda ga akan nangis lagi.."
"olyn sayang bunda"
"bunda juga sayang olyn"
~
aku menengak air putih di gelas ku habis, aku lelah dengan kejadian hari ini. sekarang olyn tertidur setelah kelelahan menangis.
aku merasa bodoh karena tidak menemani anak ku memilih mainan, padahal aku sudah melihat anak-anak kecil lain di temani orang tuanya.
" arrghhh aku bodoh" ucap ku frustasi.
aku menjambak rambut ku frustasi. aku ga sanggup menghadapi kejadian ini secepat ini.
"sayang" mama menyentuhku lembut, sentuhan mama selalu bisa membuat ku tenang.
"olyn sudah tidur?"
aku mengangguk "sudah mah",
"apa yang terjadi dengan olyn?"
aku menceritakan semua yang dikatakan olyn kepada mama, mama mengelus rambutku lembut saat aku bercerita di ruang keluarga.
saat ini aku memang membutuhkan sentuhan mama,.
"sekarang olyn sudah besar key, dia juga pintar pasti dia bisa mengerti kondisi sekelilingnya."
jawab papa yang tiba-tiba duduk di ujung sofa saat aku bercerita.
"iya pah, key takut suatu saat nanti olyn menanyakan hal yang selama ini key takutkan",
ya, aku takut olyn menanyakan hal yang tidak ingin aku ingat lagi.
papa dan mama memeluk ku erat, aku beruntung memiliki papa dan mama yang selalu ada untuk ku. aku tidak mempunyai siapa-siapa selain papa, mama dan buah hati ku Molynda anastasha.
"bundaa.."
aku menoleh ke arah suara lembut khas bangun tidur bidadari ku, papa mama melepaskan pelukan mereka dan aku segera mengendong olyn sambil menciumi pipinya yang selalu membuat ku gemas.
"olyn kenapa bangun sayang"
"bunda, olyn lapar" jawab olyn sambil mengelus elus perutnya sendiri, aku melirik jam ternyata pukul 7malam sudah saatnya makan malam.
anak ku ini jika tertidur pasti dia akan bangun jika jam makan tiba.
"wahh ternyata anak bunda kelaparan, olyn tunggu disini ya sama oma dan opa. bunda akan membuat makan malam buat kita semua" aku menyatukan hidung ku ke hidung kecil olyn, dan menciumnya sekilas sebelum aku beranjak ke dapur membuatkan mereka makan malam.
"iya bunda"..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda, dimana ayah ku ?
RomanceMolynda anatsha seorang anak berusia 3tahun yang di besarkan seorang diri oleh sang bunda, keysia bestari . bunda biasa memanggil molynda dengan nama olyn, olyn anak yang aktif, cerdas dan mudah berteman dengan siapa saja. sang bunda mulai memasukan...