Bunda, dimana ayah ku ?

part 9

Maaf ya terlalu lama update, tempat kerja baru membuat saya cape dan otak jadi ga bisa berfikir.
Ceritanya mungkin sangat pendek dan membosankan.. yaaa otak saya baru bisa menulis ini.. selamat menikmati dan makasi untuk vote nya.

Author pov

"Bundaa, bangunn bundaaa"
Olyn membangunkan bundanya yang sedang tertidur pulas, molynda duduk di atas tubuh keysia yang tidur tengkurap dan menciumi keysia supaya terbangun.

Hari ini mereka sudah harus memulai kegiatan mereka kembali setelah berlibur kemarin. Liburan yang sangat menguras hati dan pikiran keysia tapi di satu sisi keysia senang bisa melihat anaknya kembali ceria.

"Olyn, kamu hari ini sekolah di antar opa ya sayang.. bunda ga enak badan"
Keysia berbicara dengan olyn sambil membenamkan kepalanya di dalam bantal.

"Bunda cakit ya?" Olyn menyentuh dahi keysia ingin memastikan bundanya sakit atau tidak.

"Badan bunda panas", olyn membaringkan dirinya dsamping keysia. Olyn memeluk dan menciumi keysia.

"Lohh anak bunda kok malah ikut tiduran?" Keysia membelai rambut olyn.

"Hayoo cepat anak bunda berangkat sekolah"
Olyn lebih mengeratkan pelukannya, bersembunyi di badan keysia.

"Olyn mau nemenin bunda aja, bunda kan lagi cakit. Olyn mau jagain bunda"

"Hey bunda ga apa apa sayang, bunda cuma mau bobo lebih lama lagi. Nanti bunda juga sehat lagi"
keysia bangun dan membawa olyn kepangkuannya
"nanti olyn pulang sekolah bunda yang  jemput tapi sekarang kamu sama opa dulu"

"Janji ya bundaa, bunda nanti jemput olyn"
Olyn mengacungkan jari kelingkingnya, dan keysia pun menautkan jari kelingkingnya.
"Iyaa, bunda janji"

Keysia menurunkan olyn dari pangkuannya, dan merapihkan baju olyn yang sedikit berantakan karena olyn tadi ikut tiduran disampingnya.

"Nah sekarang beri bunda ciuman"
Olyn mencium kedua pipi dan mencium tangan keysia.

"Olyn berangkat ya bunda"
"Dadah bunda"
"Dah sayang"
...........

Siang hari keysia ketiduran dan telat menjemput olyn ke play group nya karena kondisi keysia belum sehat.
Kepala keysia masih sangat terasa sakit, badan keysia pun semakin demam tapi dia tetap memaksakan datang karena sudah berjanji kepada olyn, keysia tidak mau anaknya kecewa.
Tubuh keysia limpung, dia terlalu lemas untuk menahan tubuhnya sendiri. Berkali-kali hampir terjatuh kalau saja dia tidak berpegangan pada tembok saat berjalan di koridor menuju kelas olyn.

"Ibu anda tidak apa apa?" Tanya ibu cahaya yang sigap menahan tubuh keysia yang hampir terjatuh.

"Kepala saya hanya sedikit pusing" jawab keysia sambil duduk di bangku koridor tempat biasa para orang tua menunggu anak anaknya.

"Ibu istirahat dulu di sini, saya buatkan teh hangat dulu untuk ibu"
Keysia menahan tangan ibu cahaya yang hendak pergi meninggalkan dia,
"Bu saya mau jemput molynda. saya telat menjemput, ibu tau dimana dia sekarang?"

"Anak anak sudah bubar dari setengah jam yang lalu bu, di sini sudah tidak ada anak anak lagi"
Jelas ibu cahaya.

Keysia kaget, kepalanya makin terasa sakit tubuh keysia pun gemetar. Dia takut terjadi apa-apa dengan anaknya, keysia merasa sangat menyesal harus telat menjemput olyn. Keysia terkulai lemas, keysia sudah tidak bisa menahan tubuhnya sendiri.

Ibu cahaya manahan tubuh keysia. "Ibu, lebih baik hubungi orang rumah dahulu siapa tau molynda sudah di antar kerumah."

Keysia merogoh tasnya mencari handphone miliknya. Keysia segera mendial nomor rumahnya, keysia sangat berharap olyn sudah sampai dirumah.

"Hallo mah, mah olyn ada dirumah?"

"Nggak mah dia ga ada sama aku, aku telat jemput dia mah dan sekarang olyn sudah tidak ada di sekolah" keysia menangis kencang, handphone nya terjatuh lepas dari genggamannya.

"Saya akan coba hubungi teman teman molynda siapa tau ada yang melihat molynda"
Ibu cahaya menghubungi semua siswa tapi hasilnya nihil, tidak ada yang mengetahui keberadaan molynda.

"Key, gimana key ada kabar?"
Vira datang ke sekolah setelah mendengar kabar dari mama keysia kalau olyn menghilang.

"Vir, teman teman olyn ga ada yang tau dia dimana. Vir olyn kemana vir? dia dimana vir?"
Keysia berhamburan ke pelukan vira, keysia menangis dan terus menangis.

"Dah lo jangan nangis lagi key, sekarang kita cari olyn.. kita cari dia sampai ketemu".