Part 11

682 24 2
                                    

Author pov

"Bunda, bundaaa, bundaaa"
Terdengar suara rintihan olyn.

"Hey nak, kamu sudah sadar sayang? Sebentar Om panggilkan dokter" radith langsung berlari keluar memanggil perawat dan dokter yang menangani olyn.
Dengan segera dokter memeriksa keadaan olyn, "anak ini sudah melewati masa kritisnya, tapi masih butuh beberapa hari untuk penyembuhan dan memastikan akibat benturan tidak ada masalah yang serius" jelas dokter.
" Baik dok, tolong lakukan yang terbaik dok buat anak ini" ucap radith
"Saya akan lakukan yang terbaik dan maksimal, kalau begitu saya permisi" dokter meninggalkan ruangan.

"Hey anak manis, apa ada yang sakit?" Tanya radith sambil mengusap rambut olyn.
"Kepala olyn berat Om seperti ada batunya" ucap olyn sambil membulatkan tangannya seperti membentuk bulatan batu yang besar.

"Kamu harus minum obat, dan dengarkan kata dokter supaya batu yang besarrr itu bisa hilang dari kepala olyn" ucap radith dan di balas anggukan oleh olyn.
"Jadi nama kamu olyn?"
Olyn mengangguk
"Nama Om siapa?"
"Nama Om radith, olyn maafin Om ya sudah menabrak olyn sampai olyn sakit seperti ini" ucap radith dengan suara begitu penuh penyesalan,
"Om ga salah, olyn yang ga lihat kiri kanan"

"Memang olyn kenapa nyebrang sendirian?"

"Olyn lihat anak kucing Om di tengah jalan, olyn takut anak kucingnya ketabrak"

Radith tersenyum mendengar jawaban polos olyn,
"Lain kali olyn minta bantuan orang dewasa ya sayang supaya tidak membahayakan olyn" radith memberitahu Dengan penuh pengertian.
"Iya Om".

"Om bunda dimana?" Olyn yang baru menyadari tidak ada bunda disampingnya.
"Om tidak tahu dimana bunda olyn, bisa olyn bantu Om kasih tahu dimana rumah olyn?" Tanya radith.

"Olyn ga tahu alamatnya Om, tapi olyn tau jalan dari sekolah ke rumah" jawab olyn hampir menangis,
"Olyn kangen bunda Om"
"Bunda pasti nyariin olyn Om"
Olyn mulai menangis

" Olyn jangan menangis sayang, sekarang olyn harus cepat sembuh nanti Om antar olyn ke bunda" ucap radith sambil memeluk olyn.

~

"Vir, gimana Lo sudah tahu dimana keberadaan olyn??" Tanya keysia
Vira hanya menjawab dengan menggelengkan kepala,
"Gue sudah cari kemana-mana tapi gue ga dapat info apa-apa" jelas Vira sambil mengusap wajah.

Vira keluar dari ruang perawatan keysia, Vira menelfon Semua temannya untuk meminta bantuan.
Vira hampir frustasi, dia sudah ga tau harus mencari kemana lagi.

"Gue ga boleh nyerah, w harus nemuin anak w" kata Vira penuh dengan semangat.

Tringg... Tringg... Tringg..
Suara handphone vira

"Hallo Mama.." sapa Vira
"Vir tolong Mama, papah keadaannya drop" suara Mama keysia terdengar ketakutan.
"Oke mah, sebentar lagi Vira kesana"

Vira langsung bergegas keruang administrasi untuk meminta dokter untuk memeriksa papah keysia dan memesan ambulans berjaga-jaga siapa tahu papah keysia harus di bawa ke Rumah sakit.
Keadaan papah keysia langsung drop saat tahu molynda menghilang.

Sesampai di rumah dokter langsung memeriksa kondisi papah keysia, dan menyarankan untuk dirawat di rumah sakit supaya dokter bisa terus memantau kondisi papah keysia. Dokter langsung dimasukan papah keysia ke ruang ICU untuk memantau kondisi jantung yang sudah sangat melemah. Perasaan Mama campur aduk, suami sakit karena cucunya menghilang.

"Semua gara-gara kamu anak durhaka, kalau kamu dulu menuruti orang tua dan tidak melahirkan anak haram itu sekarang kondisi papah mu tidak akan seperti ini" teriak Mama keysia dihadapan keysia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bunda, dimana ayah ku ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang