part 4

2.5K 104 1
                                    

author

Setiap Pagi seperti biasa keysia selalu mengantar anaknya ke play group sebelum ke kantor, keysia sudah merasa lebih baik setelah kejadian beberapa hari lalu dan olyn pun juga sudah kembali ceria.

Di play group olyn selalu aktif menjawab pertanyaan dari pengajar, dia juga membantu anak-anak lainnya yang kesulitan saat pembuat prakarya.

"olyn sini," delia memanggil olyn untuk bermain bersamanya karena olyn sedang asik melanjutkan menggambar disaat jam bermain.

"olyn aku punya boneka baru", delia menunjukan boneka barbienya kepada olyn, 

"cantik baju barbie kamu delia," olyn melihat delia asik memainkan barbienya. "papa beliin aku, setiap papa pulang kerja jauh pasti papa bawain aku mainan. kamu dibeliin mainan apa sama papa kamu olyn?" seketika mendengarkan ucapan delia wajah olyn kembali murung, dia iri karena temannya bisa mendapatkan boneka dari seorang papa mereka sedangkan dia tidak pernah mendapatkan mainan dari papanya, bertemu saja tidak.

selama pelajaran setelah istirahat olyn tidak bersemangat, guru pengajar olyn binggung karena tidak biasanya olyn semurung ini. biasanya dia selalu aktif berlarian dan semangat menggambar. tapi sekarang tidak ada senyum di bibirnya, tidak ada pancaran mata ceria, tidak ada berbagai macam pertanyaan ingin tahu yang keluar dari mulut kecilnya hingga pelajaran selesai.

"bunda" panggil olyn lemas saat melihat keysia sudah menunggu di depan gerbang play group, keysia melihat tatapan sedih di mata anaknya.

"hay, anak bunda kok lemas sekali?" keysia mencium olyn dan menunduk mensejajarkan tubuhnya dengan olyn supaya dapat melihat dengan jelas. begitu banyak pertanyaan di pikiran keysia saat melihat anaknya kembali bersedih seperti ini.

" anak bunda kenapa kok ga bersemangat, cape ya sekolah hari ini? " keysia mencoba mengajak bicara olyn yang sejak tadi di perjalanan hanya diam sampai sekarang di meja makan.

" iya bunda, bunda olyn ngantuk " keysia segera mengendong olyn ke dalam kamar, menemani olyn hingga tertidur.

sebelum kembali ke kantor, keysia menatap malaikat kecilnya begitu damai terlelap. begitu banyak pikiran di kepala keysia "apa yang sebenarnya terjadi kepada anak ku?".

~

keysia pov

hari ini begitu banyak masalah di kantor, banyak sekali pelanggan yang komplain dengan pelayanan iklan perusahaan yang aku pimpin. aku benar benar harus segera menyelesaikan masalah ini, tapi sekarang yang ada di otak ku cuma malaikat kecil ku.

malaikat kecil ku yang tidak lagi berwajah ceria, wajahnya kembali seperti saat beberapa hari yang lalu.

berbagai macam pertanyaan mengisi otak ku, "kenapa dia bersedih?, apa yang membuatnya kembali seperti ini?, apa hal yang sama kembali terulang?" ..

apa yang harus aku lakukan sekarang, aku menundukan wajah ku di atas meja kerja ku.

"key..."

aku kaget mendengar suara vira yang ternyata orang itu sekarang tepat di depan meja kerja ku.

" kok lo ada di sini? kok lo ga ketuk pintu dulu? " tanya ku kepada vira yang sudah seenaknya masuk ke ruang kerja ku.

" bos ku tersayang, gue udah ketok pintu puluhan kali, gue udah panggil panggil nama lo juga tapi ga ada jawaban ya sudah gue masuk aja ", jawab vira cuek.

vira adalah assisten ku sekaligus sahabat ku, ya makanya kalian jangan kaget kalau vira berbuat sperti itu. kami sudah berteman dari masa kuliah dulu. yaa sekitar 8tahun yang lalu.

" lo kenapa key? " tanya vira sambil menatap ku heran

" gue ga apa apa kok vir, lo ada apa cari gue? " aku menanyakan maksud vira mencari ku supaya dia tidak terlalu banyak mencari tau masalah yang sedang melingkupi ku.

"key lo ga usah mengalihkan pembicaraan" tuh kan benar, gimana pun aku berusaha mengalihkan pembicaraan pasti dia tidak akan terkecoh.

" gue ga apa apa vir, gue cuma lagi mikirin komplain pelanggan kita aja " memang benar kan itu salah satu masalah ku, aku ga mau vira tau masalah ku tentang olyn karena dia pasti akan sangat overprotektif kepada anak ku.

"ya sudah kalau lo ga mau cerita, sekarang rapihin diri lo sebentar lagi kita ada meeting direksi" aku menganguk, vira pun meninggalkan ku supaya aku bisa menyiapkan diri ku yang sudah kusut ini.

#author pov

keysia pun kembali mengerjakan aktifitas di kantornya, sedangkan di tempat lain molynda menatap jalanan yang basah karena hujan dari jendela kamarnya.

olyn bukan hanya menatap jalanan tapi melihat anak kecil sedang bermain bola di bawah guyuran hujan dengan riang bersama ayahnya.

" asik sekali dia bisa bermain bersama ayahnya, sedangkan aku ga bisa bermain sama ayah " kata olyn dalam hati, lalu air mata olyn pun menetes membasahi pipi tembamnya.

molynda selalu merasa iri saat melihat anak-anak yang lain bisa bermain bersama ayah dan bunda mereka, sedangkan molynda hanya bisa bermain dengan bunda, oma dan opa.

dia ingin seperti anak-anak yang lain, terutama seperti delia yang selalu di berikan mainan oleh papa delia saat papa nya kerja keluar kota atau pun luar negeri.

~

makasi sudah membaca, saya butuh masukan dan jgn lupa vote nya..

Bunda, dimana ayah ku ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang