dua belas

5 3 0
                                    

"woi ada apa tuh rame-rame!"pekik salah satu siswa kelas sebelah,mengemparkan seantero koridor kelas X.

Seketika seisi kelas Rena mendadak keluar kelas, berhubung jam istirahat baru saja terdengar membuat tidak ada yang menegur. Hanya tersisa Sasa sibuk menyalin catatan karena tertidur saat pelajaran tadi.

"RENA!!!!"pekiknya dari dalam kelas. "KENAPA RAME-RAME!?"

"SA... ADA BADUT DORAEMON DI TENGAH LAPANGAN!!!"balas Rena setengah berteriak.

"APA!!!! Gue harus ngebut, jangan sampai gue gak liat tuh badut,"ucap Sasa menggebu-gebu. "Tungguin gue! Pokoknya tungguin gue!"

Tubuh Rena yang kecil terhimpit beberapa temannya, untuk sampai di depan saja butuh pengorbanan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Dari lantai dua koridor kelas nya dia dapat lebih jelas badut Doraemon yang menggemparkan sekolah.

"RENA! MASIH ADA GAK DORAEMONNYA!?"suara Sasa menyahut di antara keributan di luar.

"MASIH!!!"

"MANA! Heh awas gue juga mau liat, geseran!?"ujar Sasa memaksa masuk.

"Eh,sini sempit ya gak usah nyempil-nyempli,"ujar salah satu teman sekelas mereka.

"Yeh pelit amat jadi orang,bodo gue juga mau nonton,"balas Sasa mantap dan berakhir bisa berdiri di samping Rena.

"Eh emang udah selesai catatan lo?"

"Udah, mana-mana badut nya?"tanya Sasa tak sabar melihat badut Doraemon.

"Itu tuh lagi di pinggir lapangan." Tunjuk Rena sembari menatap wajah Sasa yang tersenyum senang.

"Huaaaaaa lucu banget! Mau gue bawa pulang Na!?"pekik Sasa membuat Rena menutup telinganya.

"Bisa kecilin dikit gak sih Sa."

Sasa terkikik geli. "Maaf, gue kelepasan."

"Eh liat tuh, badutnya bawa apaan!?"pekik cewek yang berdiri di samping Rena membuat arah matanya beralih ke lapangan.

"Habis ini gue mau turun minta foto  bareng plus peluk sama Doraemon nya." Sasa sibuk menyiapkan kamera di handphone nya. "Na nanti pokoknya lo harus anterin gue!"

"Wahhhh so sweet siapa yang ulang tahun sekarang!"

"Rotinya lucu banget!"

Ucapan tadi membuat tubuh Sasa mematung di tempat, arah matanya tertuju pada Doraemon tersebut dan roti di tangannya.

"Eh itu tuh si Alena,dia yang ulang tahun!"

"Cantik banget dia,gak nyangka gue dia di kasih kejutan kek gitu."

Deru nafas Sasa tak teratur , dadanya begitu sesak ia tahu jika matanya sekarang semakin memerah menahan air mata yang ingin membuncah keluar.

"Gue salah apa Ja?"gumamnya lirih.

Kini suara tak terdengar di antara semua orang yang heboh mengucapkan selamat ulang tahun sekaligus menyanyikan lagu pada Alena dan badut Doraemon di tengah lapangan. Seorang Alena cewek cantik, berambut sepunggung dan baik pada semua,siapa yang tidak tertarik padanya.

"Na gue emang bodoh." Rena tertoleh, terkejut akan wajah Sasa yang memerah menahan rasa sakit. "Roti nya Na...."suaranya bergetar.

Rena beralih pada roti di tangan badut Doraemon itu dan kembali pada Sasa yang tertegun sembari tetap melihat aksi di bawah.

"Sasa."

Alena tersenyum manis setelah lagu selamat ulang tahun selesai lalu dia meniup lilin yang menyala di atas roti.
Tak habis-habisnya senyumannya merekah sempurna dan tepuk tangan mengema seantero sekolah.

FragileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang