Hongjoong bertanya baik-baik, tetapi reaksi Jongho memang lain karena bergetar dan menunduk diam. Dirasa tak ada jawaban ia membalik kasar tubuh si pemuda termuda di kapalnya itu, menganggkat rahangnya yang menunduk, memaksa pandangan di anatara keduanya.
"Bukan begitu! Kau hanya salah faham! Maksud Kak Jongho, kau memiliki dua kepribadian. Seperti seorang raja yang perkasa, dan seorang ratu yang welas asih. Kau yang terbaik!" Byeol mengacungkan jempol. Hati tergelak karna ucapan sendiri.
Perempuan itu terdiam cengo, dalam hati ia bergumam, 'Bagaimana aku bisa membuat alasan semenarik itu? Apa karna aku sudah terlalu sering mendengar bualan Kak Mingi.'
"Benar. Kalau aku tidak punya belas kasihan aku pasti sudah membunuh mu!" kesal Honjoong seraya menghempaskan tubuh Jongho, berbalik mencari botol minumnya yang menghilang sejak beberapa menit lalu.
"Itu ... Botol mu! Tadi ada bersama Kak Yunho," lirih Byeol, keahliannya yang lain ia cepat mengingat nama orang dan rupanya. Pria itu menoleh, menatap tajam membuat si gadis dilanda kecemasan.
"Jangan pernah bicara denganku lagi!" bentak Hongjoong seraya berjalan pergi.
Jongho berjalan menjauh dengan mulut tak berhenti menggerutu, sementara Byeol masih bertanya-tanya tentang kapal yang melayang di atas gurun dengan sebuah badai. Apa dia setiap badai ada pirate yang mengendalikan?
Gadis itu melompat-lompat, menghentakkan kaki, penasaran. Berkeliling dek sembari melongok, menjulurkan tangan di pusaran pasir lembut yang sesekali mengenai wajah nya. Rasanya sejuk, berbeda dari panas dan terik gurun yang ia rasakan sebelumnya. "Apa ini halusinasi?"
Seorang pria menatap dari tiang agung dimana layar putih kecoklatan berkibar, kaki yang menapak pada jajakan sederhana, dengan satu tangan berpegang pada tali besar dan tangan lainya meneropong jauh kedepan. Entah apa yang dia lihat. Padahal di depannya hanya ada pusaran pasir.
Hongjoong mengernyit, memutar teropong pada sosok mungil yang tengah kebingungan. Lengkung bibir nya semakin nyata, membentuk senyum seraya mengawasi pergerakan satu-satunya perempuan dalam kapal ini.
'Entah kapan terakhir kali aku melihat perempuan di kapal ini,' batinnya.
⛵⛵⛵
Byeol menghirup aroma yang membuat lambungnya bereaksi, ia merengut seraya meremas perut. Perempuan itu menoleh ke kanan-kiri. Namun, sosok dengan sedikit rambut putih di poni mengalihkan atensi, mendekat, memegang jangkar raksasa yang baru di angkat.
"Kenapa kau menurunkan Jangkar tadi? Aku jadi tersangkut disana!" kesal Byeol.
"Ini rusak! Mereka tidak mendengarkanku, tiba-tiba jangkar nya turun dan aku sedang memperbaikinya sekarang," jelas pemuda bernama San itu.
"Kak San mencium aroma ini?"
"Ya! Kak Seonghwa pasti menyelesaikan masakan bersama Kak Yunho."
"Masakan? Aku sangat lapar!" Byeol beranjak, berbalik untuk menuju dapur, tetapi langkah kembali terhenti kala San menahan tangannya. Gadis itu mencebik kesal, lalu berbalik malas.
"Jangan berani-berani makan sebelum Kapten Honjoong kami!"
"Aish! Siapa yang perduli! Dia tidak melihatku sekarang! Memangnya dia punya mata batin yang bisa melihat setiap pergerakanku, huh?" Byeol berlari menuju dapur, San memepuk jidat kepayahan, mendongak menatap sosok yang masih berdiri tegak di tiang utama kapal.
Honjoong tersenyum jahat. Gadis itu baru mengatai dirinya. Apalagi dengan lancang nya akan memakan santapan lebih dulu. Ia mendengus kesal, mengeratkan sarung tangan kulit sebelum meluncur dari tali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hoongjoong] PIRATE KING (End)
FantasyByeol - kembali termakan kebohongan sang kakak untuk melihat jerapah gurun. Namun nasib buruk menata perpisahan, memaksanya menjadi tawanan perompak gurun yang diketuai, Kim Hongjoong. Perjanjian sepihak di buat, agar Byeol bisa kembali pada kedua k...