Vol.5 Lebih Baik Pergi ⚓

55 10 0
                                    

Hongjoong mengusap kasar darah di ujung bibir, jatuh terduduk dengan bertumpu pada pedangnya. Beberapa kali terbatuk menyemburkan darah kental, seorang pria berambut abu menghunus pedang seraya berjalan maju dengan mata penuh kilat amarah.

'Akhirnya. Leedo, aku akan mengalahkan mu dengan cincin ini,' batin Honjoong.

Ia mengepal erat, meninju pria itu sekuat tenaga. Namun sia-sia, tak ada reaksi apapun. Hanya dirinya yang terjatuh, terus memuntahkan darah, sementara semua bawahan nya telah tergelepar penuh luka.

"Sial. Seonghwa yang salah menilai cincin, atau ... tertukar?" Manik mata Hongjoong membulat, mencari keberadaan Byeol yang tak terlihat di manapun, mungkin gadis biang masalah itu telah melarikan diri sejak tadi.

Hwanwoong tersenyum jahat, berjalan sambil bertumpu pada sisi kapal, mendekati Byeol yang tengah bersembunyi. Gadis itu berjalan mundur, hingga menabrak sosok dengan mahkota hitam yang tadi dilihatnya—Ravn.

Sekali lagi Honjoong bangkit, menghunus pedang, melawan Leedo yang sengaja mengincarnya sejak pertama. Entah dendam apa yang dimiliki pria itu.

Sesekali si Kapten melirik kebelakang, gadis itu memberontak kasar, sebelum akhirnya Ravn berhasil membawanya bersama Hwanwoong yang terluka parah.

"Ck, mereka tau cincin itu bersamanya," tak perduli pada pertarungan nya, Honjoong menarik kuda yang tadi dibawa Hwanwoong, meninggalkan Leedo yang kemudian mengejarnya.

"Yak! Sialan!" Pekik Hwanwonong ketika Honjoong menendangnya dari samping.

Hwanwoong jatuh tersungkur, sementara Hongjoong menarik Byeol sebelum perempuan itu ikut jatuh bersama Hwanwoong, mendekap gadis itu dalam peluknya, sementara kuda masih melaju cepat.

Gadis itu berpegang erat pada pakaian Hongjoong, menyembunyikan wajah di balik punggung, selagi ia melawan Ravn.

Leedo memacu kudanya lebih cepat, mendekat dengan pedang penuh darah yang siap melukai siapaun.

Hongjoong menarik cincin di jari tangan Byeol, memakainya, lalu menjatuhkan gadis dari pelukannya. Tanpa belas kasih, tanpa menoleh, seolah tak ada sedikitpun keperdulian.

Meski sebelumnya Hongjoong sempat merasakan pelukan erat dengan isak sendu dan detak cepat jantung gadis itu. Tak ada alasan baginya untuk mempertahankan Byeol selain untuk mendapatkan cincin Hades yang sesungguhnya.

Dalam sekali pukulan Hongjoong menjatuhkan Ravn. Semua itu berkat kekuatan cincin Hades itu. Selesai. Raja dari pasukan hitam berkuda telah ia lumpuhkan. Selanjutnya yang perlu dilakukannya hanya memembawa pergi pasukan yang hampir kehabisan nafas.

Suara pedang yang ditarik dari sarungnya mengalihkan perhatian sang Kapten, ia melupakan seseorang. Pria itu menoleh pada Leedo yang mengeratkan pegangan pada pedangnya, berjalan pelan menghampiri Byeol yang berlutut ketakutan, menunduk pasrah.

Hongjoong berdecak kesal. Merutuki kebodohan hatinya yang begitu lunak terhadap mahkluk lemah itu. Pimpinan perompak itu kembali memacu kudanya, menendang Leedo dari belakang, memukul pria itu hingga tersungkur.

Sekali lagi Hongjoong menatap takjub pada kekuatan cincin Hades itu. Jika memang bisa memiliki kekuatan sebesar itu, maka ia akan menguasai gurun ini, dan bisa menjarah lebih banyak orang.

'Wajah itu terlalu tinggi juga menyilaukan, terlalu indah untuk melihat ku. Dunia yang berbeda ini, kita berada dalam garis pararel. Namun hanya dia yang bisa menyelamatkan ku,' batin Byeol di sela tangisnya. Perempuan itu memeluk Hongjoong dari belakang, lebih erat dari sebelumnya, dengan tangis histeris yang semakin menjadi-jadi.

"Lepaskan aku! Pergi dan cari kakak mu sendiri. Lihat! kau cukup membawa sial." Honjoong kembali menaiki kuda, Byeol masih menatap dari belakang. Ia tak bisa berfikir selain berlari lalu menarik ekor kuda tanpa berpikir.

[Hoongjoong] PIRATE KING (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang