4. Larangan Revan

16.5K 798 21
                                    

HAI!HAI! AKU UP LAGI NIH. PADA SENENG GA SIH?

SIAPA YANG DISINI TAU UPDATE LAGI LANGSUNG BACA?!

KALIAN PADA SUKA CERITANYA GA?

YUK, VOTE DAN SPAM KOMEN YANG BANYAK BIAR AKU SEMAKIN SEMANGAT UPDATE NYA! SUKA BANGET TAU AKU KALAU KALIAN SEMANGATIN HIHIHI!

UDAH PADA FOLLOW INSTAGRAM, TIKTOK, TWITTER, DAN WATTPAD AKU BELUM? KALAU BELUM FOLLOW YA! (atap_collection)

OKAY! HAPPY READING! SEMOGA SUKA<3

"Jika seseorang mempermainkan ketulusan mu, maka carilah kembali seseorang yang akan menerima ketulusan mu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika seseorang mempermainkan ketulusan mu, maka carilah kembali seseorang yang akan menerima ketulusan mu itu. Bukan malah menghilang ataupun ingin menghancurkan nya"

-Alexa Eqquina-

***

Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi dan sekarang waktunya Arasca dan Arisca untuk pulang dari sekolah. Setelah bel berbunyi mereka langsung cepat-cepat berlari keluar sekolah dan masuk kedalam mobil mereka yang sudah ada disana dari setengah jam yang lalu. Pak Sudirman selaku supir pribadi yang selalu di percaya oleh Revan untuk menjemput kedua buah hatinya, merasa sangat heran. Pasalnya biasanya kedua anak itu paing sulit jika di ajak pulang.

"Dirumah lagi ada acara ya,ka?" Tanya pak Sudirman pada salah satu bodyguard yang bernama Raka. Raka menggeleng karena tidak tau apa-apa.

"Di, lo tau?" Raka bertanya pada Jordi yang merupakan teman satu pekerjaan dengan nya. Jordi menggeleng dan terus menatap kedepan. Raka menghembuskan nafasnya lelah, menurutnya berbicara dengan Jordi sangat menguras energi. Bagaimana tidak, pria itu sudah seperti robot yang sangat kaku dan susah sekali ketika diajak berbicara.

"Pak iman, ayo!" Ajak Arisca setelah membuka kaca jendela mobilnya. Pak Sudirman mengangguk dan segera masuk kedalam mobilnya.

Mobil mulai berjalan dan diikuti oleh Jordi dan Raka dibelakangnya dengan menggunakan sepeda motor. Di dalam mobil keduanya mengeluarkan beberapa mainan yang sengaja mereka simpan di dalam tas.

"Liat Bang Aras, Caca bawa Lily dan Lala buat main sama Bunda nanti." Ucap Arisca penuh semangat sambil menujukkan dua boneka barbie nya beserta mainan dokter-dokteran miliknya.

Arasca berdecak melihatnya, "itu ga seru Caca! Bunda pasti ga mau!" Tandasnya membuat Arisca spontan merengut kesal. "Nih liat, abang mau balapan nanti bareng bunda. Ini baru namanya seru!" Serunya dengan tersenyum bangga sambil menunjukkan kedua mobil remote yang ada di tangan nya.

Arisca semakin merajuk, dan ia pun memilih bergeser untuk menjauh dari abangnya. "Pak Iman, kita berdua mau ke taman kota dulu. Mau ketemu Bunda."

Pak Iiman memberhentikan mobilnya ketika sudah sampai di taman kota yang kemarin mereka datangi. Keduanya langsung turun membuat Jordi dan Raka gelagapan memarkirkan motornya dan langsung mengejar Arasca dan Arisca. Pak Iman pun juga melakukan hal yang sama, namun ia tak bisa segesit Jordi dan Raka karena umurnya yang sudah tua.

galaxy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang