First Move

503 19 0
                                    

"Disini eagle team.. Melapor! Target melarikan diri bersama seorang sandera.. Lapor.."

"Diterima. Disini komando. Lakukan tindakan penyelamatan. Apapun yang terjadi, bawa selamatkan sandera dan tangkap target hidup-hidup."

"Yes sir."

Sahutan berbisik tanpa jeda merajalela. Berdenging di telinga masing-masing agent terlatih. Ini salah satu pelatihan yang harus dijalani oleh mereka yang berniat menjadi pahlawan dalam diam.

Menggunakan peralatan canggih yang baru saja dikembangkan oleh sebuah organisasi tanpa nama. Tak ada yang tahu apa nama aslinya, dan siapa pemimpinnya. Setidaknya untuk mereka yang hidup dalam kedamaian.

Bahkan dalam strukturnya sendiri hanya sedikit orang yang diberi tahu. Menghindari adanya perpecahan oleh beberapa tikus penghianat yang bersembunyi. Juga demi keselamatan sang ketua.

"Stop there. No one will get hurt if you hand him over properly. Give him to us...!" Salah satu dari mereka yang terbaik.

"Are you kidding me? Tidak mungkin aku menyerahkan harta karun sebagus ini untuk kalian. Pahlawan palsu..!!" Dengan terus membawa seseorang ala bridal, ia tidak menunjukan tanda akan menuruti perintah. Hal wajar begitu, sampai kapanpun, penjahat dan pahlawan tidak akan saling memahami.

"Tim 1, Tim 2 .. Lindungi dia." Suara bariton khasnya memerintahkan para agent khusus itu melakukan cover movement. Intonasinya terdengar marah karena baru saja sampah tak berguna itu mengolok-olok organisasi sekaligus anggotanya.

Serentak suara mereka yang bekerja, kompak mendukung.

Merasa tersudut target itu kebingungan. Apa yang harus dilakukan?

Kemudian satu-satunya pilihan terlintas dikepalanya. Ia tidak mungkin selamat. Hanya akan ada satu darinya yang bisa melarikan diri, dan kemungkinan terburuknya, ia juga akan ikut tertangkap oleh organisasi ini.

Merogoh saku kantong, ia menemukan sesuatu yang menarik. Bagaimanapun sebagian besar orang yang mengejarnya adalah Alpha. Dan tak ada satupun alpha yang mampu menahan feromon kuat omega yang heat.

Dalam pelariannya ia melirik sosok pria didalam pelukannya, dia terlihat begitu tampan dengan wajah super dinginya. Bahkan keraguan sempat hinggap didadanya kala melihat wajah yang dominan alpha itu.

Tapi biarkan ia membuktikan sendiri, apakah wajah damainya bisa menipu mata kejam ini?

"Aku akan menjemputmu nanti, sayangku." Mengambil kesempatan dibalik kesempitan, ia mencuri ciuman pertama si pria. Sedikit melenguh karena terusik, ia terbangun. Lucu memang sejak tadi ia tak terganggu dengan pelalarian si dominan. Tapi begitulah ia yang awalnya diberikan bius.

"Tunggu aku..." Sekali lagi ia mencium si submissive tapi kali ini berbeda, kecupannya lembut, seringan kapas dan semanis gulali, meski dia yang terpaku diletakkan ditanah. Ia berniat meninggalkan dia.

"Berhenti...!!!" Seru salah satu agent untuk mengejar.

"Stop..!!" Ujarnya lagi melihat sandera sudah ditinggalkan.

"Sial.." umpatnya lagi dan lagi karena target berhasil melarikan diri. Ternyata ia tega meninggalkan pria yang setengah sadar itu demi menyelamatkan diri sendiri. Sebenarnya apa yang diinginkannya?

Spread..

Aroma manis bunya lavender bercampur segarnya daun mint dan lemon menyebar tak terkendali. Semua orang disana sadar.

Dia Omega. Hirarki terendah dalam dunia ini sekaligus hartakarun berharga yang tidak mudah didapatkan siapapun. Bukan hanya karena omega terlihat cantik, namun mereka memiliki sistem reproduksi yang aktif dan satu hal penting yang tidak dimiliki second gender manapun. Terutama pada laki-laki omega.

Omega's AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang