"Natrium kamu mau jadi pacar saya?" Mata Natrium membelak sempurnah saat Khlor menembaknya di kantin sekolah. Ia bahkan terbatuk kuah bakso yang sangat pedas. Khlor masih berdiri dengan gaya cool di samping meja tempat Natrium dan teman-temannya duduk. "Saya enggak terima penolakan, sekian!" Khlor pergi begitu saja diiringi teriakan heboh seisi kantin. Demi taruhan konyol yang ia sepakati dengan kapten basket dari SMA Kirana Sakti karena tim mereka kalah dalam bermain basket. Sialnya Aldito Azil menunjuk Natrium, gadis bodoh, dan norak di sekolahnya. Siapa yang tidak kenal Khlor di SMA Satu Bulan? Ketua osis yang pintar sekalian kapten ketua basket di sekolah ini.
7 parts