Sesuatu yang diawali dengan niat tidak benar ternyata akan berakhir sia-sia. Arven sudah mengalami sendiri hal itu karena menikahi Naila dengan maksud dan tujuan tertentu. Sehingga setelah tujuan itu tercapai, pernikahan mereka pun berakhir di saat dia sudah mulai mencintai Naila. Mereka berpisah meski saling mencintai. Sampai saat ini Arven masih memiliki rasa untuk Naila padahal sudah beberapa tahun berlalu. Namun, dia hanya memendam perasaan itu karena merasa tak pantas bersama Naila. Apalagi jika mengingat apa yang sudah terjadi padanya setelah perpisahan mereka. Dia manusia hina yang tak layak memiliki wanita sebaik Naila. Arven sudah menahan rindu selama ini pada Naila. Dia tidak bisa menemui Naila karena ternyata mantan istrinya itu sudah pergi entah ke mana. Hingga tanpa sengaja Arven bertemu Naila kembali saat tugasnya dipindahkan ke kota lain. Dia melihat Naila yang bekerja menjadi kasir di sebuah restoran ternama. Yang tak pernah Arven duga, dia bukan hanya melihat Naila sendiri. Namun, dia juga melihat seorang anak kecil menghampiri Naila dengan menyebutnya Bunda. Lalu disusul oleh seorang laki-laki yang langsung menggendong anak itu. Arven harusnya sadar kalau mereka sudah lama berpisah. Naila pasti sudah melupakannya dan mencoba menerima laki-laki lain. Dia pun ikut senang kalau akhirnya Naila bisa berbahagia. Namun, tanpa bisa dicegah hatinya terasa sakit saat melihat Naila bersama laki-laki lain. Jauh dari lubuk hati Arven, dia masih berharap kalau akan bisa bersama Naila lagi. Namun, dia pun tidak akan mengusik Naila jika wanita itu memang sudah berbahagia. Apalagi dia sadar betul kalau dia tidak pantas untuk Naila. Cover by @putri_graphic
17 parts