.・゜10 ゜・

973 136 7
                                    

Yedam turun dari mobilnya. Ia menyipitkan matanya kala cahaya matahari yang terik nyaris menerobos masuk pupilnya. Yedam memarkirkan mobilnya, tepatnya mobil Haruto, di depan bandara.

Ia lalu mengedarkan pandangannya. Mencari seseorang yang memiliki wajah sesuai yang ditampilkan ponselnya.

Hari ini, Haruto bilang ada seseorang yang akan datang mengunjunginya dari Jepang. Entah siapa. Yang jelas dia seorang- perempuan.

Dan dikarenakan Haruto ada perbincangan penting dengan beberapa anak kolega ayahnya, ia pun meminta tolong pada Yedam untuk menjemput orang itu.

Yedam hendak berjalan masuk dan mencari di ruang tunggu di dalam. Siapa tau orang itu menunggu di dalam. Biasanya perempuan itu tidak terlalu suka terpapar cahaya matahari kan ya. Eum- Yedam juga sih. Terkadang. Membahayakan kulit.

Tapi sepertinya niat Yedam harus tertunda. Ia melihat seorang wanita cantik yang sepertinya mengalami kesulitan untuk memasukkan barang ke dalam bagasi taxi. Yedam mengernyit. Supir taxi nya mana? Bukankah sudah menjadi tugas untuk membantu penumpangnya?

Tak ingin ambil pusing, Yedam pun berjalan mendekati wanita itu.

"Annyeonghaseyo. Maaf, apa ada yang bisa saya bantu?" sapa Yedam ramah.

Wanita itu menoleh. Ia terlihat agak terkejut. Namun sedetik kemudian wanita itu tersenyum.

"Eh- eum, kalau tidak merepotkan sih,"

Yedam tersenyum. "Tidak kok," ujarnya yang kemudian mulai mengambil beberapa tas wanita itu dan memasukkannya ke dalam bagasi.

Sedangkan, wanita itu hanya bisa diam melihat Yedam. Ah, senyum pemuda yang tengah membantunya sangat manis. Ada rasa ingin memiliki. Sayangnya, wanita itu ingat jika ia sudah menikah.

"Ah, sudah. Ada lagi?" tanya Yedam setelah selesai memasukkan barang-barang tadi ke dalam bagasi.

Wanita itu menggeleng. "Itu saja. Terimakasih ya- eum-"

"Yedam," ujar Yedam masih dengan senyumannya.

Wanita itu agak terkejut mendengar Yedam menyebutkan namanya. Ia teringat sesuatu. Tapi, ah- yang namanya Yedam itu bukan hanya satu kan ya di Korea Selatan.

"Ah iya. Terimakasih ya Yedam,"

"Terimakasih kembali karena membiarkan saya membantu anda,"

Wanita itu kembali tersenyum. Hmm.. Yedam baik banget. Dari sekali lihat dan mendengar cara Yedam bertutur kata, wanita itu tau Yedam anak baik. Ah, malaikat sepertinya.

Yah, sekedar info, wanita itu seorang psikolog. Mengetahui kepribadian orang lain mudah baginya.

Tak lama, wanita itu memasuki taxinya dan kemudian pergi meninggalkan Yedam yang juga melanjutkan niatnya. Masuk ke dalam bandara untuk mencari perempuan yang Haruto suruh jemput.

●○ ○●

"Nii-san, Hinata sudah menunggu sejam lho,"

"Katamu kamu sampai bandara jam sebelas. Ini masih jam setengah sebelas tau,"

"Iiih. Tadi kan penerbangannya gagal delay. Jadinya kalau sesuai jadwal, Hinata sampai di bandara jam setengah sepuluh tadi,"

"Salah lagi. Habisnya, kamu gak ngasih kabar. Ya udah. Tunggu aja bentar,"

•Selfish• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang