"Kau- SIALAN KAU BANG YEDAM!"
Sret
Haruto segera menarik Yedam dan melindungi namja itu di balik tubuhnya kala Jeongwoo berlari ke arah mereka. Tepatnya hendak memberi pelajaran Yedam.
Mama Haruto yang juga panik segera meminta suaminya untuk menghentikan Jeongwoo.
"KAU MEREBUTNYA LAGI! KAU SELALU SAJA MEREBUT SEMUA MILIKKU!"
Yedam tersenyum dan tertawa kecil mendengar penuturan Jeongwoo.
"Jeongwoo! Berhenti!"
"BANG SIALAN YEDAM! APA YANG SEBENARNYA KAU RENCANAKAN, HAH?!"
Tanpa menghiraukan suara mertuanya, Jeongwoo terus meronta dari cengkraman ayahnya dan papa Haruto. Berusaha mendekati Yedam yang terlihat tertawa menang di balik punggung Haruto.
"Aku? Merebut milikmu? Haha. Jangan bergurau, Park Jeongwoo,"
Yedam beranjak kembali ke tempatnya berdiri tadi. Keluar dari perlindungan Haruto.
"Kau yang merebut segalanya dariku. Dan sebagai sepupu yang baik, aku selalu mengalah dan memberikannya padamu. Keinginanmu untukku pergi dari rumah keluargamu, posisi centre untuk lomba paduan suara nasional saat JHS, vocal utama untuk band sekolah saat SHS,"
Yedam menarik napasnya sejenak. Menjeda dialognya.
"Haruto. Bahkan aku pernah mengalah untukmu. Membiarkanmu mendekati Haruto meski saat itu aku adalah kekasih Haruto. Membiarkanmu menyebabkan rumor tentang pelarianku dari pernikahan ku dengan Haruto. Membiarkanmu menikahi calon suami ku di saat aku mengalah pada takdir untuk menggantikanmu terbaring di rumah sakit tak sadarkan diri selama hampir setengah tahun! Berjuang antara hidup dan mati dengan begitu banyak alat yang menopang hidupku!
Jadi siapa yang yang merebut milik siapa, Park Jeongwoo?" tanya Yedam menurunkan nada bicaranya.
Mama Haruto dan Hinata mengernyitkan dahi mereka. Mencoba mencerna semua yang Yedam katakan.
Sepertinya, di sini hanya mereka yang tidak tau apa apa.
Jika kalian ingin tau, kedua orang tua Jeongwoo dan papa Haruto sudah berperan banyak dalam merencakan pemisahan Haruto dengan Yedam.
Siap sangka, takdir berpihak pada mereka. Mereka yang berjuang untuk tetap memiliki satu sama lain.
Jika Doyoung sedang bersama mereka, ia pasti akan menjelaskan semuanya untuk membela Yedam. Menghindarkan namja Bang itu dari tatapan nyalang kedua orang tua Jeongwoo, Jeongwoo sendiri, dan papa Haruto.
Ia pasti akan memberitahu semua orang, bahwa Yedam sudah melewati masa-masa sulit sejak meninggalnya kedua orang tua Yedam dan tinggal dengan keluarga Jeongwoo.
Termasuk kisah di balik gagalnya pernikahan Haruto dan Yedam setahun yang lalu.
Hari itu, Yedam mendapat pesan dari Jeongwoo. Bahwa Jeongwoo akan bunuh diri, melompat dari jembatan layang di atas jalanan yang ramai jika sampai Yedam mengikrarkan akad dengan Haruto.
Yedam yang memang dasarnya tak bisa membenci siapapun saat itu, segera pergi meninggalkan tempat pernikahannya dengan Haruto sebelum acara itu di mulai. Ia pergi tanpa pamit pada siapapun. Termasuk Doyoung apalagi Haruto. Ia berlari secepat yang ia bisa ke tempat Jeongwoo berada.
Doyoung bersyukur karena Yedam meninggalkan ponselnya di ruang ganti namja itu. Ia yang tau kemana Yedam pergi pun segera menyusulnya.
Sayangnya, ia datang terlambat. Yedam saat itu berhasil menarik Jeongwoo yang benar-benar hendak melompat dan membuatnya jatuh. Tidak langsung jatuh di aspal, Yedam bahkan tertabrak sebuah truk container dan membuatnya terpental beberapa meter.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Selfish• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔
FanfictionYedam lelah dengan terus-terusan jadi pihak yang mengalah. Ia ingin merasakan bagaimana egois itu. Tak peduli apa kata semesta, ia hanya ingin egois dengan mempertahankan Haruto, seperti Haruto yang juga egois karena tak melepaskan Yedam. . . . ➷...