.・゜09 ゜・

903 137 35
                                    

Brak!

"Dajjal,"

"Heh, bilang apa barusan?! Saya atasan kamu!"

Doyoung meringis. Dajjal beneran emang oknum pendobrakan pintu ruangannya. Kasihan uang bendahara perusahaan kalau harus sering benerin pintu ruangannya.

Haruto emang ngeselin.

"Saya lebih tua dari anda meski kedudukan anda di atas saya," ujar Doyoung tersenyum. Paksa.

Tak mengindahkan kalimat Doyoung, Haruto berjalan dan mendudukkan diri di hadapan Doyoung. Dengan muka ditekuk.

Kan- Doyoungnya jadi bingung. Ini CEO satu punya masalah apa lagi. Mana pake acara dateng ke ruangannya. Biasanya, kalau ada perlu, Haruto yang nyuruh Doyoung ke atas.

"Tumben. Di sini gak ada Yedam hyung lho,"

"Iyalah gak ada. Damie hyung lagi sakit. Di-"

Brak

"Hah?! Sakit?! Kamu apain Yedam hyung, Hartono?!" histeris Doyoung sembari membanting laporan yang baru saja ia jilid.

Untung bukan laptopnya.

"Belom juga selesai ngomong. Hiwh," kesal Haruto. "Ada insiden pokoknya kemarin. Hyung gak usah nanya-nanya Damie hyung tapi,"

Doyoung melongo. Kan. Haruto lagi tumben-tumbenan nya. Mana manggil dia pake embel 'hyung'. Ada maunya ini mah.

"Ada apa?"

"Terazono Keita. Siapa?" tanya Haruto to the point.

Doyoung mengernyitkan dahinya. Dari mana Haruto dapat nama itu?

"Yang namanya Terazono Keita itu banyak. Yang mana maksud mu?" tanya Doyoung.

Ah, ia ingin mengatai diri sendiri. Bahkan mulutnya tak tahan menyebut nama itu. Ada amarah terpendam dalam hatinya.

"Yang- kurasa mengenal Yedam hyung," ujar Haruto.

Diam. Doyoung lalu menatap Haruto tajam.

"Apa yang terjadi kemarin?" tanya Doyoung dingin.

Haruto yang mendadak merasa aura mengerikan muncul dari Doyoung, berusaha bersikap tenang. Ia juga bisa takut dengan Doyoung.

Ia lalu menjelaskan yang terjadi kemarin. Termasuk kemunculan namja bernama Keita itu.

●○ ○●

Doyoung menghela napas. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursinya. Menatap langit-langit ruangannya sembari berpikir. Berpikir bagaimana menjelaskan siapa itu Keita pada Haruto.

Dan lagi- ia masih syok dengan cerita Haruto.

Keita. Setelah sekian tahun, dia masih punya nyali muncul ke hadapan Yedam. Cari mati sepertinya orang itu.

"So? Siapa orang Keita Keita itu?"

"Ck. Gak usah disebut ulang namanya. Bikin emosi,"

"Y-ya maaf. PPALLI KASIH TAU!"

Dengan kesal, Doyoung kembali menegakkan duduknya. Menatap Haruto yang sudah siap dengan sikap seperti seorang murid taman kanak-kanak yang akan dibacakan dongeng oleh gurunya.

"Keita itu-

- - - - - - - - - - - -

" Hyung jadian sama anak baru itu?"

"Namanya Keita, Doyoung. Panggil yang bener,"

Doyoung mencibik tak suka. Gila. Anak pindahan dari Jepang yang satu kelas dengan Yedam, dalam waktu seminggu berhasil mendekati Yedam.

•Selfish• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang