Hoseok | Page Five

51 11 40
                                    

Hoseok | Page Five

Kenapa kau menumpahkannya?
Kenapa kau mencabiknya?




"Woah.. jadi Dong-Suk itu seorang pembunuh? Itu kenapa Noona tak bisa menikahinya saat ia masih dalam pengawasan orang suruhannya, Hyung?" tanya Jungkook dengan antusias, seolah cerita yang baru saja ia dengarkan adalah sebuah kisah fiksi yang penuh dengan alur tak terduga.

Yoongi menggelengkan kepalanya, "dia hanya tumbal atas tuduhan dari keluarga Mina."

Ketiga adik bongsornya mengernyit tak mengerti. "Maksudmu, Hyung?" tanya Hoseok yang memang tak mengerti dengan penjelasan singkat yang diberikan oleh Yoongi.

Lelaki berkulit pucat tersebut menegakan tubuhnya yang sedaritadi ia sandarkan pada dinding pembatas. Memandang lurus pada gedung tinggi yang ada di hadapannya.

"Gedung itu, milik keluarga Mina." Yoongi menunjuk lurus pada gedung tinggi yang ada di hadapannya, "dulu, Mina memiliki seorang Kakak laki laki, ia meninggal karena mengemudi saat mabuk."

Ketiga lelaki yang memiliki tinggi berbeda beda tersebut terkejut saat Yoongi menunjuk gedung tinggi yang selalu mereka bahas jika sedang berada di rooftop. Melupakan kisah seorang Im Dong-Suk.

"Kau serius, Hyung? Dulu kau adalah menantu dari pemilik gedung Shidam?!" tanya Namjoon tak percaya, "apa kau tak salah? Mungkin keluarga Mina bukan pemilik gedung tersebut."

Jungkook menepuk pelan bahu Namjoon, "tapi Hyung, sepertinya itu benar. Kau tak ingat saat Yoongi Hyung keluar dari dorm, kita pun ikut pindah ke dorm yang lebih baik dan dekat dengan gedung Shidam saat itu."

Hoseok mengangguk dengan cepat. "Benar! Kau benar, Kook. Kita pindah dorm disana!" tunjuk Hoseok pada gedung apartement lain yang terlihat jelas dari rooftop kantor.

Yoongi pun ikut menunjuk pada gedung yang tak jauh dari gedung yang sedang Hoseok tunjuk. "Dan disana aku tinggal saat itu."

"MWO?!"

Teriakan mereka bertiga membuat Yoongi berjingkat kaget.

"Kau serius?! Kau tinggal di apartement Hit Recidence?!"

Pekikan Hoseok membuat Yoongi meringis. "Heem, aku tinggal disana saat itu. Maaf sudah menutupinya dari kalian."

Bukannya merasa dibohongi, mereka bertiga lebih antusias pada isi dan fasilitas apartement mewah tersebut.

"Apa disana ada kolam renangnya, Hyung? Apa di setiap gedungnya terdapat tempat fitnes?"

"Taman disana bagus bukan? Aku pernah melihatnya di internet, disanapun banyak tanaman bukan?"

"Aku dengar disana juga memiliki banyak lapangan tenis, apa benar? Wah.. aku akan betah jika bisa tinggal disana walaupun hanya satu tahun."

Yoongi menoleh saat mendengar ucapan Hoseok, "disana ada dua lapangan basket, indoor dan ourdoor."

"Harusnya kau mengajakku kesana, Hyung! Kita bisa bermain basket bersama." protes Namjoon yang memang memiliki minat dalam bidang olahraga basket.

Pandangannya kembali ia arahkan pada gedung apartement mewah yang pernah ia huni beberapa tahun silam.

"Apa yang kalian anggap surga, bagaikan neraka bagiku." tuturnya dengan tenang, "aku akan mengajak kalian jika memang ingin kesana. Mina tidak jadi menjual unit kita terdahulu."

TEAR x Rap LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang