Namjoon | End Page

38 9 61
                                    

Namjoon | Page Seven

Namjoon | Page Seven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi kau benar..
Hanya kaulah yang benar benar mencintaiku.


Yoongi, Namjoon dan Jungkook terdiam saat Hoseok berlari menuju lift tanpa mengatakan hal apapun pada ketiganya.

Jungkook menoleh pada Namjoon, "apa dia marah karnamu, Hyung ?" Tanyanya polos, yang di balas gelengan kepala oleh Yoongi. "Mungkin dia sedang mengejar apa yang seharusnya ia pertahankan sejak dulu."

"Yura ?" Kali ini Namjoon yang bertanya. "Jika ada Yunhwa, bisa jadi dia mengejar Yunhwa." Jawab Yoongi dengan asal, membuat Namjoon mencebik.

Ketiganya hening selama beberapa saat. Menikmati hembusan angin yang menerpa rambut mereka yang memiliki warna berbeda beda.

Yoongi menatap lurus pada gedung Shidam. Hanya tatapan kosong, tanpa memikirkan apapun.

Jungkook menutup matanya dengan damai, dengan kedua tangannya yang ia jadikan tumpuan pada pembatas dinding.

Sedangkan Namjoon, lelaki tersebut menatap lurus pada sosok lelaki berkulit pucat yang berdiri satu langkah di hadapannya. Kepalanya terus menampik dugaan dugaan yang sekiranya akan membuat dirinya kecewa.

"Kepala bagian belakangku bisa berlubang jika terus kau tatap seperti itu, Namjoon-ah."

Namjoon mengerjap sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya saat suara Yoongi terdengar.

"Aku tak berhak mengatakan apapun padamu," lagi, Yoongi bersuara. "Itu kenapa aku memintamu untuk menunggu Naya saat ini."

Namjoon maju selangkah hingga kini ia berdiri tepat di samping Yoongi. "Aku hanya belum siap kembali kecewa, Hyung." Jujurnya dengan lemah.

Jungkook yang sebelumnya hanya menikmati angin dengan mata tertutup, kini membuka matanya dan menoleh pada dua Hyungnya yang masih belum selesai dengan perihal kisah lampaunya tersebut.

"Sudah sewajarnya jika manusia merasakan kecewa, Hyung." Kata Jungkook dengan bijak, membuat Yoongi yang mendengarnya menjadi tersenyum bangga. "Kau dengar ? Wajar jika manusia merasakan kecewa, itulah penyimbang dalam hidup."

"Begitupula dengan kebahagiaan, itu akan kau dapat jika semua dirasa sudah sebanding dengan perjuanganmu." Lanjut Yoongi, yang di balas anggukan kepala oleh Namjoon.

Kembali, suasana hening. Membuat ketiganya sibuk dengan pikirannya masing masing, sampai akhirnya bunyi ponsel berhasil memecah keheningan yang ada.

Namjoon merogoh sakunya saat sadar bahwa ponsel miliknya yang bersuara. Matanya fokus pada deretan pesan yang baru masuk beberapa detik lalu, sebelum akhirnya ia berseru hingga membuat Yoongi dan Jungkook yang tengah memejamkan kedua matanya berjingkat terkejut.

TEAR x Rap LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang