11

544 100 9
                                    

"GUE TAU SEMUA NYA. JADI LO KAN YANG NYANTET MAS CIO. EMANG LO ITU MUNAFIK!"

Jeongwoo mendorong kasar Jaehyuk. Sementara Mashiho terkapar di lantai yang berlumuran cairan kental berwarna dan paku yang berceceran di sana.

"Ini ngga seperti yang kamu pikirkan, Wowo."

"LO GA USAH NIPU DEH JE, GA USAH SOK POLOS!"

Doyoung menghampiri Jeongwoo, Jaehyuk, dan Mashiho.

"Wowo, Je ga bohong. Bukan Je yang nyantet Cio. TAPI DIA!"

Doyoung berteriak kencang sambil menunjuk ke arah Haruto dengan penuh emosi.

Ketiga orang itu shok berat dan langsung menghampiri Haruto.

"Bisa kau jelaskan apa yang terjadi, Tono?"

Jaehyuk mengepal tangannya dengan kuat ia benar benar ingin meninju rahang Haruto sekarang.

"IYA. INI SEMUA KARENA AKU. AKU YANG TELAH MENYANTET MAS CIO. UANG YANG KAU PINJAMKAN PADAKU KU GUNAKAN UNTUK MEMBAYAR DUKUN ITU. PUAS KAH KAU DENGAN PENJELASAN KU?!"

Haruto berteriak kesetanan sambil menunjuk wajah Jaehyuk.

"M-mas Tono. Jadi ini semua ulahmu? Aku benar benar tidak menyangka. Bisa bisanya kau menyantet Mas Cio. Kamu tega mas."

Jeongwoo jatuh terduduk sambil menangisi keadaan Mashiho.

"Okay sekarang, scene nangis nya, Jeongwoo. Yang serius, jangan ketawa"

Teriak Bu Melati dari kejauhan.

"Hiks hiks, Mas Ciiooo....."

Doyoung langsung mengusap pelan bahu Jeongwoo sambil menenangkan. Begitu juga dengan Jaehyuk.

Mashiho, Jaehyuk, Doyoung, Haruto, dan Jeongwoo sedang berlatih drama untuk pensi mereka di aula. Lusa sudah hari H pementasan drama mereka. Latihan drama ini berlangsung pada jam 11 pagi sampai pulang sekolah. Tentu saja mereka memakai waktu jam pelajaran atau istilah lainnya bolos.

Kini mereka sedang beristirahat sebentar.

"To, bersihin tuh sirup sama paku pakunya."

Jaehyun menunjuk sirup dan paku yang berceceran di lantai.

"Lho kok gua?Kan yang ada scene muntah paku si Mashi. Jadi dia yang harusnya bersihin paku pakunya"

Dan jadilah adu mulut antar Jaehyuk dan juga Haruto.

"Lagian cuma latihan aja masa make make adegan muntah darah sih."

"Tau tuh si Melati. Nambah kerjaan aja."

"Katanya biar lebih mendalami, halah.  Ngerepotin iya."

Itu suara Mashiho, Doyoung dan Jeongwoo yang sedang ngejulidin guru mereka. Lagian ada ada aja sih, toh cuma latihan masa harus se 'sempurna' itu adegannya.

"Btw kalo diperhatiin lagi drama kita cringe juga ya aowokwok"

"Iya To, gua juga sebenernya agak gimana gitu njir sama cerita drama kita."

Sekarang Jaehyuk dan Haruto malah akur, huft. Padahal tadi gelud.

"Ga boleh gitu lu berdua. Walau cringe tapi cerita itu yang buat kita menang lomba kemaren"

Mashiho yang baru selesai membereskan paku paku itu menegur Haruto dan juga Jaehyuk.

"Tapi kok bisa ya kita menang padahal ceritanya cringe gitu."

"Eh iyaya Dob, kok bisa ya... Mana juara satu tingkat provinsi lagi ahahahaa"

"Dah lah Dob, Woo... Syukuri aja apa yang dikasih Tuhan. Mungkin yang dilihat juri nya waktu itu kualitas acting kita, bukan dari alur cerita kita."

Semua orang yang ada di ruangan itu mengangguk setuju dengan ucapan Mashiho.

"Eh woo, nanti sepulang sekolah lu mau latihan nyanyi itu ya?"

"Hooh To, lu mau kan nungguin gua? Kalo ga mau juga gapapa. Gua bisa pulang sendiri."

"Ya gua tungguin lah, masa gua tinggal sih woo. Sekalian mau liat latihan kalian hehe boleh kan?"

"Halah To, bilang aja mau ketemu Bu Jasmin. Ngaku lu!"

Goda Doyoung. Tentu bukan rahasia lagi jika Haruto suka dengan gurunya sendiri eh maksudnya ngefans.

---

Sepulang sekolah Haruto dan Jeongwoo menunggu Yedam, Junkyu dan Bu Jasmin di aula untuk latihan bernyanyi. Mashiho, Doyoung dan Jaehyuk sudah pulang barusan.

Beberapa menit mereka menunggu datanglah Yedam, Junkyu dan Bu Jasmin. Tunggu, ternyata ada satu orang lagi disana.

"Lho kok ada Kak Asahi?"

"Lho kok ada Haruto?"

Asahi dan Haruto saling tunjuk menunjuk.

"Ehm, Kakak kesini mau ikut latihan. Lu ngapain To?"

"Ga ada sih kak, gua cuma mau nemenin kalian latihan doang. Sekalian nungguin Jeongwoo, kami kan pulang nya barengan."

Asahi hanya mengangguk nganggukkan kepalanya dan berjalan ke arah Bu Jasmin, Yedam, dan Junkyu. Begitu pula dengan Jeongwoo. Mereka berdua meninggalkan Haruto yang masih duduk di pojok ruang aula.

"Okay ayo berkumpul semua. Jadi hari ini kita akan latihan lagi, dan berdirinya Asahi disini ingin ikut berpartisipasi dalam pertunjukkan kita. Dia akan bermain piano untuk mengiringi nyanyian kalian."

"Lho kita ga pake instrumen yang di YouTube YouTube itu bu?"

"Bukankah lebih bagus instrumen nya live juga?  Kebetulan Asahi bisa main piano, kan bagus tuh."

Mereka pun mulai berlatih dengan tenang, sedangkan Haruto hanya menonton saja. Sesekali mengobrol dengan Bu Jasmin ketika anak anak lain sedang menghafal not lagu dan lirik lagu.

"Oh Tuhan rasanya seperti saya akan kijoring"  -Watanabe Lebay Haruto yang barusan di ajak ngobrol + di senyumin Bu Jasmin.

-[][][][][][]-

Terimakasih bagi yang sudah membaca, ayo sertakan jejak mu agar saya bisa melihat akun akun kalian ><

Vote dan comment nya jangan lupaa-!! Semakin banyak vote dan comment semakin semangat saya melanjutkan story ini

UP SETIAP SENIN - RABU - JUMAT.

SOHIB [HAJEONGWOO] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang