Haruto membuka matanya secara perlahan, ia mulai menyadari jika tangannya sedang diikat kebelakang menggunakan tali yang dihubungkan ke kursi. Dan juga lakban hitam yang menutup mulutnya.
"Ternyata gini rasanya jadi anak yang diculik kayak di film film itu." Batinnya.
"Hai, udah bangun sayang?"
Haruto mendongakkan kepalanya. Ia melihat wanita yang umurnya berkisar 38 tahun berada di depannya.
Wanita itu berjalan kearah Haruto sambil tersenyum. Lalu ia memerintahkan dua anak buahnya untuk meletakkan kursi disamping kursi yang sedang Haruto duduki.
Haruto yang merasa jika wanita itu akan segera menyentuh pipinya langsung mengelak, namun naas yang ada malah ia terjatuh dari kursi.
"Sayang pelan pelan dong. Jatuh kan jadinya. Lagian aku cuma mau ngelepas lakban mu doang."
Wanita itu mencoba membantu Haruto untuk kembali duduk di kursi dan melepas lakban yang sedari tadi menempel di mulut Haruto.
"Nah baru deh bisa aku liat wajah ganteng mu, sayang."
"Lo siapa bangsat."
"Eh, anak kecil kok kasar banget mulutnya. Pasti orang tuamu ga bener nih ngajarinnya."
Wanita itu menempelkan ibu jari nya pada bibir merah Haruto. Haruto tidak bisa menghindar karena kepalanya sudah dipegangi oleh wanita itu dengan tangan sebelahnya.
Namun tak kehabisan akal Haruto mengeluarkan air liur dari mulutnya lalu meludahi jari wanita itu. Agar jari itu bisa menyingkir dari bibirnya.
"Bacot."
"Ganteng ganteng jorok ih. Untung aku sayang."
Wanita itu mengelap jarinya dengan tisu basah yang ia bawa di tasnya. Lalu menatap Haruto tajam.
"Jelasin kenapa lo nyuruh anak buah lo buat bawa gua kesini."
"Shhtt, kamu ga sopan. Umurku hampir 40 tahun lho, masa kamu pake gue lo sih."
"Apasih njing."
"Aduh kamu ini toxic banget deh mulutnya. Ya udah aku bakal ngasih tau alasan aku nyuruh anak buahku untuk membawa mu kesini."
"Apa?"
"Aku suka sama kamu. Watanabe Haruto."
"Lo gila ya. Gua masih SMA."
"Ngga, aku ga gila. Aku suka kamu. Aku cinta. Aku sudah jatuh dalam pesonamu, Watanabe Haruto."
Haruto menatap wanita yang tidak dikenalnya ini dengan tatapan jijik. Bagaimana bisa ia disukai oleh wanita yang umurnya hampir 40 tahun ini.
"Maaf sebelumnya, tapi gua gapernah kenal sama lo."
"Yaudah ayo kenalan, aku Karina. Wanita karir yang berusia 38 tahun. Dan aku masih single."
"Gua ga peduli. Intinya aja. Gimana bisa lo suka sama gua?!"
"Kalo mau dikasih tau, harus janji dulu. Ngomongnya jangan pake gue lo. Okay?"
"Ck, terserah."
"Kamu ingat hari dimana kamu ngebawa Park Jeongwoo temanmu berobat di salah satu praktek gigi di simpang lampu merah itu?"
Haruto hanya mengangguk, ia tidak ingin membalas apapun yang telah diucapkan wanita itu.
"Disitu lah aku bertemu denganmu, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
SOHIB [HAJEONGWOO] END
Diversos"Kalian yakin cuma sahabatan? ngga lebih?" TREASURE FANFICTION INDONESIA