04

1.5K 195 48
                                    

"Perhatian perhatian para penumpang pesawat udara Garuda Indonesia, dengan nomor penerbangan GA424 tujuan Balikpapan dipersilahkan naik ke pesawat udara terimakasih."

Terdengarlah suara pengumuman yang tentunya tidak asing bagi kita yang sering pergi ke bandara.

"Permisi... ini bener haruto?"

Tanya seorang anak perempuan yang diperkirakan berumur 10 tahun sambil menepuk pundak Haruto yang sedang memperbaiki tali sepatu.

Haruto hanya menoleh tanpa menjawab.

"Ini bener kan Watanabe Haruto?"

Ekspresi harap harap cemas dari anak itu membuat Haruto gugup sendiri.

"I-iya"

Setelah mendengar jawaban dari Haruto anak itu menangis. Haruto yang takut disangka pedofil langsung menenangkan anak itu.

"Kamu kenapa nangis? Jangan nangis dong, nanti aku dikira ngejahatin kamu."

Haruto menepuk nepuk pundak anak itu.

"Hiksrot, a.. aku nangis karena aku bahagia banget akhirnya bisa ketemu dengan idola ku. Aku masih ga percaya."

Tiba-tiba datang ibu dari anak itu, sambil menyeret anaknya untuk menjauhi Haruto yang dipeluk oleh anaknya.

"Maaf mas Haruto. Anak saya ngefans banget sama mas nya. Kami juga gatau kenapa bisa kami ketemu sama artis kayak mas, Aduh pasti anak saya ngerepotin ya, maaf mas kalo anak saya ganggu"

"Eh, gapapa bu.. saya seneng kok bisa ketemu anak ibu."

"Ternyata kamu ini artis yang ga sombong ya nak... Ibu salut dengan kamu. Tetap rendah hati walau udah sukses begini. Semoga kamu tambah sukses ya"























"WOI WATANABE BANGUN-!!! KATANYA MAU JOGING."

Haruto tersentak bangun dari mimpi nya.

"Ih woo, aku lagi mimpi jadi artis padahal"

"Omak ngeri kali mimpinya. Jadi artis bah"

"Iya paok, aku mimpi jadi artis Korea"

"Tapi kan kau orang Jepang"

"Huft, Ya gatau lah namanya juga mimpi."

Haruto bangun dari tempat tidur nya, ia menggosok gigi, cuci muka, tapi tidak mandi. Kan mau olahraga ngapain mandi. Nanti juga bau lagi karena keringatan.

"Abis joging kita beli somay, terus kita main main sama kucing ku yak"

Jeongwoo menarik narik tangan Haruto.

"Iya iya, bentar aku ambil uang dulu woo''

---

"Pagi Haruto. Pagi Jeongwoo''

Sapa salah seorang anak gadis komplek mereka.

"Hm/Pagi Ara"

Jawab Haruto dan Jeongwoo secara bersamaan.

"Ih to, gaboleh gitu. Harus ramah dong"

Bisik Jeongwoo sambil menyenggol bahu Haruto, tapi Haruto hanya menatap sinis pada gadis yang dipanggil Ara tadi.

"Ara lagi jalan pagi juga? Sendirian ra?"

"Ngga kok woo, itu bareng sama Yani. Dia lagi beli minum sebentar."

"Oh gitu.."

SOHIB [HAJEONGWOO] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang