13

508 100 16
                                    

"Tooo-!!!! Ga mau ih"

Haruto menarik narik lengan Jeongwoo dengan sekuat tenaga agar pemuda itu mau masuk ke dalam ruang dokter.

"Nanti gigi nya dimakan ulat lho. Mau?"

Ancam Haruto dengan mata yang membulat, sedangkan Jeongwoo mulai mengepalkan tangannya dan hendak memukul Haruto.

"Dikira anak kecil apa ditakut takutin begitu, dih. Lepasin ih to."

Dokter yang menunggu dari dalam ruangan menghampiri mereka berdua yang tak kunjung memasuki ruangan.

"Ayo masuk. Katanya gigi kamu sakit, sini biar dokter obatin."

Jeongwoo menatap dokter itu dengan tatapan tidak suka. Bisa-bisa nya ia diperlakukan seperti anak kecil begitu. Walau memang ia terlihat seperti anak kecil yang takut untuk bertemu dokter gigi.

Dokter itu dan juga Haruto terus membujuk agar Jeongwoo mau masuk kedalam ruangan. Untung nya disana keadaan sepi, jadi tidak ada yang melihat tingkah kekanakan Jeongwoo tersebut.

Dan akhirnya Jeongwoo pun mengalah. Ia membaringkan tubuh nya di atas kasur yang ada di ruangan itu.

"Nah gitu dong, nurut. Sekarang buka mulut kamu, biar saya periksa gigi kamu."

Jeongwoo hanya menurut saja agar ia bisa cepat pulang.

"Pasti kamu kebanyakan makan yang manis manis nih."

"Ha? Masa sih dok, perasaan saya gapernah makan yang manis manis deh."

"Woo, ga ingat kemaren kau ngeborong semua makanan yang ada di bazar pas pensi?"

Perkataan dari Haruto membuat Jeongwoo teringat jika ia memang membeli semua jenis makanan yang ada di bazar kemarin. Dan ia lebih banyak membeli makanan yang manis manis.

"Oh iyaya, ga ingat kalo ternyata aku jajan sebanyak itu semalam"

"Eh jangan ngomong kamu. Diam ya, mangap yang lebar AAAAAA gitu."

Jeongwoo pun membuka mulutnya besar besar, selebar mulut Podong ketika sedang makan kue ulang tahun.

Tuk

"AAAAAAAAAAA-!!!!!!!!!"

Ia berteriak sekencang kencangnya ketika dokter itu mengetuk pelan giginya yang sedang sakit.

"BEHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHHAHA"

Dan dengan akhlakless nya Haruto menertawakan Jeongwoo. Sementara si dokter gigi menahan tawanya. Yeu, receh ih dokternya.

"Bener itu yang sakit?"

Pertanyaan dari Dokter itu hanya dibalas dengan anggukan oleh Jeongwoo.

"Ya bener lah goblok kalo ngga ngapain gua teriak bgsd"

Batin Jeongwoo.

Dan dokter pun melanjutkan memeriksa gigi Jeongwoo yang lainnya.

Setelah selesai mereka pergi untuk melanjutkan perjalanan. Mereka akan mengantarkan masker ke rumah rumah orang. Tolong jangan lupakan jika Jeongwoo adalah seorang re-seller masker.

Selepas kepergian mereka dari tempat itu, masuk lah seorang gadis yang berumur sekitar 40 tahun ke dalam ruangan si dokter tadi.

"Siapa nama pasien yang barusan datang kesini?"

"Park Jeongwoo, nona. Apakah anda tertarik dengannya?"

Bukannya menjawab pertanyaan dari si dokter, wanita itu hanya tersenyum saja. Senyum yang tak bisa diartikan.

SOHIB [HAJEONGWOO] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang