07

904 136 19
                                    

"Woo, napa muka kusut kali gitu?"

Haruto menghampiri Jeongwoo yang sedang makan ice cream dengan tidak santai. Saat ini sedang free class, tadi Jeongwoo membeli ice cream di kantin. Guru guru kan lagi rapat, jadi bisa deh ke kantin tanpa takut keciduk.

"Aku mau punya penghasilan sendiri to"

"Lah, emang uang jajan mu kurang?"

"Ngga sih, tapi pengen aja gitu lebih banyak biar tabunganku lebih banyak"

"Oh sekalian belajar nyari duit juga ya"

"Nah itu tau, tapi masalahnya aku gatau mau usaha apa"

"Ngamen aja woo, di lampu merah. Suara kau kan cantek. Mending ngamen, terus dapat duit deh."

"Paok, ya ngga gitu juga lah. Aku mau usaha"

"Ya udah jualan bakso bakar keliling aja"

"Dah lah bodo bodo pun rencana kau"

"Hehe, canda aja woo. Sebenernya aku punya peluang usaha untuk kau"

"Apa tu apa tu?"

"Jadi ada tu saudaraku si Hartini jadi re seller masker muka. Kau kenal kan sama Hartini?"

"Iya kenal aku si Hartini. Terus cemana?"

"Ya gitu, katanya dia lagi open re-seller. Mau ga?"

"Gimana ya to, aku pengen. Cuma, masa laki laki jadi re-seller masker"

"Kenapa pulak rupanya?"

"Ya aneh aja lah. Ngga manly. Biasanya cowo jual tas, dompet atau jam jam gitu. Masa masker"

"Banyak tingkah juga anda wahai Park Jeongwoo. Kan yang penting dapat duit kau."

"Hm. Ya udah, aku mau lah jadi re-seller itu. Nanti naik sepeda aja aku, biar ga buang buang bensin''

Haruto tiba-tiba menggebrak meja, sehingga seluruh penghuni kelas melihat ke arahnya, namun mereka langsung kembali ke aktifitas semula karena mereka menyadari jika Haruto sedang mengobrol dengan Jeongwoo.

"Ga. Aku mau ngantarin kau"

"Alah ga usah lah, nanti capek kau."

"Ngga lho, gapapa"

"Tapi, ongkos minyak kau?"

"Itu urusan aku. Tenang aja, aku ga minta imbalan apa-apa. Aku ikhlas nganterin kau."

"Nanti kau rugi lah cees"

"Ngga. Yang penting kau ga kemana mana sendiri. Lagian kalo abis minyaknya tinggal isi. Lebih bagus minyak ku abes di tengah jalan daripada kau kenapa napa"

Ia memang tidak pernah berubah. Selalu dan selalu saja menawarkan dirinya untuk mengantar Jeongwoo ke manapun. Padahal Jeongwoo bukan anak kecil yang kemana mana harus diantar.

"Tapi.."

"Diam atau gua cium lu?"

Haruto mendekatkan wajahnya ke wajah Jeongwoo.

"Apasih to, homo? Kalo mau homo jangan sama gua."

"WOIIII HARUTO SAMA JEONGWOO MAU NGAPAIN ITU WOI"

Teriakan Han membuat semua orang heboh dan bersorak sorak melihat HaJeongwoo.

"Apa sih gblk, gua sama Jeongwoo cuma acting kayak di wattpad wattpad gitu elah"

Semua penonton kecewa. BUBAR SEMUA BUBAR.

"Lu tadi mau ngapain si Jeongwoo?"

Tanya Junghwan yang duduknya di depan bangku mereka.

SOHIB [HAJEONGWOO] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang