Sebelum masuk ke kamar Vano, Y/N mendengar Vano sedang berbicara dengan seseorang melalui ponselnya.
Senyuman tipisnya muncul ketika tau bahasa yang Vano gunakan, yaitu bahasa melayu. Ia rasa, Vano sedang bertukar kabar dengan mbak crushnya. Dengan keponya ia mendengarkan percakapan mereka, toh kapan lagi menguping pembicaraan Vano.
"............"
"Berkawan dengan Jefri membuat panas otak je. Dia banyak cakap"
"..........."
"Awak? Seoul dengan family"
"..........."
"Lalu awak jadi go to jabgym? Dengan siapé?"
"..........."
"Akak Nisha? Die sudéh balik dari Bath?"
".........."
"Aaa.. dengan abang Danial dan akak Fadzillah?"
".........."
"Ah macam tu. Tak usah memaksakan diri, bilamané sudah lelah istirahat sajé. Kau sudah thin macam akak ros di upin ipin la"
".........."
"Sorry princess, saya mengaku salah"
".........."
"Sikit sikit awak bisé melayu. Multi bahasèlah saya ni"
".........."
"Si----"
"Kak! Sibuk nggak?" seru Y/N tepat didepan kamar Vano. Vano menghela nafasnya pelan.
"Sya, sudah cukup ye. Adik saya berisik sekali macam kaleng rombeng didepan pintu. Jaga kasihatan, jangan terlalu memaksakan diri. Salam untuk akak Nisha dan abang Danial"
"........."
"See you"
Pip! Ponsel Vano telah mati dan ia---
"Lama banget sih? Telfon sama siapa?" kepo Y/N sembari menjatuhkan diri di sebelah Vano.
"Menurut lo? Lo kan tadi nguping anjir"
"Dih! Santai kenapa sih kak!" protes Y/N sembari memukul Vano dengan bantal.
"Ngapain? Gue mau tidur" kata Vano pelan.
Y/N menatap Vano dengan bingung, kenapa moodnya menjadi jelek setelah ia menerima telfon. "Lo kenapa kak?" tanyanya pelan.
"Gue? Nggak kenapa-kenapa anjir. Suudzon mulu lo sama gue dek"
Y/N hanya mendengus kesal mendengarnya. "Karna gue ya lo nggak jadi pacaran sama Al al itu?"
"Alesya, dua tahun lebih tua dari lo"
"Iye iye" cibir Y/N.
"Gue cuma takut aja impactnya ke karir lo gimana. Lo yang beringas kalo dipanggung terus gaya lo yang kontroversi tiba-tiba punya ipar yang kalem kayak Alesya kan gimana coba.."
Y/N mengernyitkan keningnya bingung. "Maksud lo kak?"
"Gue gak mau aja lo jadi bahan pergunjingan orang-orang. Lo ngertikan? Kayak 'masa sih keluarganya penasihat punya adik ipar kayak gitu?'"
Plak!
"Jahat banget lo sama gue. Semenyedihkan itu kah jadi idol di mata orang-orang?" kata Y/N dengan sedihnya sambil mengeplak lengan Vano.
"Sebenernya gapapa sih, cuma gue males aja lo jadi bahan gunjingan Y/N-yaaaa. Gue sama dia bisa kok jadi temen atau partner kerja"
Y/N hanya mendengarkan ucapan Vano sambil tersenyum tipis, pasalnya walaupun Vano menyebalkan namun ia tetap mempedulikan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐘/𝐍 𝐚𝐬 𝐊-𝐏𝐎𝐏 𝐈𝐝𝐨𝐥 [HIATUS]
Hayran Kurgu𝐈𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐫𝐢𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐢𝐝𝐨𝐥. 𝐋𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐩𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐨𝐥𝐨𝐢𝐬𝐭 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐰𝐚𝐡...