Quality Time pt.2

6.4K 699 215
                                    

Sebelum masuk ke kamar Vano, Y/N mendengar Vano sedang berbicara dengan seseorang melalui ponselnya.

Senyuman tipisnya muncul ketika tau bahasa yang Vano gunakan, yaitu bahasa melayu. Ia rasa, Vano sedang bertukar kabar dengan mbak crushnya. Dengan keponya ia mendengarkan percakapan mereka, toh kapan lagi menguping pembicaraan Vano.

"............"

"Berkawan dengan Jefri membuat panas otak je. Dia banyak cakap"

"..........."

"Awak? Seoul dengan family"

"..........."

"Lalu awak jadi go to jabgym? Dengan siapé?"

"..........."

"Akak Nisha? Die sudéh balik dari Bath?"

".........."

"Aaa.. dengan abang Danial dan akak Fadzillah?"

".........."

"Ah macam tu. Tak usah memaksakan diri, bilamané sudah lelah istirahat sajé. Kau sudah thin macam akak ros di upin ipin la"

".........."

"Sorry princess, saya mengaku salah"

".........."

"Sikit sikit awak bisé melayu. Multi bahasèlah saya ni"

".........."

"Si----"

"Kak! Sibuk nggak?" seru Y/N tepat didepan kamar Vano. Vano menghela nafasnya pelan.

"Sya, sudah cukup ye. Adik saya berisik sekali macam kaleng rombeng didepan pintu. Jaga kasihatan, jangan terlalu memaksakan diri. Salam untuk akak Nisha dan abang Danial"

"........."

"See you"

Pip! Ponsel Vano telah mati dan ia---

"Lama banget sih? Telfon sama siapa?" kepo Y/N sembari menjatuhkan diri di sebelah Vano.

"Menurut lo? Lo kan tadi nguping anjir"

"Dih! Santai kenapa sih kak!" protes Y/N sembari memukul Vano dengan bantal.

"Ngapain? Gue mau tidur" kata Vano pelan.

Y/N menatap Vano dengan bingung, kenapa moodnya menjadi jelek setelah ia menerima telfon. "Lo kenapa kak?" tanyanya pelan.

"Gue? Nggak kenapa-kenapa anjir. Suudzon mulu lo sama gue dek"

Y/N hanya mendengus kesal mendengarnya. "Karna gue ya lo nggak jadi pacaran sama Al al itu?"

"Alesya, dua tahun lebih tua dari lo"

"Iye iye" cibir Y/N.

"Gue cuma takut aja impactnya ke karir lo gimana. Lo yang beringas kalo dipanggung terus gaya lo yang kontroversi tiba-tiba punya ipar yang kalem kayak Alesya kan gimana coba.."

Y/N mengernyitkan keningnya bingung. "Maksud lo kak?"

"Gue gak mau aja lo jadi bahan pergunjingan orang-orang. Lo ngertikan? Kayak 'masa sih keluarganya penasihat punya adik ipar kayak gitu?'"

Plak!

"Jahat banget lo sama gue. Semenyedihkan itu kah jadi idol di mata orang-orang?" kata Y/N dengan sedihnya sambil mengeplak lengan Vano.

"Sebenernya gapapa sih, cuma gue males aja lo jadi bahan gunjingan Y/N-yaaaa. Gue sama dia bisa kok jadi temen atau partner kerja"

Y/N hanya mendengarkan ucapan Vano sambil tersenyum tipis, pasalnya walaupun Vano menyebalkan namun ia tetap mempedulikan dirinya.

𝐘/𝐍 𝐚𝐬 𝐊-𝐏𝐎𝐏 𝐈𝐝𝐨𝐥 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang