Pagi ini kalian bersiap untuk pergi ke kantor. Kamu sudah rapih sejak tadi pagi, dan sekarang kamu tengah membuatkan sarapan untuk suami mu itu.
Chenle baru saja turun dari kamarnya sembari membawa dasi ditangannya. Sudah bisa kamu tebak laki laki itu akan meminta bantuanmu untuk memakaikan dasinya.
"Pakein." Pinta Chenle
Kamu mengangguk lalu mengalungkan dasinya dileher Chenle lalu membuat lipatan menjadi segitiga. "Sarapan dulu." Titahmu pada Chenle.
Chenle mengangguk saja lalu duduk di meja makan memulai sarapan paginya.
Setelah selesai sarapan barulah kalian pergi ke kantor bersama sama. Pertama Chenle yang akan mengantarkan istrinya pergi ke kantornya.
Kamu tidak lagi bekerja di New york. Chenle yang menahan dirimu agar tidak pergi jauh. Jadilah kamu yang bekerja disalah satu cabang perusahaan jakarta.
Setelah kalian menikah Chenle selalu tidak ingin bahkan tidak bisa jika tidak berada didekatmu. Setiap acara pun Chenle selalu mengajak dirimu sebagai pendampingnya.
Kalian sampai di perusahaan mu. Lalu kamu turun dari mobil setelah berpamitan.
"Aku pamit," ucapmu pada Chenle sembari menyalami suami mu itu
"Iya, kalo ada apa apa kabarin aku." Ucapnya
Kamu langsung menggeleng. "Kamu kan sibuk, aku bisa sendiri kok." Jawabmu
"Berani ngebantah?" Tantangnya
"Nggak! Oke nanti aku kabarin." Jawabmu cepat
Chenle terkekeh kecil, ancaman itu selalu dia gunakan agar kamu mau menurut. Kadang kamu sering banyak menolak perintah Chenle, padahal itu juga untuk kebaikan dirimu sendiri.
"Ya udah gih masuk."
"Iyaa, hati hati ya, langsung ke kantor, jangan bolos ke rumah orang lain." Ucapmu sembari memicingkan mata
"Cih, emang pernah aku kaya gitu?" Tanya nya dengan nada sinis
"Hehe nggak sih, ya siapa tau kan." Ucapmu membuang pandangan ke arah lain
Chenle mencubit hidungmu gemas. "Udah sana masuk, kalo disini terus aku gak bisa pergi ke kantor."
Kamu mengangguk saja lalu turun meninggalkan Chenle sendiri dimobilnya. Tidak sampai itu, kamu masih berdiri didepan gedung tinggi itu menunggu sampai Chenle benar benar pergi dari sana.
Setelah memastikan Chenle yang sudah pergi barulah kamu masuk ke dalam perusahaan yang berada dibawah kuasamu.
Kamu baru saja masuk sudah mendapat sapaan ramah dari semua karyawan yang ada disana. Mereka semua tertunduk hormat menyambut kedatangan direktur muda ini.
"Selamat pagi bu." Sapa Sekertarismu itu
"Pagi, saya mau lihat jadwal hari ini, kamu datang ke ruangan saya sekarang." Suruh mu pada sang sekertaris itu
"Baik bu."
Kamu masuk ke dalam kantor disusul oleh sekertaris perempuan itu namanya Ga eun.
Ga eun memberikan i-pad yang berisikan deretan jadwal yang akan kamu tembus hari ini.
Kamu hanya bisa menghela nafas, selalu mengulangi hal yang sama setiap harinya.
"Jadi pagi ini rapat dengan perusahaan CEO jungwo?" Ucapmu pada Ga eun
"Iya bu, semua sudah dipersiapkan, sebentar lagi pak Jungwo akan datang kemari, sesuai kesepakatan rapat dimulai jam 9 pagi ini." Jelas Ga eun
Kamu mengangguk paham. Ga eun kembali mengambil i-pad yang tadi kamu pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretary is My Wife [Chenle] 2✔
Художественная прозаTahun dimana kalian masih belum dikaruniai seorang putra dan sedang pada titik masalah kehidupan setelah menikah. "Seberat apapun masalahnya, aku minta jangan sampai mengatakan perpisahan."ㅡ Zhong Chenle [Sequel : dari Secretary or wife] Annyeong! W...