*Punten kalo ada typo, kalo ada tandain aja yaww biar aku tempe;)
•Happy reading!•
Setelah selesai bersiap siap beberapa menit, akhirnya kamu berjalan keluar rumah bersama dengan Javi disusul oleh Bibi Lee.
Kalian bertiga lantas masuk ke dalam mobil untuk segera pergi menuju super market hari ini.
"Pak tolong bukain gerbangnya ya." Ujarmu pada pak Choi.
Pria paruh baya itu dengan sigap membukakan pintu gerbangnya untuk memepermudah aksesmu menuju luar halaman rumah.
Setelahnya kalian bertiga langsung melesat menuju super market.
•●•
"Javi gak mau beli apa-apa?" Ujarmu pada Javi.
Anak laki laki itu terus saja mengikuti dirimu sampai ke rak bahan makanan didalam super market.
"Kalo beli makanan boleh?" Ujar Javi pada dirimu.
Kamu memberikan bahan makanan yang tadi kamu pilih dan dimasukan ke dalam trolly yang didorong oleh bibi Lee.
"Javi mau makan apa? Kita masak makanan buat Daddy aja yu. Javi mau bantuin Mommy masak gak?"
"Boleh, Javi mau makan sama cumi-cumi." Ujar Javi dan diangguki olehmu.
Setelah membeli beberapa bahan masakan akhirnya kamu pergi ke tempat kasir untuk membayar semua barang belanjaan kalian.
"Totalnya jadi 2.570 ribu aja." Ujar sang kasir itu menyembutkan nominal penjumlahannya.
Kamu segera memberikan card kredit milikmu padanya untuk segera menyelesaikan pembayaran.
Setelah selesai barulah card kreditmu itu dikembalikan oleh sang kasir dan kalian langsung bergegas pergi keluar super market untuk pulang.
Namun sebelum itu, seorang laki laki baru saja menambrak dirimu membuat semua bahan makanan yang ada dikantung itu terjatuh.
Bukk
"Ahh maaf maaf, saya gak sengaja." Ujar laki laki itu membantu dirimu berjongkok untuk mengumpulkan bahan makanan tadi.
"Gak papa, saya bisa sendiri kok." Ujarmu belum melihat siapa sosok yang tengah kamu hadapi saat ini.
"Gak papa biar saya bantu, maaf saya tidak melihat anda tadi." Ujar laki laki itu.
Karna terdengar tidak asing dari pendengaranmu tadi, suara itu berhasil merebut atensimu dan segera menatap laki laki yang sedang berjongkok didepanmu.
Laki laki memakai topi Navy itu lantas balik menatap dirimu yang tengah menatap dirinya.
"Juyeon."
"Hai." Sapa laki laki itu.
•●•
"Lo kenapa ada disini?" Ujarmu sedikit ketus.
Setahumu Juyeon sudah masuk ke dalam jeruji besi yang tidak mungkin orang bisa melewatinya dengan mudah. Kecuali orang itu sudah melewati masa hukumannya.
"Gue mau ngomong sama lo, (y/n)." Ujar Juyeon lembut, pandangan yang laki laki itu tunjukan bahkan sangat teduh.
Membuat dirimu terasa dihipnotis oleh laki laki keturunan indo-korea itu. "Maksud lo apa?" Ujarmu memalingkan wajah ke arah lain.
Kalian tengah berada didalam Cafè hanya untuk beristirahat sebentar juga untuk berbicara dengan Juyeon.
Sedangkan Javi dan bibi Lee tengah menunggu kalian berdua dimeja yang berbeda. Jujur kamu takut jika sesuatu akan terjadi lagi menimpa Javi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretary is My Wife [Chenle] 2✔
Ficción GeneralTahun dimana kalian masih belum dikaruniai seorang putra dan sedang pada titik masalah kehidupan setelah menikah. "Seberat apapun masalahnya, aku minta jangan sampai mengatakan perpisahan."ㅡ Zhong Chenle [Sequel : dari Secretary or wife] Annyeong! W...