*Maaf kalo ada typo gais, Happy reading~~
Makasih banyaaakk 6k readersnya, semoga selalu suka ceritanya😍🐧🐧🐧
Chenle menatap layar handphonenya itu mengerutkan kening. Pasalnya dia sama sekali belum mendapat jawaban dari dirimu sejak dirinya mengirimkan pesan 2 jam yang lalu.
"Gak seneng liat suaminya pulang apa." Gerutu Chenle pada ponselnya yang ada room chat antara kamu dan Chenle.
"Glad to work with you." Ujar sang pemimpin perusahaan disana.
"Thank you, next time we will visit again." Jawab Felix menanggapi ucapan sang direktur itu.
"Glad to hear that, I am really looking forward to seeing you here." Jawabnya lalu diangguki oleh Felix.
Setelah berbincang tadi Felix berpamitan dan segera membawa Chenle kembali ke hotel untuk mengemasi barang mereka pulang ke indonesia.
"Lo ngapain ngomong sendiri tadi?" Ujar Felix saat diperjalanan menuju hotel.
"Gak papa, gue pengen cepet cepet balik sekarang." Jawab Chenle dan diangguki oleh Felix.
Setelah mereka berdua sampai di hotel. Chenle segera membereskan barangnya. Baru saja laki laki itu keluar kamarnya Felix sudah memanggil namanya.
"Kenapa?" Chenle menoleh ke arah Felix yang ada dibelakangnya itu.
"Kita langsung terbang ke Bali." Ujar Felix to the point.
Chenle mengerutkan keningnya bingung. "Rumah gue dijakarta ngapain ke bali? Kalo mau liburan lo aja gak usah ngajak gue." Jawab Chenle
Felix menggeleng. "Bukan liburan. Barusan gue baru dapet undangan dari perusahaan yang ada dibali, jadi kita langsung ke sana aja."
"Kapan acaranya?"
"Lusaㅡ
"Masih ada satu hari kenapa harus hari ini juga ke balinya?" Potong Chenle cepat.
"Hemat duit." Ujar Felix. "Dari pada ke jakarta terus ke bali kan boros. Udah deh lo dengderin gue aja, masalah penerbangan udah gue urus semuanya." Imbuh laki laki itu.
"Lo cowok tapi kaya cewek lix, bawel. Pantes aja gak nikah nikah." Ujar Chenle berjalan melewati Felix disusul dengan Jake.
Felix menghembuskan nafas kasar. "Punya temen bisanya nambah dosa mulu tiap hari, Felix ganteng dan Felix sabar." Gerutu laki laki berkulit putih itu lantas mengikuti langkah Chenle menuju bandara.
•●•
Kali ini Chenle benar benar tidak mendapatkan libur dari kantor minggu ini. Bahkan untuk istirahat saja laki laki itu sulit memporsir waktunya.
Sudah sejak seharian ia berada didalam pesawat dan pagi ini Chenle baru saja sampai dibandara Bali.
"Bentar jemputannya datang, lo bisa istirahat dihotel, nanti malem baru bisa ketemu dirut perusahaan SC." Ujar Felix pada Chenle.
Chenle hanya mengangguk singkat. Sedari tadi laki laki itu hanya bisa menahan kantuknya yang sudah tidak bisa Chenle tahan lebih lama lagi.
Bahkan setelah sampai dihotelpun Chenle segera tidur disana. Dirinya benar benar lelah untuk beraktivitas lagi.
Sedangkan sisanya dia serahkan semuanya pada Jake. Laki laki itu juga ikut serta dalam membantu keperluan Chenle selama menjadi seorang sekertaris dari CEO nya.
•●•
Kamu menatap layar ponselmu itu khawatir. Padahal sudah beberapa kali kamu menelfon Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretary is My Wife [Chenle] 2✔
Ficción GeneralTahun dimana kalian masih belum dikaruniai seorang putra dan sedang pada titik masalah kehidupan setelah menikah. "Seberat apapun masalahnya, aku minta jangan sampai mengatakan perpisahan."ㅡ Zhong Chenle [Sequel : dari Secretary or wife] Annyeong! W...